Pemanasan Global Semakin Parah, Krisis Air Mengancam! – Ungkapan dari BMKG

BMKG mengatakan bahwa perubahan iklim berdampak pada gangguan siklus hidrologi dan meningkatkan risiko krisis air yang serius bagi seluruh negara. […]

Ilustrasi Pengaruh Pemanasan Global

BMKG mengatakan bahwa perubahan iklim berdampak pada gangguan siklus hidrologi dan meningkatkan risiko krisis air yang serius bagi seluruh negara. Yang mana hal tersebut merupakan dampak dari Pemanasan Global yang sedang dialami di seluruh dunia.

.

Krisis Air Merupakan Masalah Global

Krisis Air Bersih Landa 53 Dusun di Temanggung Jawa Tengah

Ilustrasi Krisi Air

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa krisis air merupakan masalah global yang harus diwaspadai oleh semua negara, tanpa terkecuali, baik itu negara maju maupun berkembang. Pernyataannya tersebut dilansir dari keterangan resmi BMKG pada Sabtu (18/2) dan dikutip oleh Antara.

Menurutnya, emisi gas rumah kaca yang tidak terkendali mempercepat proses penguapan air dari permukaan dan menyebabkan penurunan ketersediaan air. Di sisi lain, di lokasi atau wilayah lain, terjadi curah hujan yang berlebihan sebagai akibat dari perubahan iklim tersebut.

Dwikorita mengatakan bahwa berkurangnya stok air memengaruhi ketersediaan air bersih di seluruh dunia, baik air permukaan maupun di tanah. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrem, yang menyebabkan turunnya hujan menjadi tidak merata dan ekstrem.

Jika krisis air dan kondisi iklim ekstrem terus berlanjut, ia mengkhawatirkan ini akan berdampak pada krisis pangan di dunia.

.

Apa buktinya?

Peringati Hari Meteorologi Dunia, WMO Soroti Pentinganya Informasi Hidrometeorologi Dan Iklim | Jubi.id

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO)

Pada tahun 2022, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan bahwa kekeringan dan krisis air terjadi di beberapa wilayah di dunia, termasuk Eropa, Amerika Utara dan Barat, Amerika Selatan Barat, Kawasan Mediterania, dan Sahel (sebuah wilayah yang terletak di antara Gurun Sahara dan wilayah Afrika yang lebih subur di sebelah utaranya). Selain itu, Amerika Selatan, Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Timur, Asia Selatan, dan Australia Tenggara.

Dwikorita mengatakan bahwa banjir dan kekeringan terjadi di beberapa wilayah di dunia, seperti Easton Sahil, Pakistan, Indonesia, hingga Australia Timur. Dikatakannya, ini menunjukkan bahwa dua fenomena tersebut merupakan dampak dari perubahan iklim yang semakin cepat dan diperparah oleh kerusakan lingkungan.

Dwikorita juga menyebutkan bahwa perubahan iklim menjadi penyebab terjadinya kejadian ekstrem seperti banjir dan kekeringan. Dampak dari perubahan iklim menyebabkan frekuensi terjadinya kejadian tersebut semakin sering terjadi dengan durasi atau intensitas yang semakin panjang. Sebelumnya, rentang waktu kejadian tersebut berkisar antara 50-100 tahun.

Maka dari itu ia mengimbau seluruh negara untuk mengurangi dampak serius dari perubahan iklim dan melakukan mitigasi terhadapnya. Salah satu upayanya adalah dengan mengadakan World Water Forum 2024 di Bali.

“Situasi Bumi saat ini menjadi alarm serius bagi kita semua. Kita perlu bekerja sama, berpikir bersama, dan memecahkan masalah bersama,” ungkapnya. Sebelumnya, BMKG telah memperingatkan soal kedatangan kemarau kering di RI akibat kepergian La Nina dan kedatangan El Nino. Musim itu akan dimulai di sebagai kecil wilayah pada Maret.

.

Referensi

BMKG, https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=ekstrem-perubahan-iklim Diakses pada 21 Februari, 2023.

Buddyku, https://buddyku.com/politik-peristiwa/965cb528b83d4837bfee833185c4cd27/bmkg-peringatkan-ancaman-krisis-air-imbas-perubahan-iklim Diakses pada 21 Februari, 2023.

Detik, https://www.detik.com/edu/edutainment/d-6576497/bmkg-ingatkan-ancaman-krisis-air-ada-yang-kebanjiran-dan-kekeringan Diakses pada 21 Februari, 2023.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *