Ternyata Sariawan bukan Disebabkan oleh Kekurangan Vitamin C

Sariawan bisa terasa ringan, tapi bisa juga menyengsarakan. Gara-gara luka kecil berwarna putih di bibir, lidah, gusi, dan bahkan di […]

Sariawan bisa terasa ringan, tapi bisa juga menyengsarakan. Gara-gara luka kecil berwarna putih di bibir, lidah, gusi, dan bahkan di langit-langit mulut, orang jadi tak enak makan, sulit bicara, dan badannya jadi panas dingin. Jumlah luka sariawan pun bisa satu atau lebih.

Rasa sakit dan tidak nyaman ketika sariawan tidak hanya hadir saat makan dan minum, juga saat menggosok gigi. Banyak orang mengira sariawan dipicu oleh kekurangan vitamin C. Ternyata itu adalah anggapan yang SALAH!.

Dalam istilah medis, sariawan disebut aphthous stomatitis yaitu peradangan atau luka pada mukosa (daerah lunak di dalam rongga mulut). Bentuknya bisa berupa luka kecil hingga berdiameter sekitar tiga sentimeter. Sariawan merupakan luka di dalam mulut, yang biasanya berwarna putih, kuning, atau abu-abu, serta berbentuk oval atau bulat. Luka ini bisa membengkak dan memiliki tepi berwarna merah karena peradangan.

Umumnya sariawan ditandai rasa nyeri seperti terbakar dan seringkali menyulitkan penderitanya untuk menelan makanan,” kata Drg. Dyah Juniar, Sp.PM, ahli penyakit mulut dari Lembaga Kedokteran Gigi TNI AL, Jakarta. Gangguan sariawan bisa menyerang siapa saja, termasuk anak usia dua tahun.

 

Macam – Macam Sariawan

Sariawan memiliki jenis yang berbeda – beda namun tetap mengganggu.

Berdasarkan ukurannya, luka sariawan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

  • Luka sariawan minor. Luka ini merupakan luka sariawan yang paling sering diderita. Luka sariawan minor memiliki ukuran yang kecil, dengan diameter sekitar 1 cm. Biasanya, ini dapat sembuh dalam waktu 10-14 hari. Luka jenis ini bisa muncul sebanyak 1-5 luka.
  • Herpetiformis. Luka sariawan jenis ini sangat jarang terjadi. Luka sariawan herpetiformis berukuran sangat kecil, berdiameter 1-2 mm, dan cenderung tumbuh secara berkelompok yang terdiri dari 10-100 luka. Herpetiformis bisa sembuh dalam waktu sekitar 7-14 hari.
  • Luka sariawan mayor. Luka ini memiliki ukuran yang lebih lebar, yakni 2-3 cm, lebih dalam dengan tepi yang tidak beraturan, serta terasa sangat nyeri. Luka sariawan mayor membutuhkan watu lebih lama untuk sembuh, yaitu sekitar beberapa minggu dan dapat meninggalkan bekas luka.

Penyebab Timbulnya Sariawan

Sariawan memang sangat menjengkelkan dan menyusahkan penderitanya.

Secara khusus, penyebabnya belum diketahui. Dokter spesialis penyakit mulut Drg. Febrina Rahmayanti, Sp. PM. mengatakan, terdapat beberapa faktor yang menjadi disposisi sariawan, di antaranya adalah karena tergigit, iritasi, dan genetik.

Sariawan bisa juga muncul karena pemakaian kawat gigi dan gigi palsu yang tidak pas, tambalan gigi yang tidak sempurna, bibir yang tidak sengaja tergigit, dan kurang menjaga kebersihan mulut bisa menyebabkan sariawan. Atau bisa juga karena tergigit waktu makan, luka saat sikat gigi, alergi makanan (misalnya rujak, nanas, cabai), atau infeksi bakteri. Infeksi di saluran pencernaan juga bisa memicu sariawan. Meski yang terganggu sistem pencernaan, wujudnya di rongga mulut dalam bentuk sariawan.

Namun penyebab umum dari sariawan adalah jamur Candida albicans. Jamur ini sebenarnya memang selalu ada dalam mulut, namun dalam jumlah yang kecil. Jika pertumbuhan jamur menjadi berlebihan, maka akan menyebabkan sariawan. Tidak terkendalinya pertumbuhan jamur umumnya disebabkan sistem kekebalan tubuh gagal mengusir mikroba buruk tersebut.

