Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa usaha penghijauan dalam skala besar dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan, yang dapat mengurangi manfaat pengurangan CO2 hingga sepertiga.
Para peneliti dari Sheffield University baru-baru ini menerbitkan penelitian mereka di jurnal Science, yang mengungkapkan dampak yang lebih luas dari upaya penghijauan terhadap iklim global. Temuan ini menunjukkan bahwa manfaat yang diharapkan dari penghijauan mungkin lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya.
Langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghilangkan karbon, seperti penghijauan, telah diakui sebagai langkah penting untuk mengurangi risiko perubahan iklim di masa depan.
Dengan menggunakan model komputer yang canggih, para peneliti mensimulasikan bagaimana ekspansi hutan global dapat mempengaruhi siklus karbon dioksida. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun penghijauan meningkatkan penyerapan karbon, respons sistem bumi yang kompleks dapat membatasi manfaatnya.
Meskipun seringkali kita mendengar saran untuk menanam pohon sebagai cara untuk mengurangi dampak karbon, penting untuk mempertimbangkan dampak tidak diinginkan yang mungkin terjadi.
Penelitian ini juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan penghijauan dengan strategi mitigasi perubahan iklim lainnya untuk mencapai hasil yang lebih efektif di masa depan.
Pentingn untuk menyadari bahwa efektivitas penghijauan dapat berbeda tergantung pada lokasi dan kondisi lingkungan, serta perlunya perencanaan yang matang untuk meminimalkan dampak negatif secara global.
Referensi:
[1] https://www.sheffield.ac.uk/news/side-effects-wide-scale-forestation-could-reduce-carbon-removal-benefits-third diakses pada 26 Februari 2024
[2] James Weber, James A. King, Nathan Luke Abraham, Daniel P. Grosvenor, Christopher J. Smith, Youngsub Matthew Shin, Peter Lawrence, Stephanie Roe, David J. Beerling, Maria Val Martin. Chemistry-albedo feedbacks offset up to a third of forestation’s CO 2 removal benefits. Science, 2024; 383 (6685): 860 DOI: 10.1126/science.adg6196