Literasi keuangan sering kali dikenal sebagai kemampuan individu untuk memahami dan menggunakan pengetahuan keuangan dalam pengambilan keputusan yang cerdas terkait dengan uang dan asetnya. Literasi keuangan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga. Sedangkan inklusi keuangan adalah ketersediaan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau. Berdasarkan Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 49,68%. Sedangkan indeks inklusi keuangan mencapai 85,1%. Persentase tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 yaitu 38,03% untuk literasi keuangan dan 8,91% untuk inklusi keuangan. Hal ini merupakan pencapaian yang mengindikasi adanya perbaikan yang patut dioptimalkan ke depannya.
Data Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan
Dalam data tahun 2022 tersebut, terdapat fakta yang menarik perhatian yaitu nilai indeks literasi dan inklusi keuangan antara laki-laki dan perempuan yang mengalami kebalikan. Indeks literasi laki-laki tercatat lebih lebih rendah dibandingkan perempuan, tetapi indeks inklusinya lebih tinggi. Indeks literasi keuangan laki-laki sebesar 49,05% dengan indeks inklusi keuangan sebesar 86.28%. Sedangkan indeks literasi keuangan perempuan sebesar 50,33% dengan indeks inklusi keuangan sebesar 83,88%. Seharusnya indeks inklusi keuangan yang tinggi diikuti juga dengan indeks literasi yang juga besar. Namun kejanggalan tersebut terjadi, salah satunya diakibatkan karena fasilitas dan akses keuangan yang belum maksimal bagi perempuan. Misalnya dalam hal kepemilikan rekening bank oleh perempuan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki serta kepemilikan aset atas nama perempuan yang relatif lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Dalam era modern ini, memang perempuan memiliki peran yang semakin penting dalam kehidupan ekonomi dan keuangan. Namun, kenyataannya masih ada kesenjangan dalam inklusi dan literasi keuangan antara perempuan dan laki-laki. Inilah mengapa saatnya untuk memahami mengapa inklusi dan literasi keuangan adalah kunci bagi perempuan untuk mengambil kendali atas kehidupan finansial mereka sendiri. Keuangan dalam konteks ini adalah bahasa universal yang harus dipahami oleh semua orang, tidak peduli jenis kelamin, usia, atau latar belakang. Saat ini, inklusi dan literasi keuangan bukan lagi sebuah opsi, melainkan sebuah keharusan, khususnya bagi perempuan. Keterlibatan perempuan dalam pengelolaan keuangan, baik dalam skala keluarga maupun pribadi, merupakan kunci penting dalam membangun stabilitas ekonomi dan mencapai kemandirian finansial.
Manfaat Inklusi dan Literasi Keuangan
Dalam penelitian Jaenal dan Elais (2018) dinyatakan bahwa literasi dan inklusi keuangan membantu perempuan untuk menjadi lebih mandiri dalam mengambil keputusan finansial. Dengan pemahaman yang baik mengenai pengelolaan uang, investasi, dan perencanaan keuangan, perempuan dapat membangun kepercayaan diri dan mengambil peran lebih besar dalam pengambilan keputusan ekonomi, baik di rumah maupun di tempat kerja. Selain itu, perempuan yang melek finansial lebih mampu menghadapi situasi krisis, seperti perceraian, kematian pasangan, atau kehilangan pekerjaan. Kemampuan untuk mengelola dana darurat, asuransi, dan investasi menjadi benteng pertahanan yang efektif dalam menghadapi ketidakpastian hidup.
Dampak Luas Melek Keuangan
Dengan meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di kalangan perempuan, kesenjangan gender dalam hal akses terhadap sumber daya finansial dan peluang investasi dapat dikurangi. Hal ini mendorong terciptanya kesetaraan gender dalam dunia keuangan yang selama ini didominasi oleh laki-laki. Perempuan yang melek finansial tidak hanya berdampak positif pada kehidupan pribadi dan keluarganya, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dengan kemampuan mengelola keuangan dan investasi yang baik, perempuan dapat membuka usaha, meningkatkan penghasilan, dan memperkuat sektor ekonomi.
Akhirnya literasi keuangan bagi perempuan bukanlah sekadar tentang uang, melainkan tentang kemandirian, keamanan, dan kesetaraan. Investasi dalam pengetahuan dan keterampilan keuangan perempuan merupakan langkah krusial menuju masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Mari kita dukung upaya peningkatan literasi keuangan bagi perempuan untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi semua.
Referensi
Mutakim, Jaenal, dkk. 2018. Pembelajaran Literasi Keuangan Bagi Perempuan Rentan. Jurnal Akrab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Data Otoritas Jasa Keuangan tentang Indeks Inklusi dan Literasi Keuangan