Berbicara tentang startup tentu tak bisa lepas dari segala hal yang menyangkut kewirausahaan/entrepreneurship. Wirausaha atau wiraswasta menurut Kamus Besar Bahasa Indnesia adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Penulis mengikuti kursus online di www.indonesiax.co.id dengan judul The Art of Startup (RP203) yang dibawakan oleh Rhenald Kasali, oleh karena itu pada artikel ini akan di-share beberapa hal penting yang disampaikan oleh beliau.
Yang menarik dari dunia Wirausaha adalah pendapat seorang penerima hadiah Nobel dari Bangladesh yakni Muhammad Yunus yang mengatakan bahwa semua orang adalah entrepreneur. Semua orang adalah wirausahawan. Pada dasarnya setiap orang yang hidup akan berusaha untuk survive, dan hal inilah yang akan memicu seseorang untuk melakukan sesuatu yang disebut wirausaha. Membuat perubahan, menciptakan sesuatu yang baru, atau menyempurnakan sesuatu yang telah ada sehingga mempunyai nilai lebih adalah contoh-contoh kegiatan wirausaha.
Wirausaha juga mencakup aktivitas menciptakan peluang. Contoh yang bagus adalah Airbnb, sebuah website yang menawarkan penginapan secara online. Brian Chesky dan seorang temannya mempunyai ide untuk menyewakan kasur pompa dan menyediakan sarapan (air bed and breakfast) ketika di San Fransisco diadakan sebuah konferensi besar. Jumlah kamar hotel yang ada saat itu lebih sedikit daripada jumlah peserta konferensi. Mereka iseng membuat website yang menawarkan penginapan dengan konsep berbagi kamar tersebut, dan tidak disangka keesokan harinya sudah ada 3 orang yang mendaftar. Begitulah, seiring berjalannya waktu Airbnb dapat menyaingi bisnis hotel konvensional. Saat ini Airbnb terdapat di 191 negara terdiri dari kurang lebih 2 juta properti.
Lalu bagaimana caranya agar bisa menjadi wirausaha? Buatlah business model. Business model adalah “how we plan to make money”. Pertama-tama lakukan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threats). Harus diketahui kekuatan dan kelemahan bisnis yang dijalankan. Demikian pula kesempatan dan ancaman yang ada.
Business model jika dijabarkan sebagai berikut:
- Customer segments. Harus dipelajari segmen manakah yang belum terlayani.
- Value propositions. Ini adalah nilai yang diberikan kepada customer.
- Channel. Untuk mendeliver value propositions kepada customer, harus dipilih channel yang bisa digunakan secara cepat.
- Customer relationship. Pelihara hubungan yang baik dengan customer.
- Tentukan aktivitas kunci, mitra utama, dan sumber prasarana utama (key activities, partners, and resources).
- Ulas dan evaluasi struktur biaya (cost structure).
- Tentukan arus pendapatan (revenue streaming).
Selain business model, startup juga menggunakan analytics. Analytics adalah statistik yang bersifat real time yang menggunakan big data. Keinginan konsumen dapat cepat diketahui karena mereka cenderung update status di medsos. Data mengenai apa yang sedang trending juga dapat dibaca dari medsos.
Terdapat 2 macam inovasi dalam dunia usaha, yaitu sustaining innovation dan disruptive innovation. Sustaining innovation adalah inovasi yang sering dilakukan oleh perusahaan incumbent, contohnya meningkatkan layanan atau meningkatkan kualitas produk. Berubahnya televisi dari hitam putih menjadi berwarna termasuk di dalamnya. Sedangkan yang dilakukan startup adalah disruptive innovation, yaitu dengan cara merusak cara-cara lama dan menggantinya dengan cara-cara baru khususnya dalam business model. Contohnya adalah yang dilakukan oleh Brian Chesky saat awal mendirikan Airbnb.
Startup tidak melulu berhubungan dengan segala sesuatu yang profit-oriented. Stratup juga dapat dijalankan dalam usaha sosial, misalnya crowd funding. Salah satu yang trending saat ini adalah website Kitabisa.com. Startup ini mempertemukan penyumbang dan pihak yang memerlukan sumbangan. Dulu jika ingin menyumbang orang akan mendatangi lokasi yang disumbang dan memasukkan uang ke kotak amal. Dengan Kitabisa.com masyarakat akan terinformasi tentang segala sesuatu yang membutuhkan dana, misal pembangunan masjid, perbaikan jembatan, pengobatan untuk penderita kanker, bahkan donor darah. Cara menyumbangnya cukup dengan transfer dana, kemudian pihak Kitabisa.com lah yang akan menyalurkan dana tersebut.
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, pelaku startup juga harus mengingat beberapa hal berikut:
- Believe and follow your dream. Pelaku startup pasti mempunyai keinginan yang ingin diwujudkan. Yakinlah dan ikuti keinginan tersebut supaya benar-benar bisa tercapai.
- Never give up. Jangan mudah menyerah. Setiap bisnis pasti ada masa ups and downs. Saat berada di atas jangan lupa diri, saat berada di bawah lakukan introspeksi.
- Memperkirakan masa depan. Berusaha membaca apa yang akan terjadi pada bisnis yang sedang dijalani, apakah harus diteruskan atau ganti ke bidang lain.
- Fokus terhadap satu tujuan, jangan terlalu bercabang-cabang. Mengapa? Because if you want to solve many things, you’ll get nothing.
Disarikan dari kursus online di www.indonesiax.co.id dengan judul The Art of Startup (RP203) oleh Rhenald Kasali