Skripsi Melejitkan Dirimu Melebihi Batas Kemampuanmu

Ditulis oleh Anisa Fitri Muyasaroh – Universitas Negeri Malang “The unexpected moment that you think the bad story can be […]

Ditulis oleh Anisa Fitri Muyasaroh – Universitas Negeri Malang

The unexpected moment that you think the bad story can be the great moment in the future

Pada umumnya, semester 8 merupakan waktu yang sangat menentukan kelulusan bagi setiap mahasiswa tingkat S1, tidak hanya mengikuti mata kuliah yang ditentukan tetapi juga harus melakukan penelitian yang ditulis dalam bentuk “Skripsi”. Penelitian tersebut difokuskan pada satu topik yang ingin dikaji secara mendalam. Namaku adalah Anisa Fitri Muyasaroh dari Jurusan Fisika di Universitas Negeri Malang. Di semester ini, saya tidak hanya harus mengerjakan skripsi tetapi juga melaksanakan 2 judul PKM-PE yang telah saya bersama teman-teman usulkan di semester 7, satu judul sebagai ketua dan satu judul sebagai anggota. Bukan hanya mengerjakan Penelitian untuk skripsi dan PKM-PE, namun saya mengajar sebagai guru privat dan mengikuti “Indonesian Student Conference on Science and Mathematics” di Universitas Brawijaya dengan presentasi menggunakan bahasa inggris.

Gambar 1. Dokumentasi mengikuti Seminar Nasional “ISCSM” sebagai Pemakalah

Dalam penentuan topik penelitian untuk skripsi telah saya diskusikan sejak saya semester 6, namun mata kuliah Seminar Proposal di semester 7. Diskusi topik, judul, metode penelitian dan bahan-bahan yang akan digunakan. Di awal semester 7, saya memesan bahan dari Singapura, membayar uang muka sebesar 50 %  dan menulis Bab 1, 2 dan 3. Ditengah semester 7, kabar tidak mengenakkan mengenai bahan yang telah dipesan ternyata tidak ada, alasan yang diberikan dari pihak toko penyalur tidak jelas. Padahal, bahan tersebut merupakan bahan utama dari penelitian saya yang berjudul “Fabrikasi High Efficiency New Generation Solar Cell Berbasis  Heterostruktur Methylammonium Lead  Iodide pada Substrat TiO2/ITO”. Dari tulisan proposal yang sudah saya tulis, saya usulkan PKM-PE 2016. Kabar tidak adanya bahan utama yaitu cairan TiCl4 membuat saya sangat bingung sekali tetapi saya berusaha untuk mencari pengganti bahan lain. Pada saat itu, dosen pembimbing saya sedang berada di Kanada dalam waktu ± 3 bulan. Hal tersebut, tidak membuat saya menyerah, saya berusaha untuk berdiskusi dengan dosen lain. Namun, hasil dari diskusi-diskusi menyatakan bahwa jika diganti dengan bahan serbuk akan gagal karena tidak titik leleh bahan serbuk TiO2 dan lapisan kaca sangat berbeda dalam rentang yang jauh dan jika menggunakan cairan lain memiliki harga yang jauh lebih mahal. Sampai suatu ketika, saya ditawari oleh salah satu dosen lain untuk mengerjakan topik penelitian beliau yaitu mengenai magnetik yang semua bahannya telah ada dan tidak perlu memesan dalam waktu yang lama. Keputusan yang sangat berat pun harus saya ambil, jika saya tetap mempertahankan proposal saya yang pertama mengenai sel surya yang sudah jadi maka saya tidak bisa melanjutkan penelitiannya tetapi kalau saya pindah topik maka saya harus menulis mulai dari awal Bab 1, 2 dan 3 dalam waktu hanya 2 bulan saja. Dan akhirnya, saya memilih untuk pindah topik dengan konsekuensi saya nglembur setiap hari di kampus sampai jam 9 malam sendirian. Hal tersebut, saya lakukan karena saya ingin memaksimalkan tulisan proposal saya dan bisa fokus, jika saya mengajak teman yang saya kenal biasanya ujung-ujungnya hanya obrolan yang didapat. Waktu ujian seminar pun telah tiba dan perasaan dag dig pun muncul, tapi alhamdulillah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh 2 dosen penguji mampu terjawab dan memperoleh nilai tertinggi di kelas tersebut (padahal waktu pengerjaannya sangat singkat).

