Halo semua! Di tengah ketatnya persaingan bisnis, kemampuan menulis atau membuat proposal bisnis adalah keterampilan yang sangat menguntungkan. Baik untuk mengikuti tender outsourcing yang diawali dengan dokumen Request for Proposal (RFP) dari perusahaan besar atau pemerintah, maupun untuk mengajukan proposal business plan kepada calon investor, memiliki proposal yang kuat dan meyakinkan adalah kunci kesuksesan. Maka dari itu, kita akan sedikit membahas bagaimana menyusun proposal bisnis yang efektif dan menarik, sehingga mampu memenuhi kebutuhan perusahaan serta meyakinkan pihak yang berkepentingan.
Pengertian Proposal Bisnis
Proposal berasal dari bahasa Inggris “to propose,” yang berarti mengajukan. Secara harfiah, proposal dapat diartikan sebagai “bentuk pengajuan atau permohonan,” yang biasanya berisi penawaran dalam bentuk ide, gagasan, pemikiran, atau rencana kerja. Proposal ini ditujukan kepada pihak lain dengan harapan mendapatkan dukungan berupa izin, persetujuan, dana, atau bentuk bantuan lainnya.
Proposal bisnis merupakan dokumen tertulis yang menyajikan rencana atau usulan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu dalam konteks usaha. Menurut Haryani (2006:138), proposal bisnis berfungsi sebagai sarana untuk menjelaskan rencana tersebut kepada pembaca atau pihak yang menjadi target, agar memperoleh pemahaman yang mendetail tentang tujuan dan manfaat kegiatan yang diajukan.
Hasnun Anwar (2004:73) mendefinisikan proposal sebagai rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu, sementara Jay (2006:1) menggambarkannya sebagai alat bantu manajemen standar yang memungkinkan manajemen berfungsi lebih efisien. Dalam proposal bisnis, terdapat elemen pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis untuk memecahkan suatu persoalan atau untuk mendapatkan persetujuan.
Proposal bisnis dapat berupa solicited atau unsolicited. Solicited proposal adalah proposal yang dibuat berdasarkan permintaan dari pihak luar, seperti pengajuan untuk memenuhi kebutuhan produk atau rencana bisnis tertentu. Sebaliknya, unsolicited proposal dibuat tanpa permintaan dari pihak luar, tetapi atas inisiatif perusahaan, misalnya untuk memperoleh dana atau kerja sama. Dengan demikian, proposal bisnis menjadi instrumen penting dalam merumuskan dan menyampaikan rencana usaha atau bisnis, yang memungkinkan pihak lain memahami, mendukung, atau berpartisipasi dalam kegiatan yang diusulkan.
Kegunaan Proposal Bisnis
Proposal bisnis memiliki tujuan utama yaitu memperoleh dukungan dari pihak lain, baik dalam bentuk dana, sponsor, atau perizinan. Proposal ini menyajikan rencana secara terstruktur, mulai dari judul kegiatan, pendahuluan, tujuan, waktu dan tempat, sasaran kegiatan, susunan panitia, rencana anggaran, hingga penutup dan tanda tangan.
Kegunaan proposal bisnis antara lain adalah:
- Membandingkan rencana dengan hasil nyata – Proposal membantu untuk mengevaluasi apakah rencana yang disusun sudah tercapai sesuai harapan atau perlu perbaikan.
- Pengembangan strategi – Proposal memungkinkan wirausahawan mengembangkan strategi dan mengujinya dari sudut pandang pihak lain, sehingga mendapatkan perspektif yang lebih objektif.
- Pemikiran kritis – Membantu wirausahawan berpikir kritis dan objektif terkait bisnis yang akan dijalankan, memberikan wawasan lebih mendalam sebelum memulai usaha.
- Analisis ekonomi dan finansial – Membantu menyusun analisis yang mendekati asumsi-asumsi secara akurat, mengenai potensi keberhasilan usaha di tengah persaingan ekonomi.
