Helio Assis pernah dianggap “gila” ketika memutuskan untuk mengubah lahan kosong di tengah kota menjadi hutan kecil. Namun, siapa sangka, dedikasinya kini mendapat pujian sebagai inspirasi dalam gerakan lingkungan. Kisah pensiunan asal Brasil ini mengajarkan bahwa usaha kecil yang dilakukan dengan konsistensi dapat membawa dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat.
- Berawal dari Keberanian
- Proses yang Tidak Mudah
- Hasil yang Menginspirasi
- Pujian dan Penghargaan
- Peran Hutan Kota dalam Menghadapi Perubahan Iklim
- Kontribusi Hutan Kota terhadap Mitigasi Perubahan Iklim
- Adaptasi terhadap Perubahan Iklim melalui Hutan Kota
- Manfaat Sosial dan Budaya
- Tantangan dan Upaya Pengelolaan
- Kesimpulan
Berawal dari Keberanian
Setelah pensiun, Helio tidak memilih hidup santai seperti kebanyakan orang seusianya. Sebaliknya, ia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang luar biasa: menciptakan ruang hijau di tengah kota yang penuh dengan beton dan aspal. Dengan modal tekad, Helio mulai membersihkan lahan kosong yang tidak terurus dan mulai menanam berbagai jenis pohon serta tanaman.
Tindakan ini awalnya dianggap aneh oleh warga sekitar. Banyak yang mempertanyakan kewarasan Helio karena menghabiskan waktu dan tenaga untuk sesuatu yang tampaknya tidak menghasilkan keuntungan. Namun, Helio tetap bertahan dengan mimpinya, meski harus menghadapi cibiran.
Proses yang Tidak Mudah
Transformasi lahan kosong menjadi hutan kota bukanlah pekerjaan sederhana. Helio harus bekerja keras membersihkan tanah yang dipenuhi sampah, mengangkut tanah subur, serta menanam dan merawat pohon. Ia juga menggunakan dana pribadinya untuk membeli bibit tanaman. Kendala cuaca, serangan hama, hingga tantangan finansial sering kali menjadi ujian berat.
Namun, Helio percaya bahwa usahanya akan bermanfaat bagi generasi mendatang. Ia melihat pentingnya ruang hijau dalam menjaga keseimbangan ekosistem kota, mengurangi polusi udara, serta menyediakan habitat bagi burung dan serangga.
Hasil yang Menginspirasi
Setelah bertahun-tahun bekerja keras, hasilnya mulai terlihat. Lahan yang dulunya kosong kini telah berubah menjadi hutan kota yang rimbun. Pohon-pohon besar memberikan keteduhan, sementara burung dan serangga mulai bermigrasi ke kawasan tersebut. Hutan kecil ini menjadi oasis di tengah hiruk-pikuk kota, memberikan udara segar dan tempat bagi masyarakat untuk bersantai.
Kini, warga yang dulu mencibir mulai melihat manfaat dari usaha Helio. Banyak yang datang untuk menikmati keindahan hutan kota tersebut. Bahkan, pemerintah setempat mulai memberikan perhatian dan dukungan terhadap proyek-proyek serupa.
Pujian dan Penghargaan
Kisah Helio mendapat perhatian luas, tidak hanya dari masyarakat lokal tetapi juga dari komunitas lingkungan global. Banyak yang terinspirasi oleh keberanian dan dedikasi Helio. Ia membuktikan bahwa satu orang dapat membuat perbedaan besar, bahkan tanpa dukungan awal dari pihak lain.
Helio juga mengajarkan bahwa pensiun bukanlah akhir dari kontribusi seseorang. Sebaliknya, masa pensiun bisa menjadi awal baru untuk berbuat baik bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan usahanya, ia tidak hanya menciptakan ruang hijau tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
Dari kisah Helio, kita belajar bahwa keberanian untuk bermimpi dan bertindak, meskipun kecil, dapat membawa perubahan besar. Dalam dunia yang semakin dipenuhi oleh beton, hutan kota adalah harapan untuk masa depan yang lebih hijau. Helio telah menunjukkan bahwa semua orang, tanpa memandang usia, dapat menjadi agen perubahan.
Helio Assis, seorang pensiunan yang pernah dianggap “gila,” kini menjadi pahlawan lingkungan yang dipuji banyak orang. Apakah kita siap mengikuti jejaknya untuk menciptakan dunia yang lebih baik?
