Halo semua, semoga diberikan kesehatan selalu, aamiin. Galaksi Andromeda yang menjadi tetangga terdekat dari Bimasakti baru-baru ini ada penemuan sebuah galaksi satelit yang memiliki ukuran terkecil yang pernah terdeteksi. Berikut penjelasannya.
Sekilas Tentang Penemuan Galaksi Terkecil
Galaksi Andromeda (M31) merupakan tetangga terdekat Bima Sakti yang menjadi objek utama dalam studi kosmologi dan astronomi. Dengan sistem galaksi satelit yang luas, Andromeda menyediakan wawasan penting mengenai proses pembentukan dan evolusi galaksi dalam skala yang lebih besar. Salah satu penemuan terbaru yang mengguncang pemahaman tentang evolusi galaksi adalah identifikasi Andromeda XXXV, galaksi satelit paling redup dan terkecil yang diketahui di sekitar Andromeda.
Penemuan ini bukan sekadar tambahan terhadap daftar galaksi satelit yang mengorbit galaksi besar, tetapi juga menantang teori yang ada tentang bagaimana galaksi kecil dapat bertahan dalam lingkungan kosmik yang keras dan berapa lama mereka dapat membentuk bintang. Tim peneliti dari Universitas Michigan yang dipimpin oleh Marcos Arias menggunakan data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble untuk mengungkap karakteristik unik Andromeda XXXV.
Dengan ukurannya yang sangat kecil, hanya sekitar 20.000 kali massa Matahari, Andromeda XXXV memberikan pertanyaan baru mengenai mekanisme pembentukan bintang dan bagaimana galaksi kecil bisa bertahan dalam lingkungan yang penuh gangguan gravitasi.
Baca juga: JAWARA: Terobosan Data Atmosfer dari Bumi ke Luar Angkasa
Karakteristik Andromeda XXXV: Galaksi Kecil dengan Dampak Besar
Andromeda XXXV adalah salah satu galaksi terkecil yang pernah diamati, dengan massa yang hanya sekitar satu juta kali lebih kecil dari Bima Sakti. Meski kecil, galaksi ini merupakan sistem yang berfungsi penuh dengan populasi bintang yang terbentuk selama miliaran tahun.
Eric Bell, astronom dari Universitas Michigan dan penulis senior studi ini, menggambarkan Andromeda XXXV dengan analogi menarik: “Ini seperti memiliki manusia yang berfungsi sempurna sebesar sebutir beras.”
Ukuran kecil ini juga menyebabkan galaksi memiliki kecerlangan yang sangat rendah, menjadikannya sulit dideteksi dengan instrumen observasi biasa. Namun, dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble, para astronom berhasil menangkap keberadaan galaksi ini melalui pengamatan mendetail terhadap populasi bintangnya.
Andromeda XXXV terletak sekitar 3 juta tahun cahaya dari Bumi dan berada di pinggiran galaksi Andromeda. Lokasi ini menjadi menarik karena memberikan kesempatan untuk membandingkan satelit Andromeda dengan satelit Bima Sakti yang telah dipelajari lebih dulu. Galaksi satelit ini sangat redup dan hampir tidak terlihat tanpa teknologi canggih. Baru dalam beberapa dekade terakhir, dengan kemajuan dalam teknik observasi, para astronom dapat mendeteksi objek seperti ini di luar Bima Sakti.
Mekanisme Pembentukan dan Keunikan Evolusi Bintang di Andromeda XXXV
Salah satu aspek paling mengejutkan dari Andromeda XXXV adalah kemampuannya untuk membentuk bintang lebih lama dibandingkan dengan satelit Bima Sakti. Galaksi-galaksi kecil di sekitar Bima Sakti cenderung berhenti membentuk bintang sekitar 10 miliar tahun yang lalu. Namun, Andromeda XXXV menunjukkan bukti bahwa proses pembentukan bintang masih berlangsung hingga sekitar 6 miliar tahun yang lalu.
Penemuan ini menantang pemahaman yang ada tentang bagaimana galaksi satelit kecil bertahan dari era reionisasi—periode dalam sejarah alam semesta ketika radiasi intens dari bintang-bintang pertama mulai mengionisasi gas hidrogen dan mempengaruhi evolusi galaksi kecil.
Selama fase reionisasi, banyak galaksi kecil kehilangan gas mereka akibat pemanasan yang ekstrem, yang seharusnya menghentikan pembentukan bintang. Namun, Andromeda XXXV tampaknya mampu bertahan dan terus membentuk bintang jauh setelah periode ini.
