Anoxycalyx Joubini, Spons Raksasa yang Mampu Beradaptasi Terhadap Perubahan Iklim

Anoxycalyx joubini, terkenal sebagai spons gunung berapi raksasa, adalah spesies spons laut yang hidup di perairan dingin Antarktika. Makhluk ini […]

Anoxycalyx Joubini Spons Raksasa

Anoxycalyx joubini, terkenal sebagai spons gunung berapi raksasa, adalah spesies spons laut yang hidup di perairan dingin Antarktika. Makhluk ini menonjol karena kemampuannya bertahan hidup hingga ribuan tahun; beberapa penelitian memperkirakan usia mereka mencapai 11.000 tahun, menjadikannya salah satu organisme tertua di Bumi.

Habitat dan Kondisi Lingkungan

Habitat Anoxycalyx joubini berada pada suhu mendekati titik beku, tekanan tinggi, dan minim cahaya matahari. Kondisi ekstrem ini berkontribusi pada pertumbuhan lambat Anoxycalyx joubini, yang hanya bertambah beberapa milimeter per tahun. Pertumbuhan yang lambat dan minimnya predator alami memungkinkan mereka mencapai umur panjang yang luar biasa.

Peran dalam Ekosistem

Anoxycalyx joubini berfungsi sebagai filter alami di ekosistem laut dalam, menyaring air laut dan menghilangkan partikel-partikel kecil. Selain itu, mereka menyediakan habitat bagi mikroorganisme laut lainnya, memainkan peran vital dalam rantai kehidupan di dasar laut Antarktika.

Studi Dinamika Adaptasi Perubahan Iklim

Anoxycalyx joubini adalah salah satu spesies spons kaca (Hexactinellida) yang paling menonjol di wilayah Antarktika. Spons ini memainkan peran penting dalam ekosistem laut dalam sebagai pembentuk struktur dan penyedia habitat. Penelitian jangka panjang terhadap A. joubini, yang mencakup hampir lima dekade, mengungkapkan dinamika populasi yang mengejutkan, mencakup pola rekrutmen, pertumbuhan, adaptasi, dan tingkat kematian yang sebelumnya tidak terduga.

A. joubini adalah spons besar dengan bentuk menyerupai gunung berapi atau vas, dengan tinggi mencapai lebih dari 2 meter. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa spons ini berada di kedalaman sekitar 30 hingga 60 meter di wilayah McMurdo Sound, Antarktika. Mereka tumbuh dalam lingkungan ekstrem dengan suhu mendekati titik beku dan minimnya pasokan cahaya matahari.

Rekrutmen dan Pertumbuhan Spons

Penelitian menunjukkan bahwa A. joubini memiliki pola rekrutmen yang sangat episodik. Dalam periode antara tahun 1967 hingga 1989, tidak ditemukan tanda-tanda pertumbuhan atau rekrutmen pada substrat buatan yang ditempatkan di lokasi penelitian. Namun, pada tahun 2004, sejumlah besar A. joubini ditemukan tumbuh pada substrat buatan di beberapa lokasi, menunjukkan peristiwa rekrutmen besar-besaran yang sangat jarang terjadi. Peningkatan ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk:

  • Ketersediaan makanan: Produktivitas fitoplankton yang meningkat menghasilkan suplai makanan tambahan.
  • Pengurangan predasi: Predator seperti bintang laut dan nudibranch jarang ditemukan di area ini, memberikan peluang bagi spons untuk tumbuh tanpa gangguan.
  • Kurangnya kompetisi: Kolonisasi awal spons kaca di area yang baru terbuka menghadapi sedikit kompetisi dari organisme lain.

Pertumbuhan spons ini juga terbilang luar biasa setelah rekrutmen, dengan beberapa individu mencapai ukuran yang signifikan hanya dalam beberapa tahun. Pemicu fenomena ini kemungkinan besar adalah perubahan lingkungan, terutama pergeseran dalam produktivitas fitoplankton akibat peristiwa pecahnya gunung es besar di Ross Sea pada awal 2000-an.

