Penjelajahan antariksa adalah eksplorasi fisik dari benda di luar Bumi dan biasanya menyangkut teknologi, ilmu pengetahuan, dan politik yang berhubungan dengan luar angkasa. Salah satu yang paling terkenal dan aspek penting dari penjelajahan angkasa adalah pendaratan manusia pertama di bulan dalam perlombaan antariksa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Program NASA terdiri dari serangkaian misi peluncuran satelit buatan dan instrumen ilmiah di orbit Bumi yang dirancang untuk pengamatan global jangka panjang dari permukaan tanah, biosfer, atmosfer, dan lautan. Sejak awal 1970-an, NASA telah mengembangkan Sistem Pengamatan Bumi, meluncurkan serangkaian satelit LANDSAT dalam beberapa dekade ini. Beberapa yang pertama termasuk pencitraan Pasif-Microwave pada tahun 1972 melalui Satelit Nimbus 5. Setelah peluncuran berbagai misi satelit, konsep program dimulai pada akhir 80-an dan berkembang pesat sepanjang tahun 90-an. Sejak awal program, program ini terus berkembang menjadi apa yang dapat kami kumpulkan dalam data saat ini, termasuk; daratan, laut, radiasi dan atmosfer. Data tersebut dikumpulkan dalam sistem yang dikenal sebagai EOSDIS, NASA menggunakan data ini untuk mempelajari perkembangan dan perubahan di biosfer Bumi. Fokus utama pengumpulan data ini seputar ilmu iklim. Program ini merupakan inti dari Earth Science Enterprise (ESE) NASA.
Namun, tahukah kalian kalau NASA mengundur jadwal peluncuran misi Artemis II dan III yang akan membawa astronaut ke Bulan. Sebabnya, masih ada beberapa masalah teknis yang harus diselesaikan untuk menjamin keselamatan astronaut dalam perjalanan. Misi Artemis II yang awalnya dijadwalkan meluncur pada November 2024 kini diundur hingga September 2025. Sementara itu Artemis III ditunda hingga September 2026.
“Untuk memberikan tim Artemis lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tantangan di pengembangan, pengoperasian, dan integrasi untuk pertama kalinya, kami akan memberikan lebih banyak waktu untuk Artemis II dan III,” kata Administrator NASA Bill Nelson, seperti dikutip dari Engadget
Misi Artemis II akan membawa empat astronaut mengelilingi orbit Bulan, mirip seperti misi Artemis I yang tanpa awak. Artemis III akan menjadi misi yang mendaratkan astronaut di Bulan untuk pertama kalinya sejak tahun 1972. Meski dua misi ke depan akan mengalami penundaan, Nelson mengatakan Artemis IV masih sesuai jadwal dan akan meluncur pada September 2028. Misi ini tidak hanya membawa astronaut ke permukaan Bulan tapi juga mengirimkan modul ke Lunar Gateway, stasiun luar angkasa yang mengorbit Bulan.
NASA mengatakan penundaan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan awak astronaut. Saat ini NASA dan mitranya masih berupaya menyelesaikan masalah baterai dan sistem pendukung kehidupan seperti ventilasi udara. Laporan Reuters menyebutkan NASA menemukan masalah dengan baterai di kapsul Orion saat uji vibrasi dan perlu diganti. Badan antariksa AS itu juga masih menyelidiki material pelindung panas yang gosong setelah misi Artemis I kembali ke Bumi.
Penundaan misi Artemis II menyusul gagalnya misi pertama yang diluncurkan ke Bulan oleh perusahaan swasta. Astrobotics berharap bisa mencetak sejarah sebagai perusahaan AS pertama yang mendaratkan wahana antariksanya ke Bulan. Mereka mengirimkan wahana pendarat Peregrine ke Bulan menggunakan roket Vulcan Centaur milik United Launch Alliance. Namun peluncuran itu tidak berjalan mulus karena mengalami kebocoran bahan bakar, dan kemungkinan Peregrine mendarat di Bulan sangat kecil.
REFERENSI:
Lale Tayla; Figen Bingul (2007). “NASA stands ‘for the benefit of all.’—Interview with NASA’s Dr. Süleyman Gokoglu“. The Light Millennium. Diakses tanggal 21 Januari 2024.
“Workforce Profile“. NASA. Diakses tanggal 21 Januari 2024.
Casey Dreier (30 Desember 2019). “NASA’s FY 2020 Budget”. The Planetary Society. Diakses tanggal 21 Januari 2024.
“Official US Executive Branch Web Sites – Newspaper and Current Periodical Reading Room (Serial and Government Publications Division, Library of Congress)“. loc.gov. Diakses tanggal 21 Januari 2024.