Selama ini kita mengisi (charging) daya baterai handphone (hp) masih menggunakan kabel yang terpasang langsung pada alat pengisi. Kabel ini terkesan cukup menggangu dan merepotkan bagi sebagian orang yang tidak ingin direpotkan dengan persoalan kabel pengisi daya. Teknologi pengisi daya yang kita miliki saat ini benar-benar masih konvensional dan dapat menimbulkan masalah ketika kabelnya putus. Bagi sebagian orang yang bisa memperbaiki masalah kabel putus, masalah ini tidak menjadi persoalan, tetapi bagi yang tidak punya bakat bidang sambung-menyambung kabel tentu saja akan menjadi masalah.
![](https://warstek.com/wp-content/uploads/2018/04/e33_1_medium.png)
Masalah-masalah yang ditimbulkan seperti itulah yang membuat para ilmuwan kemudian berpikir bagaimana membuat sebuah pengisi daya baterai Handphone yang dapat dilakukan tanpa harus menggunakan kabel atau secara nirkabel. Proses pengisian daya baterai pada Handphone yang menggunakan sistem nirkabel dapat memperindah nilai estetika, karena tanpa harus repot-repot memasang konektor pengisi daya ke Handphone.
Sistem pengisian menggunakan teknologi nirkabel, pengguna hanya perlu mendekatkan Handphone ke alat penyedia pengisi daya. Dengan meletakkan diatas atau disamping alat pengisi, baterai Handphone akan secara otomatis akan terisi hingga penuh. Tetapi alat pengisi daya baterai Handphone yang ada saat ini masih terbatas pada jarak. Handpone akan terisi secara terus-menerus apabila kita tetap mendekatkannya pada alat pengisi, jika melampui batas jangkauan alat maka kembali tidak terisi atau proses pengisian akan terhenti.
Baru-baru ini, pada 2 April 2018 sebuah penelitian teknologi pengisi daya secara nirkabel yang dilakuan oleh Alex Krasnok et al, yang kemudian hasil penelitian mereka diterbitkan di jurnal Physical Review Letter. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pengisian daya jarak jauh secara nirkabel dapat dilakukan yaitu dengan cara memilih gelombang elektromagnetik secara hati-hati dari sumber daya dan kemudian digabung dengan medan elektromagnetik pada antena penerima yang akhirnya dapat meningkatkan efisiensi transfer pengisian baterai Handphone jarak jauh dan lebih praktis.
Dalam penelitian tersebut para ilmuwan mendemontrasikan prinsip kerja dari teori yang mereka usulkan dengan menggunakan generator sinyal sebagai sumber gelombang mikro yang kemudian ditransfer dari antena pemancar ke antena penerima dengan jarak sejauh 40 cm. Hasil dari penelitian tersebut jauh lebih baik dan dapat memaksimalkan transfer daya secara nirkabel pada jarak jauh.
Dimasa depan penelitian yang dilakukan ini akan sangat berguna dalam transmisi daya jarak jauh secara nirkabel pada alat-alat seperti ponsel, kendaraan listrik, dan implan medis[1][2].
Sebelumnya juga telah dilakukan penelitian transfer daya secara nirkabel yang dilakukan oleh André Kurs et al, dan makalah hasil penelitian mereka diterbitkan di jurnal Science. Hasil dari penelitian yang mereka lakukan menyatakan bahwa telah berhasil mentransfer daya secara nirkabel sejauh 2 meter dengan efisiensi hampir 40%. Hanya saja kelemahannya adalah harus menggunakan sumber daya yang cukup besar yaitu 60 watt dan juga alat akan terganggu proses transfernya jika ada orang lewat diantara kedua celah penghantar[3].
Berbeda dengan tim penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Universitas Washington, dimana mereka menggunakan laser untuk pengisian jarak jauh secara nirkabel. Makalah hasil penelitian yang mereka lakukan diterbitkan pada jurnal ACM Digital Library. Hasil dari makalah hasil penelitian mereka menyatakan bahwa dengan daya sebesar 2 watt mereka mampu mengisi daya baterai sebuah Handphone sejauh 4,3 meter dan 12,2 meter. Pada penelitian tersebut daya laser cukup panas dan berbahaya, tetapi para peneliti juga memikirkan keselamatan alat yaitu dengan memasang sensor pada alat pemancar agar sensor dapat mendeteksi jika ada objek yang melewati lintasan laser ke Handphone. Ketika ada objek yang akan melewati lintasan transfer, alat pemancar akan secara otomatis mematikan sinar laser agar tidak membahayakan orang yang melewati celahnya. Tidak hanya itu pada alat penerima di Handphone pun terpasang kipas pendingin kecil (heatsink) agar Handphone dan alat penerima tidak kepanasan[4][5].
![](https://warstek.com/wp-content/uploads/2018/04/5a8c81f83cd24-1024x682.jpg)
Referensi:
- Ball, Philip. 2018. “Focus: Wave Trick May Lead to Wireless Charging at a Distance“. Physics APS, 2 April 2018 (https://physics.aps.org/articles/v11/33) diakses pada tanggal 14 April 2018
- Krasnok, Alex et al. 2018. “Coherently Enhanced Wireless Power Transfer“. PHYSICAL REVIEW LETTERS 120, 143901 (2018), 2 April 2018 (paper) DOI: 10.1103/PhysRevLett.120.143901
- Kurs, André et al. 2007. “Wireless Power Transfer via Strongly Coupled Magnetic Resonances“. Science Vol. 317, Issue 5834, pp. 83-86, 6 Juli 2007 (abstrak) (http://science.sciencemag.org/content/317/5834/83) diakses pada tanggal 14 April 2018
- Urton, James. 2018. “Using a laser to wirelessly charge a smartphone safely across a room“. PhysOrg, 20 Februari 2018 (https://phys.org/news/2018-02-laser-wirelessly-smartphone-safely-room.html) diakses pada tanggal 14 April 2018
- Iyar, Vikram et al. 2018. “Charging a Smartphone Across a Room Using Lasers“. ACM Digital Library, Volume 1 Issue 4, December 2017 (abstrak) (https://dl.acm.org/citation.cfm?doid=3178157.3161163) diakses pada tanggal 14 April 2018