- Transparansi keuangan – Memberikan gambaran yang jelas mengenai sumber keuangan yang diterima dan yang akan dikeluarkan, mendukung pengelolaan anggaran secara efektif.
- Kemampuan manajerial – Menggambarkan kemampuan manajerial wirausahawan dalam mengelola sumber daya dan menjalankan usaha.
- Identifikasi risiko – Mengidentifikasi risiko yang mungkin muncul sehingga memudahkan wirausahawan untuk mengambil langkah antisipasi yang tepat.
- Potensi pasar – Memberikan informasi tentang potensi pasar dan perkiraan pangsa pasar (market share) yang dapat diraih.
- Sumber keuangan – Proposal memuat informasi penting yang terkait dengan sumber finansial, termasuk evaluasi keuangan secara keseluruhan.
- Memenuhi kewajiban – Memberikan gambaran tentang kemampuan wirausahawan dalam memenuhi kewajiban yang akan dihadapi dalam menjalankan bisnis.
Selain itu, fungsi dari proposal bisnis juga beragam, seperti untuk:
- Melakukan penelitian di bidang agama, sosial, politik, ekonomi, atau budaya.
- Mendirikan usaha baik kecil, menengah, maupun besar.
- Mengajukan tender kepada lembaga pemerintah atau swasta.
- Mengajukan kredit kepada bank.
- Mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan kegiatan serupa.
Proposal bisnis tidak hanya sekadar alat untuk mendapatkan persetujuan, tetapi juga sebagai alat untuk merencanakan, menganalisis, dan mengevaluasi usaha secara menyeluruh.
Manfaat Proposal Bisnis
Proposal bisnis memberikan banyak sekali manfaat, tidak hanya dalam aspek keuangan, tetapi juga dalam berbagai aspek lainnya. Berikut beberapa manfaat utama dari proposal bisnis, yaitu:
- Menarik Minat Investor
Proposal bisnis berfungsi sebagai alat untuk menggugah minat calon investor. Dengan mempresentasikan rencana bisnis yang jelas, realistis, dan potensial, perusahaan dapat meyakinkan investor mengenai peluang keuntungan (ROI) yang bisa diperoleh jika mereka berinvestasi. - Memperjelas Visi dan Misi Perusahaan
Dalam proposal, perusahaan dapat memperjelas visi dan misinya. Ini membantu pihak eksternal, seperti investor atau mitra bisnis, memahami tujuan jangka panjang perusahaan serta arah pengembangannya. - Menetapkan Fondasi yang Kuat untuk Pertumbuhan
Proposal bisnis yang baik tidak hanya memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan saat ini tetapi juga menyusun rencana yang matang untuk masa depan. Ini membantu perusahaan menetapkan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. - Mengidentifikasi Potensi dan Peluang Bisnis
Proposal bisnis memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang pasar dan potensi bisnis yang mungkin belum sepenuhnya dieksplorasi. Dengan demikian, perusahaan
Tipe Proposal Bisnis
Menurut Utley Strategies, proposal bisnis dapat dikategorikan berdasarkan tujuannya masing-masing. Berikut adalah beberapa jenis proposal bisnis beserta penjelasan dan tujuannya:
- Proposal Investor
Proposal ini ditujukan untuk membantu perusahaan mendapatkan investasi dari berbagai sumber, seperti bank, perusahaan investasi, atau pendana pribadi. Dalam proposal investor, penting untuk menyoroti ROI (Return on Investment), kualifikasi tim, bukti pengalaman sukses, serta potensi kelemahan perusahaan dan mitigasinya. - Proposal Penjualan
Bertujuan untuk menjual produk atau layanan perusahaan kepada konsumen potensial. Hal yang perlu diperhatikan adalah menonjolkan keuntungan utama produk dan membedakannya dari kompetitor. Keunikan penawaran menjadi kunci dalam menarik minat konsumen. - Proposal RFP (Request for Proposal)
Merupakan respons terhadap permintaan resmi proposal dari calon konsumen, dan biasanya digunakan untuk dibandingkan dengan proposal kompetitor. Proposal ini lebih kompetitif dibandingkan proposal penjualan dan perlu dijelaskan mengapa perusahaan memenuhi kualifikasi yang diminta. - Proposal Proyek
Proposal ini menjelaskan secara detail suatu proyek, baik untuk tujuan internal maupun eksternal. Penekanan utama dalam proposal proyek adalah penjelasan yang lengkap mengenai tujuan, timeline, mitigasi risiko, milestones, serta manfaat dari proyek tersebut. - Proposal Hibah
Proposal hibah merupakan gabungan antara proposal investor dan proposal RFP, dan biasanya digunakan oleh lembaga non-profit atau NGO untuk mendapatkan pendanaan guna melanjutkan misi mereka. Dalam proposal ini, penting untuk menjelaskan bagaimana dana akan digunakan serta metrik sukses yang akan dicapai.
