
Kisah tentang Tegar Maulana Razzak menjadi bukti bahwa kecerdasan musikal tetap bisa optimal meski tanpa indera penglihatan. Tegar adalah bocah berusia 10 tahun yang sejak kecil di-bully oleh teman-temannya karena tidak memiliki penglihatan. Namun di balik kekurangan yang dimiliki, nyatanya Tegar mempunyai kelebihan. Sejak usia 3 tahun Tegar memiliki ketertarikan terhadap alat musik, terutama piano atau keyboard.
Prestasinya pun semakin semerbak mewangi, setiap ikut kompetisi Tegar selalu menang. Terakhir, Tegar memperoleh juara 2 di acara Psikologi Unair mencari bakat. Jika dulu di-bully, maka sekarang Tegar banjir pujian karena berbagai prestasinya di bidang musik. Ditambah lagi, kini Tegar tak hanya piawai bermain piano tapi juga alat musik lainnya seperti suling, gamelan, gitar, dan angklung.
Tegar memiliki apa yang disebut oleh Prof. Howard Gardner (profesor kognitif dan edukasi dari Harvard Graduate School of Education) sebagai kecerdasan musikal. Tidak semua kecerdasan harus berhubungan dengan hal sains seperti matematika, teknologi, atau ilmu pengetahuan alam. Prof. Gardner memetakan ragam kecerdasan atau ‘multiple intelligence‘ seseorang dalam 8 kategori utama.
Menurutnya, setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda. Yang di maksud kecerdasan menurut Gardener adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuhkembangkan. Gardener membagi kecerdasan seseorang dalam 8 wilayah kecerdasan: linguistik, logika matematik, visual dan spasial, musikal, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, dan naturalis.
Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Sayangnya, banyak orangtua yang menganggap kecerdasan yang satu ini tidak sepenting kecerdasan lainnya, misalnya dibanding kecerdasan logika-matematika atau kinestetik. Padahal, kecerdasan musikal tak kalah pentingnya lho Sahabat Warstek!
Masih menurut Prof. Gardner, yang menarik dari kecerdasan musikal  adalah seseorang dengan kecerdasan matematik dan musik memiliki proses berpikir yang sama. Individu dengan dua kecerdasan ini biasanya bisa mendengar suara atau ritme yang tidak disadari orang lain. Inilah juga yang menjelaskan mengapa ahli matematika atau fisika juga menyukai musik, seperti Albert Einstein yang suka memainkan biola atau Richard Feynman yang suka memainkan drum bongo.
Tanda-tanda seseorang yang memiliki kecerdasan musikal diantaranya:
1. Dapat memainkan alat musik.
2. Dapat menyanyi sesuai dengan tinggi rendahnya kunci nada.
3. Dapat mengingat sebuah irama hanya dengan mendengarkan beberapa kali saja
4. Sering mendengarkan musik dan bisa menikmati konser atau pertunjukan musik.
5. Terlihat sering mendengarkan lagu sambil belajar.
6. Dapat mengikuti irama musik dengan baik dan tanpa sadar mengetuk-ngetukkan jari mengikuti irama lagu itu.
Orangtua dapat mengambil peran mengembangkan kemampuan musikal seseorang sedari kanak-kanak. Dikutip dari akun resmi instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) caranya adalah sebagai berikut:
1. Sering memutarkan lagu yang sesuai dengan usianya.
2. Mengajak dan mengajarkan bermain alat musik.
3. Memperkenalkan beragam alat musik.
4. Mengajak menonton pertunjukan musik.
5. Memberikan apresiasi positif saat anak memainkan alat musik atau bernyanyi.
Yang mengejutkan adalah kecerdasan musikal dapat tetap optimal meski tanpa penglihatan, seperti yang terjadi di Tegar. Jadi jika ada teman, keluarga, atau orang terdekat Anda memiliki kecerdasan musikal, segera beri tahu agar mereka dapat mengembangkan dirinya dan berprestasi!
Referensi:
– Kisah Tegar: Bocah yang Dulu Dicemooh Buta, Kini Diselimuti Prestasi. Diakses pada tanggal 29 November 2019
– 5 Ciri Anak dengan ‘Kecerdasan Musikal. Diakses pada tanggal 29 November 2019
– Kenali 13 Tanda Anak Memiliki Kecerdasan Musikal. Diakses pada tanggal 29 November 2019