Seperti halnya satelit Bima Sakti, Andromeda XXXV berada dalam genggaman gravitasi Andromeda yang jauh lebih besar. Ini berarti bahwa interaksi pasang surut dengan Andromeda dapat memainkan peran penting dalam evolusi galaksi ini.
Para astronom percaya bahwa interaksi gravitasi dapat menyebabkan efek seperti gangguan struktural, hilangnya gas, atau bahkan penghentian pembentukan bintang. Namun, bukti menunjukkan bahwa Andromeda XXXV bertahan lebih lama dari yang diharapkan, yang berarti ada faktor lain yang memungkinkan galaksi ini tetap bertahan.
Signifikansi Penemuan Andromeda XXXV dalam Studi Galaksi
Dengan hanya memiliki satu sistem, yaitu Bima Sakti, sebagai model utama, para astronom menghadapi tantangan dalam menentukan karakteristik umum dari galaksi satelit. Penemuan Andromeda XXXV memungkinkan adanya perbandingan dengan sistem lain, membuka kemungkinan bahwa galaksi satelit dapat berevolusi dengan cara yang lebih beragam daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Eric Bell menyatakan: “Ketika Anda hanya memiliki satu sistem untuk dianalisis, Anda tidak dapat memastikan apa karakteristik yang dapat digeneralisasikan dan apa yang merupakan keistimewaan.”
Dengan adanya Andromeda XXXV, kini para ilmuwan dapat dengan percaya diri membedakan fitur-fitur yang mungkin unik untuk Bima Sakti dari yang berlaku secara lebih luas di alam semesta. Penemuan ini juga memberikan tantangan bagi model kosmologi yang menggambarkan pembentukan galaksi dalam skala besar. Model Lambda Cold Dark Matter (ΛCDM) memprediksi bahwa galaksi besar seperti Andromeda dan Bima Sakti harus dikelilingi oleh banyak galaksi satelit kecil.
Namun, jumlah galaksi satelit yang ditemukan di Bima Sakti lebih sedikit dari yang diperkirakan, yang dikenal sebagai masalah satelit yang hilang. Penemuan Andromeda XXXV menunjukkan bahwa galaksi satelit yang sangat redup mungkin lebih umum daripada yang sebelumnya disadari, tetapi mereka sangat sulit dideteksi.
Dengan meningkatkan teknik observasi, astronom dapat menemukan lebih banyak galaksi kecil seperti Andromeda XXXV, yang dapat membantu mengkonfirmasi atau merevisi teori kosmologi yang ada.

Kesimpulan dan Arah Penelitian Masa Depan
Penemuan Andromeda XXXV merupakan lompatan besar dalam pemahaman kita tentang bagaimana galaksi satelit kecil berevolusi dan bertahan dalam lingkungan kosmik yang keras. Ukurannya yang sangat kecil, kecerlangan rendah, serta kemampuannya untuk membentuk bintang dalam periode yang lebih panjang dari yang diperkirakan menantang teori yang ada tentang evolusi galaksi.
Selain itu, penemuan ini memberikan kesempatan langka untuk membandingkan satelit Bima Sakti dengan satelit Andromeda, memungkinkan para ilmuwan untuk membedakan fitur unik dari karakteristik yang lebih umum dalam pembentukan galaksi. Observasi lebih lanjut dengan teleskop luar angkasa seperti Hubble dan James Webb akan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang galaksi satelit redup lainnya, membuka jalan untuk pemahaman yang lebih luas tentang struktur dan evolusi galaksi di alam semesta.
Penemuan ini juga menggarisbawahi betapa banyaknya misteri yang masih belum terpecahkan dalam kosmologi dan astronomi. Dengan teknologi yang semakin maju, masa depan penelitian galaksi satelit di Andromeda dan sekitarnya menjanjikan banyak kejutan yang dapat mengubah cara kita memahami alam semesta. Mungkin segitu saja yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata dan penulisan. Sekian terima kasih.
Sumber:
- https://mediaindonesia.com/teknologi/751214/penemuan-galaksi-satelit-terkecil-andromeda-xxxv-mengubah-pemahaman-evolusi-galaksi Terakhir akses: 18 Maret 2025.
- https://bisnisupdate.com/tekno/galaksi-sangat-kecil-di-dekat-andromeda-hanya-satu-juta-kali-lebih-kecil-dari-bima-sakti/174920/ Terakhir akses: 18 Maret 2025.
- https://www.kompas.com/sains/read/2025/03/18/093649523/ilmuwan-temukan-galaksi-terkecil-yang-pernah-diamati Terakhir akses: 18 Maret 2025.