Beruang coklat Siberia Timur (Ursus arctos collaris) adalah sub spesies beruang yang berasal dari Siberia yaitu wilayah yang berbatasan dengan stepa Mongolia di selatan dan dengan pesisir es di Samudera Arktik [1]. Beruang yang bersifat omnivora (pemakan segalanya) ini hidup di dalam Taiga yaitu suatu ekosistem yang berada di hutan yang hanya terdapat satu spesies pohon yang sejenis [2]. Tingkat pembunuhan beruang coklat Siberia sangat tinggi, selain karena sering dianggap mengganggu ketenangan manusia karena khawatir akan dimangsa, karena ukuran badan mereka yang besar dan relatif agresif tetapi juga bertujuan untuk mengambil kantong empedu dan empedunya untuk dijadikan obat tradisional guna mengobati masalah pencernaan dan peradangan [3].
Padahal jika disikapi dengan bijak, beruang coklat Siberia ini dapat membantu kegiatan penelitian dalam bidang kesehatan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Stanislav S. Terekhov, et all. 2018, dari berbagai lembaga penelitian di Rusia dan Amerika Serikat, diterbitkan di Proceedings of National Academy of Sciences (PNAS), yang meneliti air liur beruang coklat siberia sebagai antibiotik. Sampel air liur diambil dari rongga mulut beruang coklat Siberia yang diuji untuk mencari komponen aktif probiotik dan fisiologis bakteri penghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus patogenik menggunakan teknik ultrahigh-throughput (uHT) microfluidic droplet platform.
Dapat dilihat pada gambar, teknik ini dilakukan dengan cara memasukkan air liur ke dalam koloni mikrobia target Staphylococcus aureus. Isolat mikrobiota dikoenkapsulasi dengan patogen target. Berberapa koloni bakteri dengan aktivitas anti Staphylococcus aureus terindentifikasi sebagai Enterococcus casseliflavus, Weissella confusa, dan Bacillus pumilus. Tetapi pada penelitian ini hanya fokus kepada isolasi Bacillus pumilus karena pada saat pengujian terlihat lebih efisien dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Ketika diisolasi Bacillus pumilus yang merupakan bakteri gram positif, menunjukkan sebanyak 124 koloni menghasilkan antibiotik amicoumacin A (Ami) yang mempunyai aktivitas anti bakteri Staphylococcus aureus.[4]
Perlu diketahui, bakteri Staphylococcus aureus adalah bakteri penyebab berbagai macam penyakit, seperti infeksi kulit dan saluran pernapasan. Dampaknya pada tubuh, bakteri ini dapat menyebabkan kolonisasi dan menyebabkan infeksi pada berbagai organ, sering kali menjadi penyebab luka pasca operasi. Bakteri ini menyebar melalui udara dan debu, serta kontak kulit dengan permukaan yang terkontaminasi, karena itu, menjaga kebersihan diri sangat penting, agar terhindar dari bakteri Staphylococcus aureus.[5]
Referensi :
Gruzdeva, Anna. Siberia : Beruang, Berbahaya dan Dingin, Benarkah?. https://id/rbth.com/discover_russia/2016/01/11/siberia-beruang-berbahaya-dan-dingin-benarkah_558213. Diakses pada tanggal 21 September 2018.[1]
Bioma Taiga :Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan Manfaatnya. https://ilmugeografi.com/biogeografi/bioma-taiga. Diakses pada tanggal 18 September 2018.[2]
Memiliki Kandungan Baik, Ilmuwan Temukan Air Liur Beruang Siberia Berguna untuk Perawatan Kulit.https://id.rbth.com/technology/80685-memiliki-kandungan-baik-ilmuwan-temukan-qyx. Diakses pada tanggal 18 September 2018[3]
Stanislav S. Terekhova., Ivan V. Smirnova.,Maja V. Malakhovac, Andrei E. Samoilovc, Alexander I. Manolovc, Anton S. Nazarova, Dmitry V. Danilova, Svetlana A. Dubileyd,e, Ilya A. Ostermane,f, Maria P. Rubtsovae,f, Elena S. Kostryukovac, Rustam H. Ziganshina, Maria A. Kornienkoc, Anna A. Vanyushkinac, Olga N. Bukatoc. Elena N. Ilinac, Valentin V. Vlasovg, Konstantin V. Severinove,h. Alexander G. Gabibova and Sidney Altmani,j. Ultrahigh-throughput functional profiling of microbiota communities. Diakses darihttp://www.pnas.org/content/early/2018/08/29/1811250115 .Pada tanggal 18 September 2018.[4]
Nursalim, Alvin. Mari Kenali Bahaya Bakteri Staphylococcus Aureus.https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3497022/mari-kenali-bahaya-bakteri-staphylococcus-aureus. Diakses pada tanggal 18 September 2018. [5]
Berprofesi sebagai analis kimia lulusan D3 AKA Bogor dan melanjutkan S1 Teknik Lingkungan USAHID Jakarta. Mempunyai minat pada ilmu kimia dan lingkungan.