Halo sahabat Warstek, apa kabar ? Pasti baik yah. Kali ini kita akan membahas masalah tentang Nuklir sebagai perbaikan sumber daya masa kini. Kalian pasti berpikir, kok Nuklir? Bukannya Nuklir itu cuma menghancurkan saja. Terlepas dari buruknya pemakaian Nuklir di masa lalu, sekarang kita menemukan bahwa Nuklir bukan hanya di gunakan untuk kerusakan tapi Nuklir sekarang berkembang sebagai sumber daya yang menjanjikan untuk dunia dan indonesia loh. Oke kita langsung ke pembahasan saja yah.
Apa Itu Nuklir Dan Reaksi Nuklir Sebenarnya ?
Nuklir? Apa sih sebenarnya Nuklir itu? Pada umumnya masyarakat awam mengenal istilah Nuklir dari sejarah Perang Dunia II. Pada saat itu, dua buah bom Nuklir meledak atau diledakkan oleh tentara Sekutu (Amerika Serikat) masing-masing di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.
Bagi bangsa Indonesia, peristiwa pengeboman dua kota di Jepang tadi juga terkait langsung dengan arah perjalanan bangsa ini. Dalam waktu yang sangat berdekatan dengan kekalahan tentara Jepang terhadap kekuatan Sekutu pada Perang Dunia II itulah bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah sebelumnya selama tiga setengah abad dijajah oleh Belanda dan selama tiga setengah tahun dijajah oleh Jepang.
Kok bahasnya masalah Kemerdekaan,penjajahan,nagasika dan hiroshima sih?. hehehe. iya tapi itulah memang sebenarnya awal kita mengenal yang namanya Nuklir. oke tanpa berpanjang lama kita akan menjelaskan apa sih itu Nuklir. Kata Nuklir berarti bagian dari atau yang berhubungan dengan nukleus atom (inti atom).. Dalam fisika Nuklir, sebuah reaksi Nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei ataupartikel Nuklir bertubrukan.
Sejarah Nuklir
Diatas Sebenarnya kita sudah membahas sedikit sejarah Nuklir tapi kita akan membahas Nuklir dari sisi keilmuanya dan lansung saja .Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Nuklir bermula ketika Otto Hahn dan Fritz Strasmann pada tahun 1938 menemukan reaksi pembelahan inti atom.
Mereka melakukan penelitian dengan cara menembaki unsur Uranium-235 (U-235) dengan partikel neutron yang bergerak sangat lambat. Dari hasil penembakan tersebut mereka mendapatkan bahwa inti atom U-235 pecah menjadi inti-inti atom yang lebih kecil dan massanya lebih ringan dibandingkan U-235, lalu dipancarkan dua hingga tiga buah partikel neutron baru yang bergerak sangat cepat (neutron ini disebut neutron cepat), hingga pada akhirnya dilepaskanlah energi dalam bentuk panas sebesar 200 Mega electron-Volt (MeV).
Reaksi yang ditemukan oleh Hahn dan Strasmann ternyata sangat berlainan dengan reaksi kimia biasa yang sudah dikenal pada saat itu. Pada reaksi kimia biasa, reaksi itu terjadi antara unsur-unsur kimia, dimana unsur-unsur yang bereaksi masih dapat ditemukan dalam senyawa hasil reaksi.
Reaksi pembelahan inti atom U-235 tersebut disebut reaksi Nuklir, karena setelah terjadi reaksi pembelahan tidak ditemukan lagi adanya inti atom U-235. Reaksi ini sering kali disebut juga sebagai reaksi fisi (pembelahan) karena inti U-235 pecah menjadi dua inti yang lebih kecil.
Dari penemuan reaksi inilah persamaan kesetaraan massa dan energi yang dirumuskan oleh Albert Einstein dengan persamaan: E = mc2 (E = energi dalam Joule, m = massa dalam kilogram, dan c = kecepatan cahaya yang nilainya 300.000 kilometer per detik) dapat dibuktikan dan diakui kebenarannya oleh kalangan ilmuwan secara luas.
