Radiasi Handphone: “Handphoneku Sayang Katakan Kau Tak Menyakitiku”

Oleh: Laras Isna Rahmawati Handphone sudah menjadi kebutuhan pokok semua manusia, tidak mengenal batas usia dari anak-anak sampai lansiapun menggunakannya. Padahal […]

blank

Oleh: Laras Isna Rahmawati

Handphone sudah menjadi kebutuhan pokok semua manusia, tidak mengenal batas usia dari anak-anak sampai lansiapun menggunakannya. Padahal setiap hari terdapat informasi bahwa radiasi dari handphone mampu mempengaruhi kesehatan tubuh penggunanya, salah satu hal yang sering disampaikan adalah mampu memicu sel kanker apabila didekatkan kepala atau bagian tubuh lainnya. Tapi siapa sangka ternyata informasi tersebut bisa dikatakan sebagai informasi hoax yang tidak dapat dipercaya dan mempunyai fakta yang berlainan.

Akhir-akhir ini terdapat riset mengenai radiasi handphone yang ternyata tidak menganggu kesehatan penggunanya, padahal setiap hari kita mendengar himbauan bahaya radiasi handphone sangat berbahaya bagi kesehatan seperti yang tertera dalam sebuah riset salah satu ilmuwan senior NTP John Bucher mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa percobaan menggunakan dua ekor tikus. Percobaan tersebut yakni tikus pertama diberi paparan radiasi sedangkan yang lain tidak beri.  “Maka hasil yang didapat sangat mencengangkan yaitu kedua tikus sama-sama memiliki tingkat kesehatan yang sama, bahkan tikus yang terpapar radiasi frekuensi radio (RFR) memiliki waktu hidup lebih lama dibandingkan tikus yang tidak terpapar sama sekali,” ujarnya kepada New York Post (1).

Berdasarkan hasil penelitian National Toxicology Program (NTP) Amerika Serikat, menunjukan bahwa penggunaan ponsel dalam jangka panjang tidak akan membunuh manusia secara langsung. Kesimpulan dari penelitian berjudul “Cell Phones and Cancer Risk” ini, berkaitan dengan radiasi ponsel yang memicu sel kanker. NTP menjelaskan, paparan energi radio frekuensi yang dihasilkan ponsel, merupakan bentuk radiasi non-ionisasi. Tak seperti radiasi ionisasi, radio frekuensi tidak menyebabkan kerusakan DNA yang dapat menyebabkan kanker. Radiasi non-ionisasi secara konsisten menyebabkan efek biologis, yakni peningkatan suhu dalam jaringan. Sebab, jaringan yang berdekatan dengan antena ponsel akan menyerap energi radio frekuensi (2).

Namun, tetap harus ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dan dibatasi dalam penggunaan handphone. Hingga kini, penelitian terus dilakukan tentang kemungkinan bahaya radiasi HP sebagai pemicu kanker. Walaupun belum dapat dibuktikan, ada baiknya Anda mencoba meminimalisir paparan radiasi dengan membatasi penggunaan HP. Selain itu, beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

  • Memanfaatkan jaringan telepon kabel yang umumnya ada di rumah atau kantor.
  • Menggunakan perangkat audio tambahan yang memungkinkan tidak menempatkan HP secara langsung di sekitar kepala.
  • Sedapat mungkin menjauhkan HP dari tubuh saat tidak digunakan.

Kemajuan teknologi HP semakin banyak membantu beragam aktivitas. Namun, disarankan tetap menggunakan HP secara tidak berlebihan, agar terhindari dari dugaan risiko bahaya radiasi HP yang dapat memicu gangguan kesehatan (3).

Semakin kita tanggap, waspada dan pintar dalam menggunakan teknologi, semakin banyak pula manfaat yang kita dapat. Semua kembali kepada kita sang pengguna bagaimana bisa memanfaatkan teknologi sebagaimana mestinya. Betapa banyak sekali informasi yang salah yang membahas tentang radiasi handphone sehingga banyak tanggapan dan himbauan yang negatif terhadap penggunaan handphone. Namun dengan membatasi pengggunaanya dan menghindari beberapa hal yang sudah dihimbau dapat meminimalisir apabila sewaktu-waktu terdapat riset yang menyatakan benar, karena sampai sekarangpun risep mengenai radiasi ponsel ini masih terus dilakukan.

Secara tidak langsung riset tersebut menjelaskan kepada khalayak ramai bahwa radiasi handphone tidak sebahaya itu terhadap kesehatan manusia, hanya saja khalayak ketika mendapat suatu informasi tanpa dicerna panjang langsung disebarkan bahkan sering kali ditambahkan informasi yang tidak melihat fakta. Itulah pentingnya mencerna informasi yang didapat sebelum menyebarkannya, untuk mengurangi tersebarnya berita hoax. Bijaklah dalam menerima informasi, dan bijaklah dalam menggunakan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] CNN Indonesia. 2018. Riset Terbaru Ungkap Radiasi Ponsel Tak Ganggu Kesehatan. Diakses dari: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180313213213-185-282748/riset-terbaru-ungkap-radiasi-ponsel-tak-ganggu-kesehatan pada 3 Mei 2018.

[2] Wahyu Nanda Kusuma Pertiwi. 2018. Riset terbaru: Ponsel Tak Membunuh Manusia. Diakses dari: https://tekno.kompas.com/read/2018/03/12/19060057/riset-terbaru-ponsel-tak-membunuh-manusia?page=all pada 4 mei 2018.

[3] Alodokter. 2018. Ini Fakta Tentang Bahaya Radiasi HP. Diakses dari: https://www.alodokter.com/ini-fakta-tentang-bahaya-radiasi-hp pada 5 Mei 2018.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *