Sebuah galaksi adalah sistem yang terdiri dari banyak bintang, debu, gas, dan materi gelap yang saling terikat oleh gravitasi. Galaksi-galaksi tersebar di seluruh alam semesta dan menjadi struktur dasar dari kosmos. Mereka memiliki berbagai ukuran, bentuk, dan sifat yang berbeda.
Galaksi-galaksi biasanya terbentuk oleh gravitasi yang mengumpulkan materi gas dan debu di alam semesta. Proses ini dapat memakan waktu jutaan atau bahkan miliaran tahun. Ada tiga jenis galaksi utama: elips, spiral, dan tak beraturan.
Galaksi elips memiliki bentuk bulat atau oval dan seringkali memiliki populasi bintang yang lebih tua. Mereka cenderung memiliki sedikit gas dan debu dan memiliki sedikit aktivitas pembentukan bintang. Galaksi spiral memiliki lengan spiral yang tampak seperti spiral yang indah. Mereka memiliki populasi bintang yang beragam dan seringkali memiliki banyak gas dan debu yang dapat digunakan untuk membentuk bintang baru. Spiral juga sering memiliki pusat yang padat yang disebut bulge. Galaksi tak beraturan tidak memiliki bentuk yang teratur dan seringkali memiliki banyak gas, debu, dan aktifitas pembentukan bintang yang tinggi.
Di tengah banyak galaksi terdapat lubang hitam supermasif yang memiliki gravitasi sangat kuat. Lubang hitam ini dapat menarik materi dari sekitarnya dan menciptakan cakrawala yang sangat terang, yang disebut nukleus aktif galaksi.
Selain itu, galaksi juga dapat berinteraksi satu sama lain melalui gaya tarik gravitasi. Interaksi ini dapat menyebabkan gangguan gravitasi dan bahkan tabrakan antara galaksi. Akibatnya, galaksi dapat bergabung atau membentuk struktur baru seperti jembatan, ekor, atau cincin. Fenomena ini sering terlihat dalam cluster galaksi, di mana gravitasi saling mempengaruhi banyak galaksi yang saling terikat.
Galaksi-galaksi membentuk kelompok yang lebih besar yang disebut cluster galaksi. Cluster ini dapat mengandung puluhan hingga ribuan galaksi yang saling terikat oleh gravitasi. Beberapa cluster bahkan dapat menggabungkan diri menjadi supercluster galaksi yang lebih besar lagi.
Penelitian tentang galaksi sangat penting dalam memahami evolusi alam semesta, pembentukan bintang, dan sifat materi gelap. Ilmuwan menggunakan berbagai metode, termasuk pengamatan visual, pengamatan sinar-X, dan pengamatan gelombang radio, untuk mempelajari galaksi dan mengungkap rahasia alam semesta yang lebih dalam.
Para Astronom dibuat kebingungan dengan penemuannya sendiri. Sebab mereka mendapati galaksi baru nan unik yang saat ini diberi nama Nube. Penemuan ini dipimpin oleh Instito de Astrofisica de Canarias (IAC), bekerja sama dengan Universitas La Laguna (ULL) dan beberapa institusi lainnya. Diketahui kalau Nube memiliki karateristik berbeda. Dilansir dari Earth, Senin (5/2/2024), galaksi ini sepuluh kali lebih redup dan luas dibandingkan yang lainnya dengan jumlah bintang yang sebanding. Namun ukurannya lebih kecil dari Bima Sakti, dan massa dimilikinya mirip seperti Awan Magellan Kecil.
Nube dibilang telah menentang aturan umum yang berlaku bagi galaksi kebanyakan. Ia memiliki kepadatan bintang lebih tinggi di wilayah dalamnya.”Kepadatan bintang sangat sedikit bervariasi di seluruh objek, itulah sebabnya objek tersebut sangat redup, dan kami belum dapat mengamatinya dengan baik hingga kami mendapatkan gambar ultra-dalam dari Gran Telescopio Canarias (GTC)” kata Mireia Montes, penulis di penelitian ini.Nah karakteristik ekstrem itu yang membuat para astronom bingung. Montes mengaku tidak mengetahui bagaimana cara galaksi itu bisa tercipta, mengingat karakteristiknya yang tidak umum.
Studi tentang Nube berpotensi merevolusi pemahaman orang-orang soal alam semesta. Ignacio Trujillo, penulis kedua di penelitian ini, berspekulasi dari keunikan yang dimiliki Nube. Menurutnya, galaksi tersebut menunjukkan bahwa partikel materi gelap memiliki massa yang sangat kecil. Dengan begitu, ini dapat menyelaraskan dunia fisika kuantum dengan fenomena kosmik.”Jika hipotesis ini terkonfirmasi, ini akan menjadi salah satu demonstrasi alam yang paling indah, menyatukan dunia yang terkecil dengan dunia yang terbesar,” pungkas Trujillo.Sebenarnya penemuan ini terjadi secara kebetulan. Ketika itu Trujillo sedang menganalisis gambar dari Sloan Digital Sky Survey. Di sini dirinya melihat titik samar yang menarik, dan ternyata itu sebuah objek yang menyebar.Singkatnya, penemuan Galaksi Nube menjadi babak baru dalam dunia astronomi. Hal ini mengingat, keberadaannya memberikan peluang besar untuk menambah pengetahuan soal luar angkasa.