Selama ini banyak orang menganggap, sariawan timbul karena kekurangan vitamin C. Bahkan, ada orang yang percaya, sariawan bisa diobati dengan menempelkan tablet vitamin C atau cabai yang memang kaya akan vitamin C. Anggapan itu harus diluruskan. Kekurangan vitamin C tidak menyebabkan sariawan, tapi radang gusi atau gingivitis.

Ketidakseimbangan hormon juga bisa memicu sariawan. Misalnya wanita yang sedang menstruasi, kondisi hormonalnya mengalami perubahan. Saat itulah sariawan bisa timbul. Banyak penelitian menunjukkan, faktor psikologis seperti stres berlebihan bisa menyebabkan sariawan. “Ketika stres, daya tahan tubuh bisa menurun. Inilah yang membuat sariawan timbul,” ungkap Drg. Dyah.

Terkait daya tahan tubuh, adanya penyakit yang menyerang kekebalan seperti HIV/AIDS atau leukemia juga bisa membuat sariawan lebih mudah muncul. “Karena itu, ada kalanya dokter perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendapatkan hasil pasti agar sariawan bisa disingkirkan sepenuhnya. Jadi tidak hanya mengobati sariawannya, tapi juga penyebab utamanya,” paparnya.

Penanganan Sariawan

Pada dasarnya pola hidup sehat akan membantu untuk mencegah terjadinya sariawan.

Berita baiknya, sariawan bisa sembuh sendiri secara alami dalam waktu 4-7 hari. Bila sudah tidak tahan dengan rasa perih atau gemas karena susah makan, bisa menggunakan obat luar untuk mengusir sariawan. Pilihan obatnya beragam, mulai dari salep kortikosteroid, obat tetes, hingga obat kumur antiseptik yang bisa dengan mudah dijumpai di pasaran.

Untuk sariawan karena alergi, Drg. Dyah menganjurkan agar pasien mengenali apa yang menjadi “pencetus” alerginya. Jika sudah diketahui, sebaiknya menjauhi pencetusnya. “Jika sariawan disebabkan rujak, ya sebaiknya tidak usah makan rujak,” ujarnya.

Penggunaan vitamin C berdosis 1.000 Miligram dapat membantu dalam proses penyembuhan jaringan akibat sariawan. Namun, takaran tersebut harus diikuti dengan konsumsi banyak air putih karena tak sesuai dengan kebutuhan tubuh per hari. Menurut Drg. Febrina Rahmayanti, Sp. PM., kebutuhan tubuh terhadap vitamin C per hari hanya sebesar 90 Miligram. Tanpa disertai air putih, konsumsi vitamin C yang berlebihan dapat menimbulkan kelainan pada ginjal. Meski demikian, proses penyembuhan juga dipengaruhi oleh kesehatan secara umum.

Pasien juga harus memperhatikan kondisi tubuhnya untuk mempercepat penyembuhan. “Sebab jika dalam masa penyembuhan dia stres, durasi sembuhnya bisa tambah lama,” katanya. Ia lalu menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika sariawan terus berlanjut, padahal segala faktor penyebab sudah dikendalikan.

Agar tidak terserang sariawan, sebaiknya rajin menjaga kebersihan mulut. Untuk yang memiliki bakat sariawan, jangan sampai kekurangan vitamin B. Vitamin B bisa didapat dari ikan, unggas, susu, telur, dan kacang-kacangan.

 

Referensi :

[1] Sariawan Karena Kurang Vitamin C? Salah!. https://www.guesehat.com/sariawan-karena-kurang-vitamin-c-salah. Diakses pada 23 Maret 2018.

[2] Sariawan Bukan Karena Kekurangan Vitamin C. https://yisluth.wordpress.com/2010/05/10/sariawan-bukan-karena-kekurangan-vitamin-c-looohhh-pantas-tiap-habis-makan-jeruk-aku-pasti-sariawan/. Diakses pada 23 Maret 2018.

[3] 1.000 mg Vitamin C Memang Bisa Sembuhkan Sariawan, tetapi… https://sains.kompas.com/read/2017/08/24/214700323/1.000-mg-vitamin-c-memang-bisa-sembuhkan-sariawan-tetapi-. Diakses pada 23 Maret 2018.

Baca juga artikel saya yang lain :

https://warstek.com/2018/02/12/internetkorsel/

https://warstek.com/2018/02/17/christopher-farrel/

https://warstek.com/2018/03/22/internet/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top