Cerita Tentang Hubungan Antara Golongan Darah dan Kepribadian Seseorang

Ditulis oleh Raditya Setiawan Mari kita mulai mengulas cerita tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang dengan membaca dua […]

blank

Ditulis oleh Raditya Setiawan

Mari kita mulai mengulas cerita tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang dengan membaca dua pertanyaan berikut ini.

“Pernahkah kamu mendengar cerita tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang?”

Jika pernah, pernahkah kamu bertanya,

“Apakah cerita tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang adalah hoax (translate: cerita bohong)?”

Agar ulasan menjadi menarik, ada dua informasi yang perlu diketahui oleh kita sebelum kita lanjut membaca ulasan jawaban atas pertanyaan “apakah cerita tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang adalah hoax (translate: cerita bohong)?”. Berikut dua informasi tersebut-yang diawali dengan sebuah pertanyaan.

1.Apa saja golongan darah yang dimaksud pada judul: cerita tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang?

→ Jadi, golongan darah yang dimaksud pada judul artikel ini adalah golongan darah yang masuk ke dalam sistem A, B, O.

Terkait dengan informasi lanjutan mengenai sistem A, B, O, uraiannya dapat disederhanakan menjadi beberapa kalimat berikut ini.

Sistem penggolongan darah A, B, O ini ditemukan oleh seorang peneliti kelahiran Austria bernama Karl Landsteiner [1]. Ia menemukan sistem penggolongan darah tersebut setelah menemukan penggumpalan yang terjadi antara antibodi suatu sel darah merah dengan antigen suatu sel darah merah tertentu-yang kemudian diketahui merupakan sel darah merah dari darah yang tidak cocok untuk didonorkan kepada resipien (penerima darah yang didonorkan). Penggumpalan yang terjadi hanya akan terjadi jika antibodi dan antigen memiliki kecocokan layaknya sepasang puzzle atau kunci dan gembok. Perhatikan gambar yang tampak seperti ranting (agar sederhana, kita sebut saja “ranting”) dan gambar yang tampak seperti duri (agar sederhana, kita sebut saja “duri”) pada gambar sel darah merah berikut ini untuk membayangkan kecocokan yang dimaksud pada kalimat sebelumnya.

blank
Sel Darah Merah dari Golongan Darah A (arah kanan dari sudut pandang pembaca) dan B (arah kiri dari sudut pandang pembaca). Sumber: https://www.sehatq.com.

Jika ranting berwarna biru dipasangkan dengan duri berwarna biru maka penggumpalan akan terjadi. Hal yang sama juga akan terjadi jika ranting berwarna merah dipasangkan dengan duri berwarna merah. Lebih lanjut, gambar yang disebut sebagai “ranting” dikenal dengan istilah “antibodi” dan gambar yang disebut “duri” dikenal dengan istilah “antigen”. Sel darah merah di setiap orang memiliki ranting dan duri yang ujungnya tidak cocok sehingga (pada kondisi normal) penggumpulan tidak akan terjadi di dalam pembuluh darah orang tersebut. Kemudian, jika sel darah merah dari satu orang ingin ditransfusikan ke pembuluh darah orang lain, maka syaratnya adalah “ujung ranting dan duri” yang dimiliki oleh sel darah merah “pendonor darah” tidak boleh cocok dengan “ujung ranting dan duri” dari sel darah merah “resipien” (penerima darah yang didonorkan) agar transfusi darah tidak menyebabkan penggumpalan (baca: kegagalan transfusi darah)..

2.Dari mana cerita tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang berasal?

→ Jadi, asal cerita tersebut berasal dari negeri sakura (Jepang)..

Terkait dengan informasi lanjutan mengenai negeri sakura sebagai tempat asal cerita tersebut berkembang, uraiannya dapat difokuskan pada sebuah konsep bernama Minkan Shinkō dan dapat disederhanakan menjadi beberapa kalimat berikut ini..

