Diltiazem merupakan senyawa turunan benzothiazepine yang memiliki efek anti-hipertensi. Zat kimia ini adalah bagian dari generasi pertama Calcium Channel Blocker atau dalam dunia medis biasa disingkat CCB yang berguna untuk terapi hipertensi dan angina pectoris.

Dalam mekanisme kerjanya, diltiazem dapat menghambat masuknya kalsium ke otot jantung dan otot polos pembuluh darah saat depolarisasi. Depolarisasi adalah keadaan saat reseptor sel yang ada di tubuh menerima rangsang dari ligandnya. Kemudian diltiazem memblokir kanalnya sehingga kalsium tidak bisa masuk ke dalam otot. Akibat dari hal tersebut adalah otot menjadi relaksasi. Relaksasi yang terjadi pada otot dinding pembuluh darah akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah, yang dikenal dengan sebutan vasodilatasi. Apabila hal ini terjadi pada jantung maka akan mengurangi irama jantung yang dikenal sebagai kronotropi negatif. Itulah mengapa zat ini dapat dimanfaatkan sebagai obat antihipertensi.

Bagian negative electrostatic interactions berfungsi sebagai parsial negatif untuk meningkatkan potensi kerja. Cincin A benzena yang berguna untuk meningkatkan lipofilisitas obat sehingga mudah dalam menembus membran tubuh. Gugus N-Metil yang membuat obat menjadi berbentuk molekul di area penyerapan usus (pKa=8). M-twistboat conformation membentuk konformasi cis yang bertugas berikatan dengan Calcium Channel dan gugus tugas yang membentuk ikatan hidrogen. Jika struktur dasar ini hilang maka potensi dan aktivitas diltiazem akan berubah atau sama sekali tidak berguna.
Kita tahu bahwa semakin kebawah, saluran pencernaan kita akan menurun tingkat keasamaannya. Hal tersebut meyebabkan diltiazem dapat bekerja di area anus. Area ini cocok untuk melarutkan obat tersebut sehingga memiliki potensi untuk bekerja. Ternyata diltiazem tidak hanya bermanfaat untuk obat oral saja, tapi juga obat topikal seperti salep. Akan tetapi efeknya bukan ditujukan untuk anti-hipertensi. Diltiazem oinment 2% berguna untuk membantu penyembuhan pada luka yang utamanya untuk anal fissure atau luka operasi robekan daerah anus. Mekanisme kerja salep ini dengan relaksasi otot polos disekitar anus dan efeknya akan meningkatkan aliran darah di area tersebut dan memicu growth of new skin.
Dalam pengembangan formulasi selain dicampur vaselin dan dijadikan salep. Mungkin dapat juga dikombinasi dengan lidokain dan aloevera yang berfungsi untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan aseptabilitas terhadap penggunanya. Studi praformulasi lebih lanjut mungkin dapat dilakukan untuk mengetahui berapa banyak jumlah lidokain dan aloevera dalam pencampuran.
Referensi:
– https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3596506/pdf/WJGS-4-251.pdf
– https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10896315/