Masing-masing jenis proposal memiliki pendekatan yang berbeda tergantung pada tujuan, audiens, dan kebutuhan spesifik perusahaan.
Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Proposal
Dalam penyusunan proposal bisnis, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk memastikan bahwa proposal tersebut dapat efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut adalah poin-poin yang perlu diperhatikan:
- Menentukan Format dan Panjang Proposal
Format proposal harus disesuaikan dengan kebutuhan dan hubungan dengan pihak yang dituju. Beberapa format yang umum digunakan antara lain:
- Formulir
- Surat
- Memo
- Naskah. Panjang proposal juga sangat bergantung pada beberapa faktor, seperti kompleksitas masalah, tingkat kedekatan hubungan (semakin dekat, proposal cenderung lebih singkat), dan formalitas hubungan (semakin jauh, proposal lebih panjang dan formal).
- Menentukan Cakupan Informasi
Proposal harus disusun untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan utama dari audiens. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan kemungkinan pertanyaan lanjutan yang mungkin diajukan oleh pembaca. - Menentukan Pendekatan dalam Penyampaian Pesan
Ada dua pendekatan yang dapat dipilih dalam penyusunan proposal:
- Pendekatan langsung: Ide utama disampaikan di awal sehingga audiens bisa langsung menangkap poin penting. Ini menghemat waktu dan lebih mudah dipahami.
- Pendekatan tidak langsung: Ide utama disampaikan terakhir, yang memungkinkan untuk mengatasi potensi penolakan dari audiens.
- Pembagian Proposal Analitik Berdasarkan Alasan Logis
- Pendekatan 2 + 2 = 4: Proposal disusun dengan alasan-alasan yang secara keseluruhan mendukung kesimpulan atau saran yang diberikan.
- Pendekatan ilmiah: Proposal berisi diskusi tentang satu per satu solusi untuk masalah yang dihadapi, berdasarkan hipotesis tertentu.
- Pendekatan yardstick: Proposal disusun berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, dan kesimpulan diambil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, proposal dapat menjadi dokumen yang terstruktur dengan baik, relevan, dan tepat sasaran dalam menarik minat atau dukungan dari pihak yang dituju.
Sistematika Pembuatan Proposal Bisnis
Sistematika dalam penyusunan proposal bisnis sangatlah penting untuk memastikan bahwa setiap elemen yang diperlukan telah disampaikan dengan jelas dan terstruktur. Berikut ini merupakan langkah-langkah sistematis yang harus diperhatikan saat membuat proposal bisnis:
1. Penentuan Tingkat Formalitas
- Format
- Formal: Digunakan untuk proposal yang ditujukan kepada pihak eksternal seperti investor, bank, atau mitra bisnis potensial.
- Informal: Digunakan untuk proposal yang diajukan kepada pihak internal, seperti dalam rapat manajemen maupun tim kerja.
- Panjang atau Pendeknya Permasalahan
- Panjang: Proposal yang lebih detail dan kompleks diperlukan untuk membahas masalah besar atau kontroversial.
