Efek Bau Cat Dinding Terhadap Tubuh: Dari Iritasi hingga Risiko Kanker

Cat dinding adalah lapisan terluar yang berfungsi untuk melindungi sekaligus mempercantik tampilan bangunan. Namun, di balik manfaatnya, cat dinding juga […]

Cat dinding adalah lapisan terluar yang berfungsi untuk melindungi sekaligus mempercantik tampilan bangunan. Namun, di balik manfaatnya, cat dinding juga menyimpan bahaya karena sering mengandung senyawa kimia beracun yang disebut VOC (Volatile Organic Compounds) atau senyawa organik yang mudah menguap.

Apa itu VOC?

Mengutip dari How Stuff Works, VOC adalah senyawa organik yang menguap dengan mudah setelah cat diaplikasikan. Fungsi VOC dalam cat adalah untuk membuat cat lebih tahan lama dan membantu proses pengeringan, yaitu mengubah dinding yang basah menjadi kering. Seperti namanya, VOC berbentuk uap yang dapat tersebar ke udara saat cat mengering.

Menurut Healthline, beberapa contoh VOC meliputi toluena, xilena, aseton, metilen klorida, formaldehida, dan benzena. Paparan VOC dapat menyebabkan efek negatif bagi kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, paparan VOC dapat menimbulkan gejala seperti iritasi mata, hidung, atau tenggorokan, sakit kepala, pusing, mual, hingga kesulitan bernapas. Sementara itu, paparan jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, hati, dan ginjal.Selain itu, beberapa jenis VOC diketahui bersifat karsinogenik, yang berarti dapat memicu perkembangan kanker. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati ketika menggunakan cat dinding yang mengandung VOC, dan memastikan ventilasi yang baik saat pengecatan agar risiko kesehatan dapat diminimalkan.

Sebagian besar VOC memang menguap ketika cat mulai mengering, tetapi tidak semuanya hilang sepenuhnya dari cat tersebut. Sisa VOC dapat terus menguap secara perlahan selama bertahun-tahun setelah proses pengecatan selesai. Oleh karena itu, ketika melakukan pengecatan, sangat disarankan untuk menggunakan masker atau penutup mulut agar tidak menghirup uap kimia yang berbahaya. Selain itu, sebaiknya hindari berlama-lama di dalam ruangan yang baru dicat, karena paparan jangka panjang terhadap VOC dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan. Pastikan juga ruangan memiliki ventilasi yang baik selama dan setelah pengecatan untuk membantu mengurangi konsentrasi VOC di udara.

Di Amerika Serikat, penggunaan senyawa berbahaya yang termasuk dalam kategori VOC telah dilarang atau dibatasi untuk melindungi kesehatan masyarakat. Berdasarkan standar dari Midwest Eco-Design, kandungan VOC dalam cat tidak boleh lebih dari 250 gram per liter. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap kesehatan yang disebabkan oleh uap kimia tersebut.

Jika ingin tetap aman dan sehat, salah satu pilihan terbaik adalah menggunakan cat yang bebas dari VOC. Cat tanpa VOC tidak mengandung senyawa kimia berbahaya yang dapat menguap, sehingga lebih aman bagi penghuni rumah, terutama anak-anak dan orang tua yang lebih rentan terhadap paparan bahan kimia. Namun, harga cat bebas VOC biasanya jauh lebih mahal dibandingkan dengan cat biasa yang mengandung VOC. Meski demikian, memilih cat tanpa VOC adalah investasi yang baik bagi kesehatan jangka panjang dan kualitas udara di dalam rumah.

Tips Mengurangi Risiko VOC Saat Mengecat

Tentu saja, saat ingin mempercantik rumah, kamu pasti memerlukan cat dinding. Namun, kamu juga ingin tetap menjaga kesehatan dan menghindari dampak buruk dari VOC, bukan? Untuk membantu mengurangi risiko paparan senyawa berbahaya ini, ada beberapa tips yang bisa diikuti. Mengutip dari Healthline, Rabu (2/10/2024), berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk meminimalkan risiko VOC saat menggunakan cat dinding di rumah.

