Oleh: Septia Milanda
Peningkatan usia harapan hidup adalah indikator keberhasilan suatu negara. Kualitas hidup mempengaruhi baik dari segi individu, psikologis, tingkat kemandirian dan hubungan sosial. Peningkatan usia harapan hidup kadangkala diikuti pula kondisi sebaliknya, berupa kesakitan. Salah satunya adalah insomnia.
Penyakit ini tak hanya menyerang usia dewasa dan anak muda khususnya lansia. Ada 28 juta orang di Indonesia terkena insomnia. Insomnia terjadi karena masalah psikologis misalnya seperti kecemasan, depresi, dan stres yang berkepanjangan[1]. Menurut dokter spesialis saraf dan neorologi Insomnia dapat muncul karena adanya penyakit paru, maag, gangguan kejiwaan, stroke, infeksi, jantung, dan gagal ginjal[2][3]
Al-Quran merupakan salah satu kitab yang diturunkan oleh Tuhan YME. Kitab yang bahasanya tidak ada satupun jurnalis Arab yang mampu menandinginya. Dibalik mukjizat Allah swt ini, ternyata banyak hikmah yang bisa diambil. Alquran selain menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya di Hari Perhitungan (Yaumil Hisab) nanti dan menjadi As-Syiffa (Obat atau penawar dari pelbagai penyakit).
Penelitian sebelumnya pada Konferensi Perawat Internasional 2017 melakukan penelitian eksperimen menyebutkan bahwa Murrotal Alquran bisa meningkatkan kualitas tidur [4]. Penelitian selanjutnya dalam Jurnal Bisnis dan Ilmu Sosial menyebutkan pembacaan Quran menghasilkan relaksasi yang signifikan karena Al-Quran itu memiliki pengaruh khusus pada hati manusia yang menyebabkan beberapa efek hormon dan zat kimia bertanggung jawab untuk relaksasi.[5]
Tidak hanya itu, dilihat dari detak jantung orang yang mendengarkan Alquran. Dalam sebuah artikel menyebutkan efek pada bunyi jantung setelah mendengarkan ayat-ayat yang dipilih Al Quran. Sinyal suara jantung diekstraksi menggunakan perangkat lunak Thinklabs Phonocardiography dan kemudian komponen frekuensi diekstraksi menggunakan MATLAB 7.11.0. Komponen frekuensi selama diastolik dibandingkan untuk dua sesi; sebelum dan selama sesi mendengarkan. Diastolik adalah periode dimana bilik jantung dipenuhi dengan darah ketika otot jantung dalam kondisi santai. Dari penelitian ini, ditemukan frekuensi suara jantung selama mendengarkan Al-Quran lebih rendah dari yang sebelumnya mendengarkan Al-Quran. Ini menunjukkan bahwa keadaan ketenangan dapat dicapai dengan mendengarkan ayat-ayat yang dipilih dari Al-Quran ini.[6][7]
Metode AORTA-Qur’an (Audio Terapi Murrotal Qur’an) merupakan metode terapi untuk meringankan penderita insomnia pada lansia. AORTA-QUR’AN mengkombinasikan suara murottal dengan bantal, sehingga lansia akan lebih mudah menggunakan alat ini sebagai media terapi. Karena dalam penggunaanya, alat ini tidak membutuhkan latihan khusus dan penggunaan nya sangat nyaman.
Terapi dengan menggunakan lantunan murottal Al Quran (selanjutnya disebut Terapi murottal Al Qur’an), ternyata sudah memasyarakat di kalangan tertentu pemeluk agama Islam. Tujuan mereka bukan sebagai terapi suara, tapi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan (Allah SWT). Dengan mendengarkan lantunan Al-Quran melalui AORTA-Qur’an secara rutin , penderita insomnia lansia dapat berkurang tingkat insomnianya dan memiliki kualitas tidur yang sehat.
Gambar 1. Skema Tidur
Adanya AORTA-Qur’an akan memberikan Efek murottal Al Qur’an terhadap respon tubuh dengan tempo yang lambat serta harmonis sesuai dengan lantunan Al Qur’an dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak.
Saat frekuensi otak mulai menurun yakni berada pada frekuensi Alpha maka akan membantu dalam penyerapan Audio Murottal Qur’an sebelum memasuki tahapan frekuensi delta, yakni alam tidur, dibawah alam sadar. Relaksasi akan benar – benar dapat dinikmati pendengar. Lansia yang memiliki pendengaran normal seperti lansia pada umumnya akan terbawa dalam irama lantunan setiap ayat yang didengar.
Gambar 2. Skema Penerapan Terapi
Metode AORTA-Qur’an adalah suatu metode terapi insomnia pada lansia guna mendapatkan kualitas tidur yang baik dan meminimalkan penyakit akibat insomnia dan meningkatkan taraf kualitas kesehatan bagi lansia. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan pada penderita insomnia yang tidak dilihat dari strata usia. Implementasi metode ini diharapkan dapat mampu memperbaiki kualitas tidur agar menjadi lebih sehat.
Referensi:
- Data I. 28 Juta Orang Di Indonesia Menderita Insomnia, Ini Penyebabnya. https://www.inspiradata.com/28-juta-orang-di-indonesia-menderita-insomnia-inipenyebabnya/2018 [cited 2018 23 Mei]; Available from: https://www.inspiradata.com/28-juta-orang-di-indonesia-menderita-insomnia-ini-penyebabnya/.
- co. Waspadai Penyakit Kronik Akibat Insomnia. 2016 [cited 2018 23 Mei]; Available from: https://cantik.tempo.co/read/822065/waspadai-bahaya-penyakit-kronis-akibat-insomnia.
- 5 Dampak Buruk Insomnia. 2017 [cited 2018 23 Mei]; Available from: https://lifestyle.kompas.com/read/2017/02/26/165428723/5.dampak.buruk.insomnia.
- Wuryaningsih EW, Anwar AD, Wijaya D, Kurniyawan EH. Murrotal Al-Quran Therapy to Increase Sleep Quality in Nursing Students. Nursing Journey. 2017:7-14.
- Nayef EG, Wahab MNA. The Effect of Recitation Quran on the Human Emotions Academic Research in Business and Social Sciences. 2018;8(2):51-70.
- Daud NF, Sharif Z. Effect of Listening to the Al-Quran on Heart Sound International Conference on Applied Electronic and Engineering 2017 IOP Publishing.
- Ghanem E, Wahab MNA. Effects of Quran Recitation on Heart Rate Variability as an indicator of Student Emotions. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences 2018;8(4):90-103.
Warung Sains Teknologi (Warstek) adalah media SAINS POPULER yang dibuat untuk seluruh masyarakat Indonesia baik kalangan akademisi, masyarakat sipil, atau industri.