- Pendek: Proposal yang lebih singkat digunakan untuk masalah yang lebih sederhana dan ringan.
- Organisasi
- Pihak Internal: Umumnya lebih informal dan tidak memerlukan format yang sangat resmi.
- Pihak Eksternal: Biasanya bersifat formal dan lebih terstruktur untuk memberikan kesan profesionalisme.
2. Menentukan Perspektif Waktu
- Masa Lalu yang menjelaskan sejarah atau latar belakang terkait masalah atau kebutuhan bisnis yang sedang diusulkan.
- Saat Ini yang mendeskripsikan kondisi terkini dari bisnis atau permasalahan yang bakal dihadapi.
- Masa yang akan datang itu berfokus pada solusi atau rencana yang diusulkan untuk masa depan, termasuk visi jangka panjang.
3. Menentukan Petunjuk Struktur Proposal
- Pembukaan/Pendahuluan
Bagian ini merupakan pengantar yang menjelaskan tujuan proposal, mengapa masalah yang diangkat penting, serta gagasan utama yang akan dibahas lebih lanjut. Bagian ini harus mencakup:
- Maksud atau tujuan penulisan proposal.
- Pentingnya masalah atau peluang yang diusulkan.
- Gambaran umum tentang gagasan dan hal-hal yang akan dibahas.
- Isi / Batang Tubuh Proposal
Bagian ini merupakan bagian utama dari proposal yang memberikan rincian tentang:
- Tujuan yang berisi maksud dan tujuan yang lebih rinci apa yang ingin dicapai.
- Masalah dan Gagasan Utama yang merupakan pengembangan yang lebih lanjut suatu masalah atau peluang yang dijelaskan dalam pembukaan. Sertakan analisis, solusi, serta langkah-langkah implementasi yang jelas dan terperinci.
- Penutup
Penutup merangkum seluruh isi proposal, menarik kesimpulan, dan/atau memberikan saran berdasarkan data dan analisis yang telah dipaparkan di bagian isi. Kesimpulan harus konsisten dengan argumen yang telah diajukan sebelumnya, dan menawarkan langkah-langkah konkret untuk ke depan.
Dengan mengikuti sistematika ini, proposal bisnis akan lebih mudah dipahami, terstruktur, dan memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai tujuannya, baik dalam mencari pendanaan, persetujuan, atau kolaborasi.
Membuat Proposal Bisnis
1. Langkah-langkah Dalam Perencanaan
Pembuatan proposal bisnis perlu diawali dengan perencanaan yang sangat matang. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam perencanaan proposal bisnis:
a. Menetapkan Masalah dan Tujuan
Menetapkan masalah dalam proposal akan membantu menentukan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menyusun proposal secara komprehensif, seperti:
- Menginformasikan yang memberikan penjelasan terkait masalah atau peluang bisnis.
- Membujuk atau meyakinkan pihak lain mengenai pentingnya rencana bisnis yang diajukan.
- Menganalisis itu menyajikan analisis mendalam terkait isu yang dihadapi untuk mencapai solusi yang terbaik.
b. Garis Besar Masalah
Proposal harus memuat garis besar mengenai masalah yang dihadapi atau tujuan yang ingin dicapai, sehingga pembaca dapat memahami latar belakang dan urgensi rencana tersebut.
c. Mempersiapkan Rencana Kerja
Rencana kerja harus disusun dengan jelas dan terperinci. Proposal dapat dibedakan menjadi dua tipe:
- Formal: Digunakan untuk pihak eksternal seperti investor atau lembaga keuangan.
- Informal: Biasanya digunakan untuk keperluan internal perusahaan.
d. Pelaksanaan Penelitian/Pengumpulan Data
- Data Sekunder: Data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Data ini biasanya murah dan mudah didapatkan, namun kadang bersifat umum dan sudah tidak relevan (out of date).
