Inovasi Teknologi High Frequency (HF) Radar, Guna Pengukur Arus dan Gelombang Laut

Ditulis oleh Muclishin Pramono Guntur Waseso* Indonesia secara geografis merupakan Negara Kepulauan dengan dua pertiga luas lautan daripada daratan. Dengan […]

blank

Ditulis oleh Muclishin Pramono Guntur Waseso*

Indonesia secara geografis merupakan Negara Kepulauan dengan dua pertiga luas lautan daripada daratan. Dengan karakteristik tersebut, Indonesia memiliki kondisi cuaca yang unik di setiap masing – masing daerah. Misalnya saja parameter arus dan gelombang laut di masing – masing tempat berbeda – beda.

Teknik konvensional yang masih digunakan untuk mengukur arus dan gelombang laut adalah dengan menggunakan alat pengukur arus laut (current meter) dan gelombang laut (wave gauge). Seiring pesatnya kemajuan teknologi, telah hadir sebuah instrumen yang dapat mengukur tinggi gelombang yakni High Frequency (HF) Radar.

Menurut Dr. Eng. Lukijanto dari Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT, pemanfaatan High Frequency (HF) Radar pantai sebagai salah satu inovasi terbaru penerapan iptek kelautan. HF Radar memiliki keakuratan dan effisiensi yang relatif tinggi. Selain itu, dikutip dari Marthin dan Ittaka pada artikel buletin STMKG, kelebihan HF Radar adalah memiliki kemampuan untuk memetakan variabilitas horizontal dari arus laut yang dibutuhkan dalam berbagai aplikasi.

Saat ini, BMKG memiliki 3 (tiga) alat HF Radar yang dipasang di beberapa lokasi, seperti di Banyuwangi dengan cakupan wilayah Selat Bali, Labuhan Bajo dengan cakupan wilayah Perairan Labuhan Bajo dan Anyer dengan cakupan wilayah Selat Sunda.

blank

Gambar 1. HF Radar BMKG

Secara sederhana, prinsip kerja HF Radar sama dengan Radar lainnya yakni memanfaatkan energi refleksi gelombang atau memancarkan dan menerima kembali pantulan dari benda atau objek yang dikenainya. Berdasarkan paparan presentasi Mahardiani dari BMKG, alat ini dapat mengukur sampai sejauh 200km dengan resolusi yang bervariasi dari 500m hingga 6km bergantung kepada frequensi radar. Pengukuran alat tersebut biasanya rata-rata per 15 menit secara Realtime.

blank

Gambar 2. Proses Kerja HF Radar

(Sumber : http://oceania.research.um.edu.mt)

Sampai saat ini, data HF Radar digunakan untuk menambah kerapatan jaringan pengamatan cuaca maritim (gambar 3). Menurut Bayu Edo Pratama, M.Si dari BMKG, mengatakan bahwa BMKG juga akan menggunakan data ini untuk asimilasi ke model arus.

blank

Gambar 3. Produk HF Radar BMKG

Hal tesebut merupakan salah satu tantangan BMKG dalam peningkatan layanan informasi cuaca maritim. Pentingnya informasi cuaca maritim ini dapat digunakan antara lain untuk keselamatan pelayaran, dan pencarian ikan bagi nelayan. Informasi cuaca maritim dapat diunduh di aplikasi Info BMKG atau web www.bmkg.go.id atau web www.maritim.bmkg.go.id.

*Bekerja di Kantor Pusat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Jl. Angkasa I, No.2 Kemayoran, Jakarta Pusat 10720

Referensi:

  1. Lukijanto,–. Perekam Jejak Arus dan Gelombang Laut dengan HF (High Frequency) Radar Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (PTISDA-BPPT)
  2. Putri, Mahardiani. 2018. High Frequency (HF) Radar. Presentasi Pelatihan BMKG
  3. Toruan, Marthin D S L., dan Ittaka Aldini. 2015. Pemanfaatan High Frequency Radar untuk Observasi Tinggi Gelombang Laut dan Potensinya. Tangerang Selatan:Buletin STMKG Edisi Ketiga ISSN 2355-7214
  4. –. HF Radar Technology. Web: http://oceania.research.um.edu.mt. diakses pada tanggal 20 Juni 2019.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *