Apakah kalian tahu Model Magnetik Dunia 2025 telah dirilis? Hal ini akan memberikan pembaruan tentang pergerakan kutub magnet Bumi. Berdasarkan laporan terbaru, kutub magnet utara diprediksi terus bergerak perlahan ke arah Rusia hingga akhir tahun 2029. Penting untuk memahami bahwa kutub magnet utara berbeda dari lokasi geografis Kutub Utara, yang merupakan titik tetap pada peta. Kutub magnet utara adalah titik dinamis yang terus berubah karena proses alami di dalam inti bumi.
Kutub magnet utara ditentukan oleh pergerakan logam cair yang mengelilingi inti luar Bumi. Logam cair ini, yang bersifat konduktif, bergerak secara konstan karena pengaruh rotasi Bumi dan proses konveksi yang didorong oleh panas dari inti dalam Bumi. Gerakan ini menciptakan arus listrik, yang sesuai dengan prinsip elektromagnetisme, menghasilkan medan magnet Bumi yang memiliki dua kutub, yaitu utara dan selatan.
Karena kutub magnet terus bergerak, meskipun sangat perlahan, badan-badan seperti NOAA (Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional) dan British Geological Survey (BGS) harus secara berkala memperbarui model magnetik mereka untuk menjaga keakuratan navigasi. Pada 17 Desember 2024, mereka merilis pembaruan terbaru, termasuk versi World Magnetic Model High Resolusi (WMMHR2025). Model ini digunakan untuk berbagai aplikasi, mulai dari navigasi pesawat dan kapal hingga sistem GPS dan perangkat teknologi lainnya yang bergantung pada medan magnet Bumi.
Perubahan ini menjadi pengingat akan dinamika Bumi yang terus berlangsung. Pemahaman lebih lanjut tentang pergerakan kutub magnet dapat membantu kita menyesuaikan teknologi dan navigasi dengan perubahan tersebut, serta memberikan wawasan baru tentang proses kompleks yang terjadi jauh di dalam planet kita.
Baca juga: Bisakah Memandang Alam Semesta dalam Perspektif Sains & Agama?
Pembaruan model magnetik ini sangat penting untuk teknologi modern yang bergantung pada medan magnet Bumi, seperti sistem Global Positioning System (GPS) dan sistem navigasi berbasis satelit lainnya yang digunakan di seluruh dunia. Teknologi ini membutuhkan data yang akurat tentang posisi medan magnet untuk memastikan navigasi yang tepat, terutama bagi transportasi udara, laut, dan darat. Pembaruan ini menjadi semakin relevan karena pergerakan kutub magnet utara terus mengalami percepatan.
Sejak pertama kali dicatat pada tahun 1830-an, kutub magnet utara telah bergerak sekitar 2.250 kilometer, melintasi wilayah utara Kanada menuju Siberia. Awalnya, pergerakannya cukup lambat, tetapi antara tahun 1990 hingga 2005, laju perpindahan kutub meningkat secara signifikan, dari kurang dari 15 kilometer per tahun menjadi sekitar 50-60 kilometer per tahun. Percepatan ini menunjukkan dinamika yang kompleks di dalam inti Bumi, di mana logam cair terus bergerak, menciptakan medan magnet yang mengatur posisi kutub magnet.
Fenomena ini juga menjadi tantangan bagi para ilmuwan dan lembaga seperti NOAA dan BGS, yang harus terus memadukan dan memperbarui model magnetik untuk menjaga akurasi teknologi yang bergantung pada medan magnet. Selain itu, percepatan ini menarik perhatian para peneliti yang mencoba memahami mekanisme di balik gerakan kutub magnet, yang dapat memberikan wawasan baru tentang sifat inti Bumi dan pengaruhnya terhadap dinamika planet kita.
“Model Magnet Dunia (WMM) yang baru saja dirilis hari ini memberikan pembaruan yang memastikan pengguna dapat mengakses terbaru dan tetap dapat menavigasi informasi dengan akurat selama lima tahun ke depan,” kata Dr. William Brown, seorang ahli pemodelan medan geomagnetik global di British Geological Survey (BGS), dalam sebuah pernyataan. Pembaruan ini penting karena memastikan teknologi yang bergantung pada medan magnet, seperti GPS dan sistem navigasi satelit, tetap akurat dalam jangka waktu yang panjang.
Menurut Dr. Brown, perilaku kutub utara magnet Bumi saat ini merupakan hal yang belum pernah diamati sebelumnya oleh para ilmuwan. Selama ratusan tahun, kutub magnet utara bergerak perlahan-lahan di sekitar Kanada sejak abad ke-16. Namun, dalam dua dekade terakhir, laju pergerakannya meningkat pesat, dan kutub tersebut kini bergerak cepat ke arah Siberia. Perubahan ini menunjukkan dinamika yang tidak biasa dalam inti Bumi, yang menghasilkan medan magnet yang kita manfaatkan untuk berbagai teknologi.
Dr. Brown menjelaskan bahwa kecepatan pergerakan kutub magnet utara terus meningkat setiap tahunnya, hingga sekitar lima tahun lalu, di mana laju pergerakannya tiba-tiba melambat. Kecepatan pergerakan tersebut berkurang dari sekitar 50 kilometer per tahun menjadi hanya 35 kilometer per tahun, yang merupakan penurunan terbesar dalam kecepatan yang pernah tercatat. Perubahan ini menandakan adanya dinamika yang lebih kompleks di dalam inti Bumi, yang mungkin terkait dengan pergerakan logam cair yang menghasilkan medan magnet.
Pembaruan model ini menjadi sangat penting untuk menyesuaikan sistem navigasi dan memastikan keakuratan peta serta perangkat yang bergantung pada informasi geomagnetik. Fenomena ini juga membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut tentang bagaimana perubahan di dalam inti Bumi dapat memengaruhi planet secara keseluruhan, termasuk sistem teknologi yang kita gunakan sehari-hari.
Baca juga: Alam Semesta Pun “Berthawwaf”: Gerak Melingkar di Alam
REFERENSI:
Hale, Tom. 2024. Earth’s Magnetic North Pole Officially Has A New PositionEarth’s Magnetic North Pole Officially Has A New Position. IFL Science: https://www.iflscience.com/earths-magnetic-north-pole-officially-has-a-new-position-77286 diakses pada 24 Desember 2024.
Liu, Bin dkk. 2024. Research on the characteristics of weak magnetic internal detection signals for critical damage in pipeline stress based on density functional theory. Engineering Failure Analysis 159, 108145.
Salehi, Amar dkk. 2024. Intelligent Navigation of a Magnetic Microrobot with Model-Free Deep Reinforcement Learning in a Real-World Environment. Micromachines 15 (1), 112.