Cuaca adalah keadaan udara di atmosfer pada waktu dan tempat tertentu yang sifatnya tidak menentu dan berubah-ubah. Penilaian terhadap kategori cuaca umumnya dinyatakan dengan memperhatikan kondisi hujan, suhu udara, jumlah tutupan awan, penguapan, kelembapan, dan kecepatan angin di suatu tempat dari hari ke hari. Analisis cuaca menggunakan kurun waktu antara satu hari sampai satu minggu. Unsur-unsur pembentuk cuaca yaitu suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, laju uap air, awan, hujan dan angin. Nilai-nilai unsur cuaca dinyatakan secara berbeda apabila waktu kesatuannya berbeda. Pernyataan cuaca pada suatu waktu yang singkat harus menggunakan nilai-nilai unsur cuaca yang ada pada saat itu. Sedangkan pernyataan cuaca dalam waktu kesatuan yang lebih panjang harus menggunakan nilai-nilai unsur cuaca dengan tingkatan paling rendah, paling tinggi, atau paling dapat terasa oleh pancaindra. Proses-proses dalam atmosfer dapat membentuk fenomena cuaca berupa hidrometeor, litometeor, fotometeor, dan elektrometeor.
Cuaca terjadi karena suhu dan kelembapan yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan ini bisa terjadi karena sudut pemanasan matahari yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya karena perbedaan lintang bumi. Perbedaan yang tinggi antara suhu udara di daerah tropis dan daerah kutub bisa menimbulkan jet stream. Sumbu bumi yang miring dibanding orbit bumi terhadap matahari membuat perbedaan cuaca sepanjang tahun untuk daerah sub tropis hingga kutub. Di permukaan bumi suhu biasanya berkisar ± 40 °C. Selama ribuan tahun perubahan orbit bumi juga memengaruhi jumlah dan distribusi energi matahari yang diterima oleh bumi dan memengaruhi iklim jangka panjang. Cuaca di bumi juga dipengaruhi oleh hal-hal lain yang terjadi di angkasa, di antaranya adanya angin matahari atau disebut juga star’s corona.
Akhir-akhir ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) peringatkan cuaca ekstrem pada malam pergantian tahun baru 2024. Kondisi ini diprediksi akan meliputi sejumlah wilayah di Indonesia. Kepala BMKG, Dwikorita, mengimbau masyarakat agar tetap waspada akan potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat hingga angin puting beliung.
“Dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin selama periode tersebut,” ungkap Dwikorita dalam laman BMKG, dikutip Minggu (31/12/2023). Penyebab Cuaca Ekstrem Bayangi Malam Tahun Baru 2024.
Fenomena atmosfer ini disebabkan karena ada aktivitas Monsun Asia Musim Dingin yang diasosiasikan dengan musim angin baratan. Fenomena tersebut turut diperkuat dengan adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO). “Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia,” imbuhnya. Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem pada Malam Tahun Baru 2024. Wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada malam pergantian tahun baru 2024 ialah:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Lampung
- Bangka Belitung
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Kalimantan Barat
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Papua Barat
- Papua
Dwikorita mengingatkan masyarakat untuk senantiasa mengikuti perkembangan cuaca. Khusus kepada pemudik yang tengah berlibur, Dwikorita berpesan untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan. “Periksa ramalan cuaca sebelum melakukan perjalanan dan pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Selalu berhati-hati saat berkendara, terutama saat hujan lebat dan angin kencang,” ujarnya.
REFERENSI:
Rubillo, Tom (2006-06-01). Hurricane Destruction in South Carolina: Hell and High Water (dalam bahasa Inggris). Arcadia Publishing. hlm. 23. ISBN 978-1-61423-488-3.
Grier, Peter (2005-09-12). “The great Katrina migration“. Christian Science Monitor. ISSN 0882-7729.
“Weather Forecasting Through the Ages“. earthobservatory.nasa.gov (dalam bahasa Inggris). 2002-02-25.
Klesman, Allison (14 Agustus 2019). “How Weather Forecasts Are Made“. Discover Magazine (dalam bahasa Inggris).
Alumni S1 Fisika Teori Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Penulis di: Dandelion Publisher, Guepedia Publisher, Fisika Teori UIN Maliki Malang, dan warstek.com
Admin Website cariaku.com