Dark Zone: Kabar Buruk dari Greenland untuk Dunia

Efek dari pemanasan global semakin terasa beberapa tahun terakhir. Kabar buruk dari dampak negatif pemanasan global datang dari Greenland. Berdasarkan […]

blank

Efek dari pemanasan global semakin terasa beberapa tahun terakhir. Kabar buruk dari dampak negatif pemanasan global datang dari Greenland. Berdasarkan pengamatan dari pantauan satelit, terlihat bagian-bagian gelap menutupi sekitaran jalur putih Greenland.

Dalam rentang waktu 1900-1999 kenaikan permukaan laut seluruh dunia telah mencapai 10-25 cm, kemudian di abad ke-21 diprediksikan kenaikan permukaan laut akan bertambah 9-88 cm. Data terbaru menunjukkan telah terjadi penyusutan es di wilayah Kutub Selatan sebanyak 160 miliar ton setiap tahunnya. Hal ini, menandakan bahwa ancaman ‘bumi akan tenggelam’ akibat melelehnya cairan es di kutub benar-benar akan terjadi.

Penelitian The Norwegian Center for Arctic Gas Hydrate Environmental and Climate Change (CAGE) mengungkapkan bahwa zona gelap di sekitar Greenland semakin meluas dengan pajang 400 meter dan lebar 100 meter. Hal ini menunjukkan bahwa zona gelap tertutup lapisan debu tipis dan karbon hitam yang menjadi pemicu utama pemberi nutrisi pada ganggang berwarna gelap, akibatnya wilayah yang tertutupi debu dan karbon semakin gelap. Semakin gelap lapisan karbon hitam menutupi lapisan es, maka panas matahari akan semakin banyak terserap sehingga pencairan es di wilayah tersebut akan semakin besar, terlebih di musim panas seperti saat ini.

Dark Zone (www.purch.com)
Dark Zone (www.purch.com)

Ryan et al dalam jurnalnya menggunakan metode perbandingan UAV (Unnamed Aerial Vehicle), diperoleh hasil adanya penyebaran zat pengotor (debu, karbon hitam, dan ganggang berpigmen) sepanjang 25 km di sisi sebelah Barat . Berikut ini adalah gambar secara close-up pada zona permukaan es, di mana gambar a memperlihatkan penyebaran zat pengotor pada permukaan es dan gambar b menunjukkan lapisan es yang bersih .

Sumber: Nature Communications
Sumber: Nature Communications

Keadaan zona gelap di Greenland semakin parah pada saat musim panas tiba. Hal ini di karenakan radiasi matahari yang terserap oleh permukaan es semakin banyak. Bahkan berdasarkan penelitian, es pada permukaan zona gelap meleleh 5 kali lebih cepat dibandingkan permukaan salju putih biasa. Perlu Anda ketahui, Greenland merupakan salah satu wilayah penyumbang kenaikan laut global, yang mana hingga saat ini kenaikan laut telah mencapai kecepatan 3 milimeter per tahun.

Kabar buruk untuk dunia dari Greenland benar-benar sudah terjadi. Apabila permukaan es di Greenland terus menerus mengalami pelelehan dapat dipastikan sebentar lagi bumi akan tenggelam. Lalu, sebagai manusia yang memiliki akal, solusi apakah yang bisa kita berikan dari permasalahan ini?

 

Referensi:

Planet Earth. 2018. Greenlad Has a Mysterious ‘Dark Zone’-And It’s Getting Even Darker. https://www.livescience.com/62268-greenland-dark-zone-gets-darker.html (diakses pada 17 April 2018).

Sains. 2018. Zona Gelap di Greenland Bertambah Luas, Kabar Buruk bagi Dunia. https://sains.kompas.com/read/2018/04/12/214403123/zona-gelap-di-greenland-bertambah-luas-kabar-buruk-bagi-dunia. (diakses pada 17 April 2018).

Ryan CJ et al. 2018.”Dark zone of the greenland ice sheet controlled by distributed biologically-active impurities“. nature.com, (https://www.nature.com/articles/s41467-018-03353-2) diakses pada tanggal 18 April 2018.

Pengetahuan Umum. 2016. 12 Dampak Utama Pemanasan Global Lengkap Penjelasan. http://www.materidosen.com/2016/12/12-dampak-utama-pemanasan-global.html ( diakses pada 21 April 2018).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.