Faktanya, Bumi secara terus-menerus dibombardir oleh mikrometeorit, yaitu partikel-partikel kecil yang berasal dari pecahan asteroid dan komet. Mikrometeorit ini sangat kecil, tetapi jumlahnya luar biasa banyak. Berdasarkan penelitian, laju akresi—atau penumpukan—mikrometeorit di Bumi diperkirakan mencapai 20 hingga 60 juta kilogram per tahun. Artinya, rata-rata lebih dari 100.000 kilogram mikrometeorit jatuh ke permukaan Bumi setiap harinya.
Setiap mikrometeorit memiliki massa yang sangat kecil, dengan puncak distribusi massanya sekitar 1,5 × 10⁻⁵ gram. Ukuran partikel ini juga sangat kecil, yaitu sekitar 200 mikrometer (sebagai perbandingan, 1 mm sama dengan 1.000 mikrometer). Dengan jumlah yang sangat banyak, para ilmuwan memperkirakan bahwa setiap hari ada sekitar 6,7 × 10¹² mikrometeorit yang jatuh ke Bumi, seperti dilansir oleh BBC Science Focus.
Jika distribusi partikel ini merata di seluruh permukaan Bumi—meskipun dalam kenyataannya tidak selalu demikian—setiap 75 meter persegi (setara dengan sekitar 807 kaki persegi) permukaan Bumi akan menerima setidaknya satu mikrometeorit per hari. Ini berarti, ketika kita berada di luar ruangan, ada kemungkinan rambut, kulit, atau pakaian kita terkena partikel mikrometeorit ini tanpa kita sadari. Meskipun ukurannya sangat kecil dan tidak berbahaya, fakta bahwa Bumi terus menerima partikel kosmik setiap hari memberikan bukti langsung tentang interaksi konstan antara planet kita dan ruang angkasa. Mikrometeorit yang menumpuk di Bumi juga membantu ilmuwan mempelajari komposisi dan asal-usul benda-benda di Tata Surya, menghubungkan kehidupan kita dengan jejak luar angkasa yang jauh di sana.
Jika kita berasumsi bahwa partikel mikrometeorit jatuh secara vertikal dan rata-rata kepala manusia memiliki diameter sekitar 14,4 cm (atau 5,5 inci), maka peluang seseorang terkena partikel tersebut sangat kecil, yaitu sekitar 1 banding 4.600 jika ia berdiri di tempat yang sama selama 24 jam tanpa bergerak. Dengan kata lain, agar mikrometeorit pasti tersangkut di rambut, seseorang harus berdiri di lokasi yang sama selama hampir 13 tahun tanpa pindah.
Namun, angka ini hanya merupakan perkiraan rata-rata. Secara teori, ada kemungkinan bahwa Anda pernah terkena debu kosmik saat berada di luar ruangan—walaupun ini jarang terjadi. Mengingat jumlah partikel yang jatuh ke Bumi setiap hari, kemungkinan kontak langsung dengan mikrometeorit tetap ada, meski kecil.
Apa Itu Meteorit?
Meteorit adalah objek alami dari ruang antarplanet yang berhasil menembus atmosfer Bumi dan mendarat di permukaan tanpa terbakar habis. Saat memasuki atmosfer, objek tersebut mengalami gesekan hebat, yang sering kali membuatnya hancur menjadi potongan-potongan kecil. Jika ada bagian yang berhasil bertahan dan mencapai permukaan, maka itulah yang disebut meteorit. Dalam konteks modern, istilah meteorit juga digunakan untuk objek-objek serupa yang ditemukan di permukaan benda-benda besar lain di Tata Surya, seperti Bulan atau Mars. Contohnya, dalam beberapa misi luar angkasa, pecahan meteorit ditemukan pada sampel batuan yang dibawa dari Bulan. Meteorit ini memberikan petunjuk penting tentang proses pembentukan dan evolusi benda-benda langit serta interaksi mereka dengan lingkungan di luar angkasa.
Menurut Ensiklopedia Britannica, salah satu meteorit terbesar yang pernah ditemukan di Bumi adalah meteorit Hoba, yang ditemukan pada tahun 1920 di Namibia. Meteorit ini memiliki ukuran sekitar 2,7 meter (9 kaki) dan diperkirakan beratnya hampir 60 ton. Komposisinya sebagian besar terdiri dari paduan besi dan nikel, menjadikannya salah satu contoh meteorit logam terbesar yang pernah tercatat. Karena ukurannya yang sangat besar, meteorit Hoba tidak dipindahkan dari lokasi penemuannya dan masih tetap berada di tempat itu hingga sekarang sebagai objek wisata dan penelitian.
Di sisi lain, meteorit terkecil disebut mikrometeorit. Ukurannya sangat kecil, mulai dari beberapa ratus mikrometer (μm) hingga sekitar 10 mikrometer (sebagai perbandingan, rambut manusia memiliki diameter sekitar 70-100 mikrometer). Mikrometeorit ini berasal dari populasi partikel kecil yang tersebar di ruang antarplanet, dan setiap hari, miliaran mikrometeorit ini jatuh ke Bumi. Mikrometeorit sangat menarik bagi para ilmuwan karena ukurannya yang kecil membuatnya mampu melewati atmosfer tanpa hancur sepenuhnya. Mereka sering kali ditemukan di es kutub atau di lapisan debu di berbagai permukaan Bumi. Mikrometeorit ini memberikan petunjuk penting tentang material di luar angkasa, membantu para ilmuwan mempelajari komposisi asteroid dan komet, serta memahami bagaimana partikel-partikel kosmik berinteraksi dengan planet kita.
REFERENSI:
Alexander, C, & Whetheril, G. W. 2024. Meteorit. (n.d.). Dalam Encyclopaedia Britannica. Diakses dari britannica.com.
Genge, M. G, dkk. 2020. Micrometeorites: Insights into the flux, sources and atmospheric entry of extraterrestrial dust at Earth. Elsevier: Planetary and Space Science. Volume 187, 104900. https://doi.org/10.1016/j.pss.2020.104900