Kenapa Kita Perlu Nuklir Untuk Perubahan Iklim ?
Munkin kalian bertanya kenapa kita perlu merubah iklim ? Itu karna pemanasan global dan dampaknya bagi kelangsungan hidup sangat diperlukan karna apabila kita terus membiarkan iklim terjadi begitu saja maka akan terjadi berbagai bencana yang akan memusnahkan bumi oleh karna itu kalian harus menjaga bumi ini yah.
Nuklir Untuk Perubahan Iklim
Saat ini, sumber energi rendah karbon membentuk sedikit 5 persen dari produksi energi primer dunia, memasok hanya 11 persen dari listrik global.
Dengan tantangan perubahan iklim menggigit di tumit kami, para penulis studi baru berpendapat bahwa sekarang adalah waktu untuk mengambil pandangan baru pada teknologi karbon rendah yang kontroversial.
Kebutuhan akan pengurangan emisi karbon global yang cepat dan drastis menjadi semakin sulit ketika pemerintah juga harus memastikan perluasan akses energi ke miliaran orang. Teka-teki telah meninggalkan kita sedikit pilihan lain.
Meskipun penelitian ini tidak mengusulkan untuk meninggalkan solusi rendah atau nol-karbon lainnya, tetapi ini menyarankan untuk membuang energi Nuklir ke dalam campuran – setidaknya sampai potensi teknologi baru tersebut dapat sepenuhnya terwujud.
Ketika datang ke sektor listrik, energi Nuklir bisa memiliki dampak besar. Pada pertengahan abad, konsumsi listrik menjadi hampir dua kali lipat, meningkat hingga 45 persen.
Energi terbarukan hanya dapat memenuhi begitu banyak permintaan itu. Pada 2050, angin, matahari, dan penyimpanan baterai diperkirakan hanya memasok separuh listrik dunia.
Jika energi Nuklir dikecualikan sebagai solusi rendah karbon lainnya, temuan itu mengungkapkan bahwa itu dapat menyebabkan biaya rata-rata listrik untuk meningkat secara dramatis di seluruh dunia.
Nuklir Di Indonesia
Teknologi Nuklir merupakan sarana penting dalam mendukung program pembangunan di negara berkembang, seperti: Indonesia. Namun, perkembangan tersebut menimbulkan polemik di masyarakat nusantara. Ancaman yang ditimbulkan, sedangkan peluang yang didapatkan, selalu menjadi hal yang dipertanyakan. Isu mengenai ancaman, hal yang benar dan patut dikhawatirkan.
Namun, Dwight D. Einshower pada 8 desember tahun 1953 dalam pidatonya, mengatakan: “Ancaman besar yang dihasilkan dari penggunaan energi Nuklir dapat menjadi keuntungan besar bagi seluruh umat manusia.” Tahukah kamu? Menurut asosiasi Nuklir dunia: Indonesia bisa penuhi kebutuhan listrik dengan Nuklir.
Dilatar belakangi oleh hal tersebut, indonesia memiliki peluang melipatgandakan kapasitas pembangkit listrik dan melakukan ekspansi, dengan tujuan untuk memperbaiki akses terhadap listrik dan memenuhi permintaan ekonomi.Dewasa ini, Indonesia kaya akan cadangan Nuklir. Selain memiliki cadangan 70.000 ton uranium, Indonesia juga memiliki 210.000-280.000 ton thorium.(iar)
Oke itulah tadi sedikit pembahasan panjang mengenai Nuklir semoga dengan membaca artikel di atas itu dapat membantu teman teman dalam memahami Nuklir bukan hanya dari segi keburukan yang di timbulkan saja. Terimah Kasih.
[1] chikhungunya.wordpress https://chikhungunya.wordpress.com/2010/03/26/apa-sih-Nuklir-itu/
[2] wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Nuklir
[3] SainsIndonesia https://sainsindonesia.wordpress.com/2010/10/06/peran-Nuklir-pada-mitigasi-perubahan-iklim/
[4] SienceAlert https://www.sciencealert.com/nuclear-energy-must-be-part-of-the-climate-change-solution-mit-study-suggests