Konsep Minkan Shinkō adalah sistem kepercayaan secara umum yang dianut oleh masyarakat Jepang diluar agama resmi mereka [3]. Sistem ini diketahui tertanam kuat di masyarakat Jepang. Banyak bukti yang menunjukkan keterkaitan gaya hidup masyarakat Jepang dengan konsep Minkan Shinko ini, seperti ramalan tertentu guna mengetahui jodoh, pekerjaan, atau hal lain yang berhubungan dengan kehidupan mereka..

Karena dua informasi di atas telah dilalui, mari kita masuk ke dalam inti ulasan mengenai cerita tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang..

Peneliti Jepang bernama Kengo Nawata dari Kyoto Bunkyo University mengungkap kebenaran dari cerita tentang hubungan antara golongan darah dengan kepribadian seseorang, yaitu bahwa golongan darah dengan kepribadian seseorang  tidak memiliki hubungan [2]. Artinya, cerita tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang adalah hoax (translate: cerita bohong). Pernyataan tersebut dilandasi oleh analisis terhadap data survei berskala besar yang dilakukan oleh Nawata. Survei tersebut melibatkan lebih dari 10.000 orang yang merupakan jumlah responden (orang yang disurvei) gabungan dari Jepang dan Amerika Serikat. Sebagian hasil surveinya (10 dari 68 item) dapat dilihat pada potongan tabel yang diambil dari artikel ilmiah milik Nawata berikut ini.

blank
Tabel Rerata dan Standar Deviasi Tiap Item dari Survei terhadap Responden dari Amerika Serikat (diambil pada tahun 2004). Sumber: [2].

Tabel di atas menyajikan beberapa hasil perhitungan yang kemudian disebut dengan effect sizes (menunjukkan hasil uji statistika mengenai perbandingan antara dua hal yang menentukan kekuatan hubungan antara dua hal). 65 dari 68 item tentang kepribadian seseorang (contoh: nomor 1 pada tabel di atas menunjukkan kepribadian yang dideskripsikan dalam bahasa Indonesia kira-kira sebagai “merasa bahagia dalam kehidupan sehari-hari”) yang disajikan pada tabel seperti tabel di atas menghasilkan hasil perbandingan yang tidak signifikan (KBBI: tidak penting/berarti) karena bernilai kurang dari 0,003 [2] (dapat dilihat pada tabel di atas pada bagian paling kanan dari sudut pandang pembaca). Oleh karena itu, kesimpulan dari survei berskala besar yang dilakukan oleh Nawata adalah tidak ada relevansi (hubungan) antara golongan darah dengan kepribadian seseorang yang berarti cerita tentang golongan darah dan kepribadian seseorang adalah hoax.

Lalu, pertanyaan yang mungkin muncul selanjutnya adalah …

“Apa latar belakang hoax: cerita tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang dapat tumbuh subur di masyarakat Jepang?”

Jawabannya telah ditelusuri oleh Yanies Permatasari dari Universitas Airlangga. Sederhananya, latar belakang hoax: cerita tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang ini tersebar di masyarakat Jepang adalah karena kuatnya sistem kepercayaan di luar agama resmi negara Jepang yang disebut dengan konsep Minkan Shinkō [3].

DAFTAR PUSTAKA

[1] Landsteiner, K. (1900). Ueber Aglutination Serschenugen Normalen Menslichen. Wein: Kliin Weschr. 

[2] Nawata, K. (2014). No relationship between blood type and personality: Evidence from large-scale surveys in Japan and the US. Shinrigaku kenkyu: The Japanese journal of psychology, 85(2), 148-156.

[3] Permatasari, Y. (2013). Fenomena Ramalan Golongan Darah di Jepang Ditinjau dari Konsep Kepercayaan Rakyat (Minkan Shinkō). Jurnal Japanology, 1(1), 66-77.

.

.

.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *