Kemunculan ikan anglerfish di permukaan laut baru-baru ini mengejutkan banyak orang. Biasanya, ikan ini hidup di kedalaman laut yang sangat jauh, namun beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa ukuran anglerfish yang muncul tersebut ternyata jauh lebih kecil dari yang banyak orang bayangkan. “Kecil banget, Bos!” komentar banyak netizen yang terkejut.
Fenomena ini terjadi di sekitar lepas pantai Tenerife, yang terletak di Spanyol. Anglerfish yang terekam dalam video tersebut adalah spesies abyssal humpback anglerfish, yang tergolong sangat jarang terlihat oleh manusia. Meski anglerfish terkenal karena penampilannya yang aneh dan menyeramkan, ternyata ukurannya jauh lebih kecil daripada yang sering dibayangkan banyak orang. Beberapa orang mengira ikan ini berukuran besar, karena pada umumnya anglerfish digambarkan dengan ukuran besar dalam media atau permainan.
Salah satu komentar yang menarik datang dari seorang pengguna TikTok yang menulis, “Ini semua karena ‘feeding frenzy’, jadi berekspektasi ikan ini besar banget,” merujuk pada situasi di mana banyak predator berusaha saling berebut makanan. Ini menunjukkan bagaimana kita bisa dipengaruhi oleh ekspektasi atau penggambaran yang berlebihan dalam budaya populer.
Beberapa komentar lainnya juga mencerminkan rasa kecewa karena ukuran anglerfish yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Ada yang menyebutkan, “Ngeliat anglerfish kecil aja gue kecewa banget, ekspektasi gue soalnya segede bantal,” mengacu pada bayangan yang lebih besar tentang ikan ini.
Pernyataan “feeding frenzy” juga menarik karena merujuk pada sebuah permainan video yang berjudul Feeding Frenzy. Permainan ini dirilis pada tahun 2004 oleh PopCap Games, di mana pemain berperan sebagai ikan yang harus bertahan hidup dengan memakan ikan yang lebih kecil. Ini menjadi contoh bagaimana budaya permainan dan media dapat membentuk persepsi kita tentang dunia nyata. PopCap Games juga dikenal karena mengembangkan permainan Plants vs Zombies, yang sangat populer di kalangan pemain game.
Secara keseluruhan, meskipun anglerfish adalah ikan yang jarang ditemukan, penampakannya di permukaan laut baru-baru ini memberikan kejutan besar bagi banyak orang yang mengira mereka akan melihat ikan raksasa, padahal yang mereka temui justru ikan yang jauh lebih kecil.
Baca juga artikel tentang: Oarfish dari Laut Dalam Muncul ke Permukaan: Pertanda Alam atau Kebetulan?
Ikan Humpback Blackdevil (Melanocetus johnsonii), yang juga dikenal dengan nama Johnson’s Anglerfish, memiliki ciri khas yang sangat mencolok antara pejantan dan betinanya. Berdasarkan informasi dari Australian Museum, perbedaan fisik antara kedua jenis kelamin ikan ini sangatlah jelas.
Ikan betina Humpback Blackdevil memiliki kepala besar dan mulut lebar dengan deretan gigi tajam dan panjang. Panjang tubuh ikan betina ini bisa mencapai 18 cm. Sebaliknya, ikan jantan berukuran jauh lebih kecil dan ramping, hanya tumbuh hingga 2,9 cm. Perbedaan ukuran yang mencolok ini membuat ikan jantan tampak sangat berbeda dibandingkan dengan betinanya.
Humpback Blackdevil adalah ikan bertubuh lunak yang tidak memiliki sisik di kulitnya, serta tidak memiliki sirip perut. Selain itu, ikan betina memiliki illicium, yaitu struktur seperti tongkat pendek yang muncul dari moncongnya, dengan esca (bagian ujungnya yang mengandung cahaya atau pemikat) yang menonjol, memberikan penampilan unik. Warna tubuh ikan ini cenderung hitam, yang membantu mereka berkamuflase di kedalaman laut yang gelap.
Selain Melanocetus johnsonii, ada juga spesies anglerfish lain yang hidup di perairan Australia, yaitu Murray’s Abyssal Anglerfish (Melanocetus murrayi). Kedua spesies ini memiliki perbedaan fisik yang bisa dikenali, terutama pada bentuk bagian dalam hidung ikan betina, serta jumlah gigi di moncong dan rahang bawah, serta jumlah jari-jari pada sirip punggung dan dada. Perbedaan ini memungkinkan para peneliti untuk membedakan kedua spesies tersebut meski keduanya memiliki penampilan yang serupa.
Humpback Blackdevil hidup di kedalaman laut yang disebut mesopelagik, yaitu lapisan laut yang terletak antara kedalaman 200 hingga 1.000 meter. Ikan ini dapat ditemukan di perairan tropis dan beriklim sedang di seluruh dunia, termasuk di perairan lepas pantai New South Wales bagian tengah hingga selatan, serta dekat Pulau Norfolk di Australia.
Sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi pada 26 Januari 2025, ketika ikan Melanocetus johnsonii muncul ke permukaan laut, yang jarang sekali terjadi karena ikan ini biasanya hidup di kedalaman antara 650 hingga 6.500 kaki. Kejadian langka ini terekam oleh David Jara Bogunyà , seorang fotografer satwa liar laut dari LSM Condrik Tenerife, yang sedang melakukan pemantauan hiu dan pari di saat itu. Munculnya ikan ini di permukaan tentu saja mengejutkan Jara dan rekan-rekannya, karena Humpback Blackdevil biasanya tinggal jauh di bawah permukaan laut yang gelap dan misterius.
Baca juga artikel tentang: Peranan Laut dalam Siklus Karbon Dunia: Pompa Biologi, Pompa Karbonat, dan Pompa Kelarutan
REFERENSI:
Aslam, Mehak dkk. 2025. Evolutionary Adaptations of Deep-Sea Creatures: Climate Change and Captive Fish Migration. Indus Journal of Bioscience Research 3 (1), 798-807.
Gowri, V dkk. 2025. Climate Change and the Deep Sea. Technological Advancements for Deep Sea Ecosystem Conservation and Exploration, 73-98.
Orr, Tamra B. 2025. Magnificent Creatures of the Pacific Ocean: Learn About Animals Including Gray Whales, Whale Sharks, Sea Otters, and the Japanese Flying Squid!. Curious Fox Books.