Peran Hutan Kota dalam Menghadapi Perubahan Iklim
Hutan kota, yang mencakup semua pohon di kawasan urban seperti taman, jalanan, dan lahan pribadi, memiliki peran krusial dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Di tengah meningkatnya ancaman pemanasan global dan urbanisasi, pengelolaan hutan kota secara aktif menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim sekaligus menciptakan lingkungan hidup yang lebih berkelanjutan.
Kontribusi Hutan Kota terhadap Mitigasi Perubahan Iklim
Hutan kota membantu mengurangi dampak perubahan iklim melalui penyimpanan dan penyerapan karbon. Proses fotosintesis pada pohon memungkinkan penyerapan karbon dioksida dari atmosfer, menyimpan karbon tersebut dalam jaringan kayu mereka. Di Amerika Serikat, misalnya, pohon-pohon di kawasan urban mampu menyimpan lebih dari 708 juta ton karbon, setara dengan 12,6% emisi tahunan karbon di negara tersebut. Selain itu, mereka juga menangkap tambahan 28,2 juta ton karbon setiap tahunnya​.
Tidak hanya itu, hutan kota berkontribusi pada penghematan energi. Pohon yang ditempatkan secara strategis di sekitar bangunan dapat memberikan naungan, mengurangi kebutuhan pendinginan selama musim panas, serta mengurangi kecepatan angin sehingga menekan penggunaan pemanas pada musim dingin. Efisiensi energi ini pada akhirnya mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik​.
Adaptasi terhadap Perubahan Iklim melalui Hutan Kota
Di kawasan perkotaan, efek pulau panas (urban heat island) menjadi salah satu masalah utama. Suhu kota cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya, terutama karena beton dan aspal menyerap dan memantulkan radiasi matahari. Hutan kota membantu mengurangi efek ini dengan memberikan naungan, meningkatkan evapotranspirasi, dan menurunkan albedo permukaan​.
Selain itu, pohon-pohon di kota juga membantu mengelola risiko banjir akibat perubahan pola curah hujan. Kanopi pohon dapat menangkap air hujan, sementara sistem akar mereka meningkatkan laju infiltrasi air ke dalam tanah. Dengan demikian, pohon-pohon ini mengurangi tekanan pada sistem drainase kota dan mencegah limpasan air yang berlebihan​.
Manfaat Sosial dan Budaya
Hutan kota tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga manfaat sosial. Mereka memperbaiki kualitas udara, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta memperkuat koneksi sosial di masyarakat. Studi menunjukkan bahwa daerah dengan ruang hijau yang memadai memiliki tingkat kejahatan yang lebih rendah dan penduduk yang lebih aktif secara sosial. Di sisi budaya, pohon-pohon kota dapat memberikan nilai spiritual dan rasa identitas bagi komunitas lokal​.
Tantangan dan Upaya Pengelolaan
Meskipun manfaat hutan kota sangat signifikan, perubahan iklim juga memberikan tantangan tersendiri, seperti peningkatan risiko serangan hama dan penyakit pohon akibat suhu yang lebih hangat. Perubahan pola curah hujan dapat menyebabkan kekeringan pada musim panas atau kerusakan fisik pohon akibat salju dan es pada musim dingin​.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pengelolaan hutan kota yang proaktif. Misalnya, penanaman pohon yang toleran terhadap hama, tahan kekeringan, dan memiliki umur panjang dapat meningkatkan ketahanan hutan kota terhadap perubahan iklim. Selain itu, keterlibatan masyarakat melalui program sukarela, seperti hari kerja komunitas, dapat memperkuat kesehatan hutan kota sekaligus mempererat ikatan sosial​.
Kesimpulan
Hutan kota adalah aset penting dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Dengan manfaat ekologis, sosial, dan budaya yang besar, hutan kota harus menjadi bagian integral dari rencana aksi iklim kota. Melalui pengelolaan yang baik dan partisipasi masyarakat, hutan kota dapat membantu menciptakan lingkungan urban yang lebih sejuk, sehat, dan berkelanjutan.
Referensi
Suhendra, Zulfi. 2024. Pernah Dianggap Gila Pensiun Bikin Hutan di Tengah Kota, Helio Kini Dipuji. Diakses pada 25 November 2024 dari https://www.detik.com/properti/berita/d-7577983/pernah-dianggap-gila-pensiun-bikin-hutan-di-tengah-kota-helio-kini-dipuji
Safford, H.; Larry, E.; McPherson, E.G.; Nowak, D.J.; Westphal, L.M. (August 2013). Urban Forests and Climate Change. U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Climate Change Resource Center. https://www.climatehubs.usda.gov/sites/default/files/Urban-Forests_CCRC.pdf