Waktu eksekusi penelitian sudah tiba, yaitu semester 8. Diawal tahap preparasi bahan, ada kabar yang membuat kaget dan bingung 100 x lipat yaitu proposal PKM-PE yang diajukan dinyatakan “DITERIMA”. Pada umumnya, mahasiswa akan bahagia jika dapat PKM karena penelitiannya didanai oleh Dikti. Namun pada saat itu, saya berkebalikan dengan mahasiswa lain yang juga diterima PKM-PE nya, saya menangis di depan Dosen pembimbing saya karena saya diterima PKM-PE karena saya sudah berganti topik untuk skripsi. Tepat di semester akhir yaitu semester 8, rasanya tidak mungkin jika dalam 1 semester saya harus menyelesaikan 2 penelitian dengan topik yang jauh berbeda. Pendapat dosbing pun berbeda bahwa dosbing yakin kalau saya bisa melakukan keduanya, walaupun awalnya sedikit mengeyel, namun akhirnya juga mengambil kedua topik tersebut berdasarkan saran dari ibu.

Di semester ini, rasanya 1 hari pun berarti dan tidak boleh terlewatkan begitu saja. Penelitian yang saya lakukan pertama kali yaitu skripsi tetapi dalam awal penelitian mengalami kegagalan-kegagalan, ketika ada permasalahan kegagalan di penelitian skripsi dan perlu diskusi dengan dosen namun dosen masih sibuk, waktunya saya gunakan untuk mencoba penelitian PKM-PE. Namun, keduanya juga sama-sama gagalnya, dan itu terjadi berulang kali. Ada pepatah yang populer sekali, yaitu kegagalan merupakan awal dari kesuksesan atau juga ada yang mengatakan kesuksesan yang tertunda. Dari hal tersebut, saya terus berusaha mencari faktor penyebab kegagalan dan berdiskusi dengan teman, kakak tingkat S2 dan yang lebih utana ke dosen pembimbing baik dosbing skripsi maupun PKM. Pada tanggal 31 Maret 2016, saya sudah berhasil menyelesaikan penelitian skripsi dan menunggu hasil karakterisasinya yang diujikan di Laboratorium. Saya tidak mau hanya menunggu saja dan membuang-buang waktu, sambil menggu hasil laboratorium, saya melakukan penelitian PKM. Sebenarnya, saya juga ingin untuk istirahat atau refreshing setelah penelitian namun karena ada tanggung jawab PKM yang harus saya tunaikan juga, rasanya lelah pun tak terasa lelah. Dan semua terbayar dengan keikutsertaan saya dalam seminar nasional yaitu “Seminar Fisika dan Pembelajarannya 2016” di Universitas Negeri Malang dari hasil PKM-PE dan seminar internasional yaitu “The International Conference on Advanced Materials Science and Technology 2016” dengan presentasi menggunakan bahasa inggris, saya merasa beruntung dapat bergabung dalam acara berskala internasional tersebut karena dapat banyak ilmu mengenai penelitian yang telah dan sedang berkembang di luar negeri dan menjadi motivasi saya untuk dapat melakukan penelitian yang setara atau lebih baik lagi.

Gambar 2. Dokumentasi mengikuti Seminar Nasional “SNFP 2016” sebagai Pemakalah

Gambar 3. Dokumentasi mengikuti Seminar Internasional “ICAMST 2016” sebagai Pemakalah

Gambar 4. Dokumentasi monev eksternal PKM-PE 2016

 

Dari perjuangan dan kesabaran yang saya lakukan, alhamdulillah saya sukses lulus tepat waktu dengan predikat “Cum Laude” dan telah menjadi pemakalah dalam 2 seminar nasional dan prosiding bertaraf Internasional. Selain itu, hasil penelitian dari skripsi telah menghasilkan artikel berindex scopus dan memilik hak paten.

 

Dokumentasi pengerjaan PKM-PE

Dokumentasi pengerjaan Skripsi

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top