Atom cenderung mengatur dirinya sendiri dalam pola yang paling stabil, yang berarti bahwa atom memiliki kecendrungan untuk melengkapi atau mengisi orbit elektron terluarnya. Mereka bergabung dengan atom lain untuk melakukan hal itu. Gaya yang menyatukan atom dalam kumpulan yang dikenal sebagai molekul disebut dengan ikatan kimia. Ikatan kimia dapat berupa ikatan yang kuat dengan interaksi intramolekular seperti ikatan ion dan ikatan kovalen, dan ikatan yang lemah dengan interaksi intermolecular seperti ikatan dipol-dipol, dispersi London, dan ikatan hidrogen.
Lambang Titik Lewis
Ketika atom berinteraksi untuk membentuk ikatan kimia, hanya bagian luarnya saja yang akan bersinggungan dengan atom lain atau bisa juga dikatakan hanya elektron valensi nya saja yang akan berperan dalam pembentukan ikatan kimia. Sistem titik yang disusun oleh Lewis digunakan untuk menggambarkan elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dalam pembentukan ikatan kimia dan untuk menyakinkan bahwa jumlah total elektron yang terlibat tidak mengalami perubahan. Lambang titik lewis (Lewis dot symbol) terdiri dari lambang unsur dan titk-titik yang setiap titiknya menggambarkan setiap elektron valensi dari atom-atom unsur.
Jenis-Jenis Ikatan Kimia
- Ikatan Ion
Sebuah atom dengan tingkat perbedaan kelektronegatifan besar (seperti ikatan antara logam dan nonlogam) disebut dengan ikatan ion dan elektron valensi sebagai transfer dari atom logam ke atom non logam. Ikatan ion termasuk kedalam kelompok ikatan kimia yang dihasilkan dari pertukaran satu atau lebih elektron valensi dari satu atom, khususnya logam, nonlogam ataupun yang lainnya. pertukaran elektron ini menghasilkan interaksi elektrostatik antara dua atom yang disebut dengan ikatan ion. Sebagai atom yang kehilangan satu atau lebih elektron valensi akan menjadi bermuatan positif yang biasa disebut dengan kation, sedangkan atom yang mendapat kelebihan elektron, menjadi bermuatan negatif dan disebut dengan anion.
Perbedaan ini menyebabkan pembagian elektron yang tidak sama sehingga satu atom kehilangan satu atau lebih elektron sepenuhnya dan atom lainnya memperoleh satu atau lebih elektron, seperti dalam pembentukan ikatan ion antara atom logam (Natrium) dan bukan logam (Fluor) [1]. Bisa dilihat pada ilustrasi dibawah ini.
Sebuah kation diindikasikan dengan lambang muatan positif superscript (+) di kanan atom. Sebuah anion diindikasikan dengan lambing muatan negative superscript (-) ke kanan atom. Sebagai contohnya, jika atom natrium kehilangan satu elektron, ia akan memiliki satu atau lebih banyak proton dibandingkan elektron, sehingga atom natrium memiliki muatan +1 secara keseluruhan. Symbol kimia untuk ion natrium adalah Na+1 atau hanya Na+. demikian pula, jika atom klor memperoleh elektron lebih, ia menjadi ion klorida, Cl–. Kedua ion terbentuk karena ion lebih stabil daripada atom karena aturan oktet.
Untuk menentukan rumus kimia senyawa ionic, harus memenuhi kondisi berikut ini:
a. Setiap ion haus mematuhi aturan oktet untuk mencapai stabilitas maksimum
b. Ion akan bergabung sedemikian rupa sehingga keseluruhan senyawa ionic menjadi netral. Dengan kata lain, muatan ion harus seimbang.
2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk dari pemakaian bersama pasangan elektron dari dua atom. Secara sederhana, pasangan elektron yang digunakan bersama sering dinyatakan dengan satu garis. Jadi, ikatan kovalen dalam molekul hydrogen dapat ditulis sebagai H-H. pada ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan elektron ikatan yang digunakan bersama ditarik oleh inti kedua atom yang berikatan. Gaya tarikan elekton ke inti inilah yang mengikat kedua atom hydrogen dalam molekul H2 dan yang berperan dalam pembentukan ikatan kovalen dalam molekul yang lainnya. struktur yang digunakan untuk menggambarkan senyawa kovalen seperti H2 dan F2 disebut struktur lewis. Struktur lewis adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik lewis dimana pasangan elektron ikatan dinaytakan dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan diantara kedua atom, dan pasangan elektron bebas dnyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom. Hanya elektron valensi yang ditunjukkan oleh struktur lewis [2].
Ikatan kovalen dapat berupa ikatan tunggal, ganda, dan rangkap tiga [1].
- Ikatan tunggal terjadi ketika dua elektron terbagi dan terdiri dari satu ikatan sigma antara dua atom.
- Ikatan rangkap terjadi ketika empat elektron dibagi antara dua atom dan terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan pi.
- Ikatan rangkap tiga terjadi ketika enam elektron dibagi antara dua atom dan terdiri dari satu ikatan sigma dan dua ikatan pi.
Penulisan Struktur Lewis
Penulisan struktur lewis mengikuti tahapan berikut ini [2]:
- Tulis kerangka struktur dari senyawa yang bersangkutan, yang terdiri dari lambing-lambang kimia atom-atom yang terlibat dan menempatkan atom-atom yang berikatan secara berdekatan satu sama lain.
- Hitung jumlah totoal elektron valensi dari semua atom-atom yang terlibat.
- Ga,bar ikatan kovalen tunggal antara atom pusat dengan semua atom di sekitarnya. Lengkapi octet dari semua atom yang terikat pada atom pusat.
- Jika aturan octet belum tercapai pada atom pusat, gunakan pasangan elektron bebas dari atom-atom disekitarnya untuk menambahkan ikatan rangkap dua atau rangkap tiga diantara atom pusat dan atom sekitarnya sampai aturan terpenuhi.
Sumber:
[1] https://courses.lumenlearning.com/trident-boundless-chemistry/chapter/types-of-chemical-bonds/ diakses pada 25 Desember 2020.
[2] Chang, R.,2004, Kimia Dasae Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1, Jakarta : Erlangga.
[3] https://chem.libretexts.org/Bookshelves/General_Chemistry/Map%3A_Chemistry_-The_Central_Science(Brown_et_al.)/08._Basic_Concepts_of_Chemical_Bonding/8.1%3A_Chemical_Bonds_Lewis_Symbols_and_the_Octet_Rule diakses pada 25 Desember 2020.