Peta di Tableau merupakan tampilan permukaan bumi, meski itu hanya sebagian ataupun seluruhnya pada sebuah bidang datar. Secara bahasa, peta awalnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu mappa, yang selanjutnya kita kenal dengan istilah map.
Di era sekarang peta bukan lagi sesuatu yang membosankan, bahkan peta sudah terintegrasi dengan ponsel kita. Lalu bagaimana jika kita memiliki jutaan data yang perlu di analisa dengan tampilan peta dalam waktu sepersekian detik? Ya, kita bisa menggunakan salah satu software visualisasi data yakni tableau.
Software tableau, mampu mengenali lokasi geografis seperti Negara, Negara Bagian, Kota, Bandara, Distrik, ataupun Kode Pos. Meskipun data Anda tidak berisi nilai latitude dan longitude, Anda cukup menggunakan data lokasi geografis untuk memplot lokasi tertentu di peta. Jika data Anda memang berisi latitude dan longitude, Anda pun juga dapat langsung menggunakannya.
Mengapa menggunakan peta di Tableau?
Ada banyak alasan, salah satunya jika kita memiliki beberapa data lokasi, atau mungkin saat kita membutuhkan visualisasi yang menonjol ketika berhubungan dengan data wilayah. Dan peta secara visualisasi mampu menjawab pertanyaan spasial (sesuatu yang berkaitan dengan ruang atau tempat).
4 Jenis Peta yang bisa dibuat di Tableau
Nah, setelah kita mengenal tentang peta dan kenapa kita perlu menggunakan peta dalam analisa data. Berikut ini ada beberapa jenis peta yang bisa Anda coba membuatnya di Tableau. Tentu, Anda pun bisa mengembangkannya dikemudian hari.
1 – Choropleth Maps (Filled Maps)

Jika kita ingin membuat peta di Tableau yang menunjukkan angka rasio atau data agregasi maka, filled maps menjadi salah satu opsi yang pas digunakan. Peta jenis ini disebut choropleth maps, atau filled maps. Lokasi yang secara default dapat dibuat sebuah filled maps adalah negara, provinsi atau regional daerah yang sudah masuk geocode nya Tableau.
2 – Proportional Symbol Maps

Peta ini sangat tepat digunakan untuk menampilkan data kuantitatif pada masing-masing lokasi. Symbol Maps dapat menunjukkan nilai kuantitatif berdasarkan ukuran dan warna. Sebagai contoh, Anda dapat memplot gempa bumi di seluruh daerah Indonesia dan mengukurnya berdasarkan besarnya simbol. Anda juga dapat mewarnai titik simbol data berdasarkan nilainya untuk detail visual tambahan.
3 – Heatmaps (Density Maps)

Secara sekilas, peta heatmaps, atau peta kepadatan mirip dengan symbol maps. Namun, penggunaan heatmaps digunakan untuk membantu Anda mengidentifikasi lokasi dengan jumlah titik data yang lebih besar atau sedikit. Peta ini paling efektif dipakai jika kita memiliki kumpulan data yang berisi banyak titik di wilayah yang area geografisnya kecil atau koordinat lokasi dalam ruang terbatas Berikut ini perbedaan sekilas data dalam sebuah lokasi yang ditampilkan dengan Heatmaps dan symbol maps.


4 – Spider Maps (Peta Asal-Tujuan)
Spiderman?. eits bukan spiderman ya, melainkan Spidermaps. Ya, secara sekilas peta ini mirip dengan bentuk laba-laba. Salah satu jenis peta yang unik, untuk sebuah visualisasi. Spidermaps sangat tepat jika digunakan untuk menghubungkan ke banyak titik disekitarnya dan juga menunjukkan jalur antara asal ke lokasi tujuan. Berikut ini video tutorial, yang saya ambil dari laman Youtube untuk cara pembuatan spidermaps atau peta asal-tujuan.
Nah itu tadi sharing tentang, 4 jenis peta yang bisa dibuat di Tableau. Jika artikel ini bermanfat boleh di share ya, atau jika Anda bingung mengolah tumpukan data menjadi sebuah aksi yang berguna, boleh nih dkonsultasikan.
Feel free to share and give new insight for all.
Semoga Bermanfaat.