- Data Primer: Data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya melalui dokumen, wawancara, survei, atau observasi langsung. Pengumpulan data primer lebih mahal dan memakan waktu, tetapi cenderung lebih valid dan relevan.
e. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis, yang meliputi:
- Analisis Data: Bisa berupa data kualitatif maupun kuantitatif.
- Perhitungan Statistik: Mengukur tingkat akurasi, objektivitas, dan kredibilitas data yang telah dikumpulkan.
- Penarikan Kesimpulan: Kesimpulan harus sesuai dengan hasil analisis data yang telah dilakukan.
- Penyusunan Rekomendasi atau Saran: Berdasarkan kesimpulan, saran atau rekomendasi harus diberikan terkait langkah ke depan.
2. Unsur-unsur Dalam Proposal
Proposal bisnis harus disusun dengan elemen-elemen yang menarik dan tepat agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa unsur penting dalam proposal adalah sebagai berikut:
a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang harus memaparkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang memunculkan masalah. Masalah ini harus didukung oleh teori, penelitian terdahulu, atau pengalaman yang relevan.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang ingin dijawab melalui proposal. Pertanyaan ini harus dirumuskan secara jelas, padat, dan dapat diuji secara empiris.
c. Tujuan Penelitian
Bagian ini menjelaskan tujuan dari proposal atau penelitian yang diajukan, mengacu pada rumusan masalah yang telah disusun.
d. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Hipotesis harus disusun dalam bentuk pernyataan yang jelas, singkat, dan dapat diuji secara empiris.
e. Asumsi Penelitian
Asumsi merupakan dasar berpikir yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya, namun digunakan sebagai landasan dalam penelitian. Biasanya, asumsi ini didasarkan pada hasil penelitian terdahulu.
f. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian harus diuraikan secara jelas, terutama untuk memberikan nilai tambah bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau pelaksanaan bisnis.
g. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian menjelaskan batasan-batasan yang diterapkan dalam penelitian. Keterbatasan ini bisa disebabkan oleh prosedur, teknik, atau faktor lain seperti adat dan tradisi.
h. Kajian Pustaka
Bagian ini memuat teori-teori yang relevan dan mendukung penelitian yang sedang dilakukan, serta merujuk pada literatur yang mutakhir.
i. Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk menghindari perbedaan persepsi mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Definisi ini didasarkan pada hal-hal yang dapat diamati, bukan dari kamus atau pandangan ahli semata.
Dengan memperhatikan langkah-langkah perencanaan dan unsur-unsur penting di atas, proposal bisnis yang disusun akan lebih terarah, jelas, dan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan dukungan atau persetujuan dari pihak yang dituju.
Penutup
Sebagai penutup, proposal bisnis adalah elemen krusial dalam mengembangkan dan memperluas bisnis. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan investor, mitra, atau pihak lain, proposal ini juga membantu merumuskan visi, misi, serta strategi perusahaan secara lebih jelas dan terstruktur. Dengan penyusunan yang tepat, proposal bisnis tidak hanya menjadi dokumen formal, tetapi juga jendela yang memperlihatkan potensi, keunggulan, dan peluang yang dapat ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Sekian terima kasih dan semoga bermanfaat.
Sumber:
- https://glints.com/id/lowongan/membuat-proposal-bisnis/ Terakhir akses: 21 September 2024
- https://binus.ac.id/malang/2023/08/cara-membuat-proposal-business-plan-yang-baik-dijamin-ciamik/ Terakhir akses: 21 September 2024
- https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/bisnis/proposal-bisnis-jenis-tujuan-dan-tips-membuatnya Terakhir akses: 21 September 2024
- https://voffice.co.id/blog/pengertian-proposal-bisnis/ Terakhir akses: 21 September 2024
- https://repo-dosen.ulm.ac.id/bitstream/handle/123456789/17579/Buku%20Ajar%20Komunikasi%20Bisnis%20(ABKA%203208-%202%20SKS).pdf?sequence=1 Terakhir akses: 21 September 2024