1. Pilih Cat Berbahan Dasar Air

Cat umumnya dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu cat interior yang digunakan untuk bagian dalam rumah dan cat eksterior yang digunakan untuk bagian luar. Cat interior biasanya diaplikasikan di area yang sering bersentuhan langsung dengan penghuni rumah, seperti dinding ruang tamu, kamar tidur, atau dapur. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati saat memilih cat untuk bagian dalam rumah. Disarankan untuk memilih cat berbahan dasar air yang bebas dari asap beracun atau senyawa VOC, sehingga lebih aman bagi kesehatan.

Jika kamu merasa kesulitan atau tidak yakin saat membaca label atau panduan yang tertera di kaleng cat, jangan ragu untuk meminta bantuan atau bertanya langsung kepada penjual. Mereka bisa memberikan saran tentang produk cat yang paling sesuai dengan kebutuhanmu, termasuk yang aman untuk digunakan di dalam rumah dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menguap ke udara.

2. Pakai Kacamata dan Sarung Tangan

Sebagai tindakan perlindungan ketika menggunakan cat, sangat penting untuk menggunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan kacamata. Sarung tangan akan melindungi kulit dari kontak langsung dengan bahan kimia dalam cat, sedangkan kacamata akan melindungi mata dari percikan cat yang bisa berbahaya. Untuk perlindungan yang lebih menyeluruh, terutama jika bekerja di ruangan tertutup, sebaiknya gunakan respirator. Respirator adalah alat yang dapat menyaring udara sehingga membantu menurunkan risiko menghirup uap berbahaya dari VOC. Dengan menggunakan respirator, kamu dapat memastikan bahwa udara yang terhirup lebih aman dan risiko terhadap kesehatan dapat dikurangi.

3. Pastikan Ada Ventilasi Ruangan

VOC, atau senyawa organik yang mudah menguap, biasanya menyebar ke udara ketika menguap dari cat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa senyawa berbahaya tersebut bisa keluar dari ruangan dengan baik. Salah satu cara efektif adalah dengan memastikan adanya ventilasi yang memadai di ruangan tempat pengecatan. Ventilasi ini bisa berupa jendela, pintu, atau lubang angin yang memungkinkan aliran udara segar masuk dan uap berbahaya keluar. Kamu juga bisa memasang kipas angin untuk membantu menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan sehingga udara segar tetap terasa dan VOC cepat terbuang.

Selama proses pengecatan, sebaiknya sering-seringlah beristirahat dan keluar untuk menghirup udara segar guna mengurangi risiko sakit kepala, pusing, atau mual akibat paparan uap cat. Setelah proses pengecatan selesai, pastikan jendela, pintu, atau ventilasi lainnya tetap dalam keadaan terbuka selama 2-3 hari atau hingga bau menyengat dari cat benar-benar hilang. Hal ini penting agar VOC dapat sepenuhnya menguap dan keluar dari ruangan, sehingga udara menjadi lebih aman untuk dihirup.

Jangan lupa untuk menutup rapat wadah sisa cat setelah digunakan agar uap VOC tidak bocor dan mencemari udara di sekitarnya. Jika ingin membuang sisa cat, pastikan caranya sudah tepat dan tidak menyebabkan kebocoran, karena limbah cat yang mengandung VOC bisa membahayakan lingkungan dan kesehatan.

REFERENSI:

Li, H., & Chen, Y. 2023. Impact of VOC Emissions from Paints on Respiratory Health and Cancer Risk. International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(8), 1284.

Singh, D., & Verma, S. 2023. Volatile Organic Compounds in Indoor Environments: Exposure and Associated Health Risks. Environmental Health Perspectives, 131(5), 456-467.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top