Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi internasional ATU-NET Sustainability Tech Challenge 2024 dengan inovasi aeroponik mereka. Kompetisi ini diadakan oleh ATU-NET, sebuah jaringan universitas yang berfokus pada pengembangan teknologi berkelanjutan.
Inovasi Aeroponik
Aeroponik adalah metode pertanian yang menggunakan larutan nutrisi untuk menumbuhkan tanaman tanpa media tanah. Metode ini memungkinkan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan efisien, serta mengurangi penggunaan air hingga 90% daripada metode konvensional. Mahasiswa ITB mengembangkan sistem aeroponik yang tidak hanya efisien dalam penggunaan sumber daya, tetapi juga ramah lingkungan.
Dalam kompetisi tersebut, tim ITB bersaing dengan berbagai peserta. Mereka berhasil memenangkan kompetisi ini dengan presentasi yang menarik dan solusi inovatif yang ditawarkan. Ide inovatif “AFK Garden (Automated Fresh Kubile): IoT-Based Aeroponic as an Agricultural Practice for South East Asia’s Green Development” memiliki potensi besar dalam penerapannya secara luas, terutama di daerah perkotaan yang menghadapi tantangan dalam penyediaan lahan tanam.

Sumber: itb.ac.id
Keberhasilan tim dari salah satu universitas terbaik di Indonesia ini tidak hanya menunjukkan kemampuan akademis mereka, tetapi juga dampak positif yang dapat dihasilkan dari inovasi ini. Dengan meningkatnya populasi urban, kebutuhan akan metode pertanian yang efisien semakin mendesak. Inovasi aeroponik ini dapat membantu mengatasi masalah ketahanan pangan serta mengurangi jejak karbon dari transportasi pangan.
Prestasi Anak Bangsa untuk Strategi Ketahanan Pangan
Prestasi mahasiswa ITB dalam kompetisi internasional ini mencerminkan potensi besar inovasi teknologi di Indonesia. Dengan dukungan pendidikan tinggi dan penelitian yang mumpuni, mahasiswa mampu menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi anak bangsa untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menghadapi tantangan global di bidang agrikultur dan keberlanjutan.
Aeroponik dan Ketahanan Pangan
Peran aeroponik dalam ketahanan pangan semakin penting di tengah tantangan global bagi sektor pertanian yang yang semakin di depan mata. Dengan meningkatnya populasi dunia, urbanisasi yang pesat, dan perubahan iklim, metode pertanian tradisional yang bergantung pada tanah tidak dapat menjawab pemenuhan kebutuhan pangan di masa depan. Aeroponik, menjadi satu metode yang menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan.
Apa itu Aeroponik?

Sumber: id.pinterest.com
Aeroponik adalah metode pertanian tanpa tanah dimana proses penanaman objek dilakukan pada lingkungan yang kaya akan nutrisi dan kelembapan. Dalam sistem ini, akar tanaman digantung di udara dan mendapatkan penyemprotan larutan nutrisi, yang memungkinkan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi secara langsung. Metode ini memiliki beberapa keunggulan daripada teknik pertanian konvensional, termasuk penggunaan air yang lebih efisien dan potensi hasil panen yang lebih tinggi.
Keunggulan Aeroponik dalam Upaya Ketahanan Pangan
Berikut adalah berbagai keunggulan aeroponik dalam upaya mendukung ketahanan pangan, yaitu:
- Efisiensi Sumber Daya: Salah satu keuntungan utama dari sistem aeroponik adalah efisiensi penggunaan air. Sistem ini dapat mengurangi penggunaan air hingga 90% daripada metode pertanian tradisional. Dengan sirkulasi air yang terus-menerus, aeroponik membantu mengurangi limbah dan memastikan bahwa tanaman mendapatkan jumlah air yang tepat.
- Peningkatan Hasil Pertanian: Aeroponik memungkinkan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan hasil yang lebih tinggi. Tanaman dapat tumbuh lebih dekat satu sama lain karena tidak memerlukan ruang untuk akar di tanah, sehingga meningkatkan kepadatan tanaman per area. Ini sangat penting dalam konteks urbanisasi, di mana lahan pertanian semakin terbatas.
- Pengurangan Ketergantungan pada Pupuk Kimia: Dengan kontrol yang lebih baik atas pemberian nutrisi untuk tanaman, aeroponik dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia berlebihan. Hal ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan dan juga menghasilkan produk yang lebih sehat dan berkualitas tinggi.
- Ketahanan terhadap Perubahan Iklim: Sistem aeroponik dapat beroperasi dalam berbagai kondisi iklim, menjadikannya solusi ideal untuk daerah yang mengalami perubahan iklim ekstrem atau kekeringan. Dengan kemampuan untuk mengontrol lingkungan pertumbuhan secara akurat, petani dapat terus memproduksi makanan meskipun dalam kondisi cuaca buruk.
Tantangan dalam Implementasi
Meskipun memiliki banyak manfaat, adopsi sistem aeroponik masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satu masalah utama adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi ini di kalangan petani lokal. Banyak petani belum terbiasa dengan sistem ini dan mungkin merasa kesulitan untuk beralih dari metode tradisional. Selain itu, biaya awal untuk membangun sistem aeroponik bisa menjadi penghalang bagi beberapa petani kecil.
Masa Depan Aeroponik dalam Ketahanan Pangan
Untuk meningkatkan adopsi metode ini, perlu upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga penelitian, dan sektor swasta untuk menyediakan pelatihan dan sumber daya bagi petani. Penelitian yang terus menerus dapat mendukung upaya dalam mengatasi tantangan teknis dan meningkatkan efisiensi sistem aeroponik.
Dengan dukungan yang tepat, aeroponik memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada ketahanan pangan global. Metode ini tidak hanya dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan saat ini tetapi juga menjamin keberlanjutan produksi pangan di masa depan. Mengingat tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian saat ini, investasi dalam teknologi seperti aeroponik menjadi semakin penting untuk memastikan pasokan makanan yang cukup dan berkualitas bagi populasi dunia yang terus berkembang
Referensi
Rahmatullah,Q. A. 2024. Inovatif! Bawa Inovasi Aeroponic, 3 Mahasiswa ITB Juara 1 Kompetisi Internasional ATU-Net Sustainability Tech Challenge 2024. Diakses pada 29 Novemebr 2024 dari https://itb.ac.id/berita/inovatif-bawa-inovasi-aeroponic-3-mahasiswa-itb-juara-1-kompetisi-internasional-atu-net-sustainability-tech-challenge-2024/61717
Lakhiar, et al. 2020. Overview of the aeroponic agriculture –An emerging technology for global food security. Diakses pada 29 NOvember 2024 dari https://ijabe.org/index.php/ijabe/article/view/5156/pdf