Habitat dan Perubahan Lingkungan

Sebagian besar landas benua Antarktika tertutup oleh rak es yang menghalangi cahaya dan membatasi produktivitas primer. Dengan keruntuhan rak es Larsen akibat pemanasan global, lebih dari 23.000 km² dasar laut terbuka untuk produksi primer lokal. Kondisi ini memicu perubahan drastis dalam struktur komunitas bentik, termasuk ekspansi cepat populasi spons kaca.

Sumber: Fillinger, et al. 2013. Rapid Glass Sponge Expansion after Climate-Induced Antarctic Ice Shelf Collapse.

Keberadaan gunung es besar yang menghalangi transportasi fitoplankton dari wilayah utara Ross Island pun menyebabkan perubahan komposisi plankton, dari yang sebelumnya didominasi oleh fitoplankton besar menjadi plankton mikro seperti dinoflagelata dan bakteri. Perubahan ini menciptakan sumber makanan yang lebih sesuai untuk A. joubini, memungkinkan mereka untuk tumbuh lebih cepat dibandingkan periode sebelumnya.

Analisis menunjukkan bahwa rekrutmen aktif terjadi dengan dominasi individu kecil dalam populasi. Pola distribusi ini berbeda dengan komunitas bentik matang, dimana populasi spons biasanya didominasi oleh individu besar. Fenomena ini mencerminkan adaptasi A. joubini terhadap perubahan mendadak dalam kondisi lingkungan.

Tingkat Kematian dan Tantangan Ekologis

Penelitian juga menemukan tingkat kematian yang tinggi di antara populasi spons ini. Dalam pengamatan selama 40 tahun, semua individu besar yang ditandai sejak tahun 1967 dilaporkan telah mati. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kematian ini mencakup invasi diatom, predasi oleh amphipod Seba antarctica, dan kerusakan jaringan akibat pembentukan es.

Implikasi Ekologis Spons di Perairan Antarktika dan Masa Depan

Temuan ini mengubah pandangan tentang A. joubini, yang sebelumnya dianggap sebagai spesies dengan pertumbuhan lambat dan umur panjang yang stabil. Sebaliknya, spons ini menunjukkan kemampuan untuk merespons perubahan lingkungan dengan cepat melalui rekrutmen dan pertumbuhan episodik. Dinamika ini mencerminkan kepekaan ekosistem Antarktika terhadap gangguan lingkungan, termasuk perubahan iklim global. Ekspansi cepat spons kaca tidak hanya mengubah struktur komunitas bentik, tetapi juga memengaruhi dinamika ekosistem secara keseluruhan, termasuk peningkatan pengendapan silikon di dasar laut.

Dengan pemanasan global yang terus berlangsung, fenomena serupa dapat diantisipasi di masa depan. Studi ini menekankan pentingnya pengumpulan data jangka panjang untuk memahami dinamika populasi spesies yang hidup dalam ekosistem ekstrem.

Kesimpulan

Studi mengenai Anoxycalyx joubini pasca-keruntuhan rak es menunjukkan bahwa spons ini memiliki kapasitas adaptasi yang luar biasa. Pertumbuhan dan rekrutmen episodik yang didorong oleh perubahan lingkungan membuka peluang bagi spesies ini untuk mendominasi habitat baru. Namun, temuan ini juga menegaskan perlunya pengamatan jangka panjang untuk memahami sepenuhnya dinamika ekosistem laut dalam di Antarktika.

Referensi

Sabandar, Switzy. 2024. Penelitian Hewan Antartika Berumur 11000 Tahun. Diakses pada 25 Desember 2024 dari https://www.liputan6.com/global/read/5841907/penelitian-hewan-antartika-berumur-11000-tahun

Dayton, et al. 2013. Recruitment, Growth and Mortality of an Antarctic Hexactinellid Sponge, Anoxycalyx joubini. Diakses pada 25 Desember 2024 dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3584113/

Fillinger, et al. 2013. Rapid Glass Sponge Expansion after Climate-Induced Antarctic Ice Shelf Collapse. Diakses pada 25 Desember 2024 dari https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0960982213006763

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top