Rekor Luar Angkasa: Kosmonaut Oleg Kononenko Pecahkan Rekor Hari Terbanyak di ISS

Kosmonaut Rusia Oleg Kononenko memecahkan rekor dunia usai menghabiskan lebih dari 878 hari di luar angkasa. Ia mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh rekan senegaranya Gennady Padalka. Kononenko saat ini masih bertugas di stasiun luar angkasa internasional (ISS) dan ia akan tinggal di laboratorium antariksa itu selama satu tahun.

Luar angkasa sangat luas dan kosong, dengan suhu yang sangat rendah dan tekanan yang hampir nol. Di luar angkasa, tidak ada udara atau medium lain yang dapat menghambat gerakan objek, sehingga objek dapat bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Penjelajahan luar angkasa telah menjadi fokus utama bagi ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Manusia telah mengirimkan satelit, pesawat ruang angkasa, dan wahana antariksa ke luar angkasa untuk mempelajari planet, bintang, dan galaksi lainnya. Penjelajahan luar angkasa juga telah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang asal-usul alam semesta dan evolusi bintang dan planet.Namun, penjelajahan luar angkasa juga memiliki tantangan dan risiko yang besar. Kondisi di luar angkasa sangat berbeda dengan kondisi di bumi, sehingga manusia harus mengembangkan teknologi yang canggih untuk dapat bertahan di luar angkasa. Selain itu, radiasi dan suhu yang ekstrem di luar angkasa dapat membahayakan kesehatan manusia dan peralatan.

Kosmonaut merupakan sebutan untuk orang yang melakukan perjalanan ke luar angkasa sebagai anggota kru pesawat antariksa. Istilah kosmonaut berasal dari bahasa Rusia “kosmonavt” yang artinya “pelaut angkasa”. Istilah ini digunakan oleh Uni Soviet untuk merujuk pada para astronot mereka pada era lomba antariksa pada tahun 1960-an.

Kosmonaut harus menjalani pelatihan yang sangat ketat dan intensif selama bertahun-tahun untuk mempersiapkan diri mereka untuk menjalankan misi di luar angkasa. Mereka harus memiliki pengetahuan yang luas tentang fisika, matematika, dan ilmu pengetahuan lainnya, serta kemampuan teknis dan fisik yang sangat baik. Tugas kosmonaut meliputi berbagai hal, seperti melakukan eksperimen ilmiah, memelihara dan memperbaiki peralatan di pesawat antariksa, dan melakukan perjalanan ke luar angkasa untuk melakukan perbaikan atau perawatan pada stasiun luar angkasa. Mereka juga harus mampu bekerja dalam kondisi yang sangat berbahaya dan menghadapi berbagai risiko, seperti kegagalan peralatan, radiasi, dan kekurangan oksigen.

Sejak Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa pada tahun 1961, ribuan orang telah melakukan perjalanan ke luar angkasa sebagai kosmonaut atau astronot. Mereka telah melakukan berbagai misi, termasuk membangun stasiun luar angkasa, melakukan eksperimen ilmiah, dan menjelajahi planet lain di tata surya kita. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan swasta telah memulai program penerbangan antariksa komersial, yang memungkinkan orang biasa untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa sebagai turis. Hal ini membuka peluang bagi orang-orang yang tidak memiliki latar belakang militer atau ilmu pengetahuan untuk merasakan pengalaman menjadi kosmonaut.

Kosmonot Oleg Kononenko

Kosmonaut Rusia Oleg Kononenko memecahkan rekor dunia usai menghabiskan lebih dari 878 hari di luar angkasa. Ia mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh rekan senegaranya Gennady Padalka. Kononenko saat ini masih bertugas di stasiun luar angkasa internasional (ISS) dan ia akan tinggal di laboratorium antariksa itu selama satu tahun. dikutip dari detik.com Badan antariksa Rusia Roscosmos mengatakan Kononenko memecahkan rekor tersebut pada Minggu (4/2/2024) pukul 8.30 GMT. Kononenko terbang ke luar angkasa untuk melakukan hal favoritnya, bukan untuk mencetak rekor, kata Kononenko dalam wawancara dengan media Rusia TASS, seperti dikutip dari Reuters, Senin (5/2/2024).

Kononenko bangga dengan semua pencapaiannya, tapi Kononenko lebih bangga lagi karena rekor total durasi tinggal manusia di luar angkasa masih dipegang oleh kosmonaut Rusia. Durasi tinggal Kononenko di luar angkasa masih akan bertambah karena misinya masih akan berlanjut hingga September 2024. Ia akan menghabiskan total 1.000 hari di luar angkasa pada 5 Juni, dan menjadi manusia pertama yang menghabiskan 1.000 hari di antariksa. Pada akhir September, durasi tinggalnya bertambah menjadi 1.110 hari. Rekor durasi tinggal di luar angkasa terpanjang sebelumnya dipegang oleh kosmonaut Rusia Gennady Padalka yang menghabiskan 878 hari, 11 jam, 29 menit, dan 48 detik di ISS. Tapi rekor durasi tinggal di antariksa terpanjang dalam satu perjalanan masih dipegang oleh Valeri Polyakov yang menghabiskan 437 hari dalam satu misi pada pertengahan tahun 1990-an. Kononenko sering berolahraga selama berada di ISS untuk melawan efek negatif dari gravitasi nol terhadap fisiknya. Kononenko mengaku tidak pernah merasa terisolasi, tapi begitu pulang ke Bumi ia baru menyadari banyak hal yang telah dilewatkan.

Kononenko sudah bercita-cita menjadi kosmonaut sejak kecil. Ia kemudian menempuh pendidikan di institut teknik sebelum mengikuti pelatihan kosmonaut. Ia pertama kali terbang ke luar angkasa pada tahun 2008. Ini merupakan misi kelima yang diikuti Kononenko di ISS. Ia meluncur ke stasiun luar angkasa menggunakan peswat antariksa Soyuz dari pusat peluncuran di Baikonur, Kazakhstan pada 15 September 2023.

REFERENSI:

  1. Sagan, Carl. (1994). Pale Blue Dot: A Vision of the Human Future in Space. New York: Random House.
  2. Tyson, Neil deGrasse. (2012). Space Chronicles: Facing the Ultimate Frontier. New York: W.W. Norton & Company.
  3. Hawking, Stephen. (2018). Brief Answers to the Big Questions. London: John Murray.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top