Kehidupan di Bumi adalah sesuatu yang sangat kompleks dan luar biasa. Dari sekadar kumpulan molekul, kehidupan bisa berkembang menjadi organisme cerdas seperti manusia. Tapi pertanyaan besarnya adalah: bagaimana kehidupan itu bisa muncul dari materi biasa? Dan yang lebih mengejutkan lagi, apakah kehidupan juga bisa muncul di tempat lain di alam semesta?
Baru-baru ini, para astronom mengumumkan penemuan yang bisa jadi merupakan langkah awal dalam menjawab pertanyaan besar itu. Di sekitar sebuah bintang muda bernama V883 Orionis, mereka menemukan molekul-molekul organik kompleks (bahan-bahan penyusun dasar kehidupan) yang mengambang di piringan gas dan debu tempat planet-planet terbentuk.
Para ilmuwan menyebut penemuan ini sebagai sesuatu yang “sangat menggembirakan.” Tapi mengapa hal ini penting?
Apa Itu V883 Orionis?
V883 Orionis adalah sebuah bintang muda yang sedang berada dalam tahap awal pembentukannya, terletak di konstelasi Orion. Di sekeliling bintang ini terdapat piringan besar berisi gas dan debu kosmik. Inilah yang disebut sebagai planet-forming disk, sebuah tempat lahirnya planet.
Jika dianalogikan, piringan ini seperti adonan kue raksasa di mana tepung, gula, dan bahan lainnya akan menyatu membentuk kue dalam hal ini, planet dan benda langit lainnya.
Molekul Kehidupan di Tengah Debu Bintang
Dalam piringan di sekitar V883 Orionis, para ilmuwan mendeteksi 17 jenis molekul organik kompleks. Ini bukan molekul sembarangan, melainkan molekul yang dikenal sebagai prekursor kehidupan.
Beberapa di antaranya adalah:
- Etilen glikol: bahan kimia yang juga digunakan dalam antibeku, tapi di ruang angkasa bisa berperan sebagai pelarut organik.
- Glikolonitril: senyawa organik yang terkait dengan pembentukan molekul-molekul penting dalam biokimia.
- Adenin: salah satu komponen pembentuk DNA dan RNA, yaitu materi genetik semua makhluk hidup.
- Glycine dan alanine: dua jenis asam amino, yaitu bahan dasar penyusun protein.
Yang menarik adalah, molekul-molekul ini juga ditemukan dalam kehidupan di Bumi. Jadi, meskipun belum ditemukan bentuk kehidupan apa pun di sana, fakta bahwa bahan-bahannya ada di tempat pembentukan planet adalah kabar besar.
Bagaimana Molekul Ini Bisa Terbentuk?
Molekul-molekul tersebut diyakini terbentuk di awan dingin gas dan debu sebelum bintang seperti V883 Orionis terbentuk. Lalu saat bintang mulai menyala dan memanaskan sekitarnya, molekul-molekul beku itu mencair dan mulai “tercampur” dalam piringan pembentuk planet.
Inilah mengapa penemuan ini penting: ia menunjukkan bahwa bahan-bahan kehidupan bisa terbawa sejak tahap awal pembentukan tata surya. Artinya, potensi kehidupan mungkin tersebar luas di berbagai sistem bintang lainnya.
Kita sering bertanya, apakah kehidupan hanya terjadi di Bumi? Atau mungkinkah ada kehidupan lain di luar sana?
Penemuan ini tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Tidak ada makhluk hidup yang ditemukan. Tapi, seperti menemukan bahan-bahan masakan sebelum memasak kue, ini menunjukkan bahwa alam semesta memiliki bahan-bahan utama untuk membuat kehidupan. Dan jika bahan-bahannya ada di banyak tempat, maka kemungkinan “resep kehidupan” juga bisa terjadi di tempat lain.
Peran Teknologi dan Teleskop
Penemuan ini bisa terjadi berkat teleskop dan instrumen canggih yang digunakan para ilmuwan untuk menganalisis cahaya dari V883 Orionis. Dengan cara ini, mereka bisa mendeteksi “sidik jari kimia” dari molekul-molekul di sana.
Hal seperti ini adalah bagian dari ilmu yang disebut astrokimia yaitu studi tentang molekul-molekul di luar angkasa, dan bagaimana mereka bisa menjadi bagian dari proses terbentuknya kehidupan.
Ilmuwan tentu tidak akan berhenti di sini. Penemuan ini memotivasi mereka untuk mencari sistem bintang muda lainnya dan melihat apakah pola serupa juga ditemukan. Jika molekul pembentuk kehidupan bisa ditemukan di banyak tempat lain, maka hipotesis bahwa kehidupan bisa muncul di tempat lain di alam semesta akan makin kuat.
Selain itu, studi lanjutan akan melihat bagaimana molekul-molekul ini bisa berkembang dan bereaksi membentuk struktur kehidupan yang lebih kompleks.
Bisa dibilang, penemuan ini seperti menemukan biji sebelum tumbuhnya pohon kehidupan. Meskipun belum melihat hasil akhirnya, kita tahu bahwa benih-benihnya ada.
Jadi, apakah kehidupan di Bumi itu unik? Mungkin iya, tapi mungkin juga tidak. Dengan ditemukannya bahan-bahan dasar kehidupan di tempat lain di alam semesta, harapan untuk menemukan kehidupan di luar sana menjadi lebih besar dan lebih ilmiah.
Mungkin saja, jauh di luar angkasa sana, di sekitar bintang-bintang muda seperti V883 Orionis, sedang terjadi proses awal pembentukan kehidupan. Bintang-bintang muda ini dikelilingi oleh cakram gas dan debu, sejenis “adonan kosmik” tempat planet-planet baru mulai terbentuk. Dalam cakram inilah para ilmuwan menemukan molekul-molekul penting yang menjadi bahan dasar kehidupan, seperti yang juga ada di Bumi.
Bisa dibayangkan, proses ini serupa dengan yang terjadi di masa awal Bumi, sekitar 4 miliar tahun yang lalu, ketika planet kita masih panas dan belum memiliki kehidupan. Di masa itu, molekul-molekul sederhana mulai bereaksi dan membentuk senyawa yang lebih kompleks, hingga akhirnya muncul makhluk hidup pertama.
Dengan kata lain, alam semesta mungkin sedang “menyemai” kehidupan baru di tempat lain, melalui proses alami yang sangat mirip dengan awal mula kehidupan di planet kita. Kita belum bisa memastikan apakah kehidupan benar-benar akan tumbuh di sana, tapi penemuan ini menunjukkan bahwa bahan-bahan penting untuk kehidupan tidak hanya ada di Bumi, tetapi juga tersebar di penjuru galaksi.
REFERENSI:
Carpineti, Alfredo. 2025. Stepping Stones To Life-Crucial Molecules Found In Planet-Forming Disk: “It’s Really Exciting!”. IFL Science: https://www.iflscience.com/stepping-stones-to-life-crucial-molecules-found-in-planet-forming-disk-its-really-exciting-80138 diakses pada tanggal 28 Juli 2025.

