Tanda-tanda Kehidupan Mungkin Bertahan di Bawah Permukaan Enceladus dan Europa, Bulan dari Saturnus dan Jupiter

NASA mengungkapkan bahwa tanda-tanda kehidupan mungkin bisa bertahan di dekat permukaan Europa, bulan Jupiter, dan Enceladus, bulan Saturnus. Kedua bulan ini diyakini memiliki lautan di bawah permukaan esnya.

blank

NASA mengungkapkan bahwa tanda-tanda kehidupan mungkin bisa bertahan di dekat permukaan Europa, bulan Jupiter, dan Enceladus, bulan Saturnus. Kedua bulan ini diyakini memiliki lautan di bawah permukaan esnya. Sebuah eksperimen NASA menunjukkan bahwa jika lautan ini mendukung kehidupan, tanda-tanda kehidupan berupa molekul organik seperti asam amino (komponen penting untuk membentuk protein), bisa bertahan di bawah permukaan es meskipun terkena radiasi yang sangat kuat di bulan-bulan ini. Jadi, jika suatu saat robot penjelajah dikirim untuk mencari tanda-tanda kehidupan di bulan-bulan tersebut, mereka tidak perlu menggali terlalu dalam untuk menemukan asam amino yang berhasil bertahan.

Menurut tim peneliti, pada bulan Europa, asam amino dapat ditemukan di kedalaman sekitar 20 cm di bawah permukaan es yang tidak banyak terganggu oleh benturan meteor. Sementara itu, di Enceladus, asam amino bisa bertahan hanya beberapa milimeter di bawah permukaan esnya.

Permukaan es dari kedua bulan ini sangat dingin dan hampir tidak memiliki atmosfer, sehingga kemungkinan besar tidak layak huni karena terkena radiasi dari partikel-partikel berenergi tinggi yang terperangkap di medan magnet planet induknya. Namun, di bawah lapisan es tersebut, terdapat lautan yang dipanaskan oleh gaya gravitasi dari planet induk dan bulan-bulan tetangganya. Jika lautan ini memiliki sumber energi serta unsur-unsur dan senyawa yang diperlukan untuk kehidupan, mungkin saja kehidupan bisa ada di sana.

Tim peneliti melakukan eksperimen dengan menggunakan asam amino yang dicampur dengan es yang didinginkan hingga sekitar -196oC dan disinari dengan sinar gamma. Tim juga menguji kelangsungan hidup asam amino dalam bakteri mati di dalam es, serta campuran asam amino dengan debu silikat (material yang mungkin berasal dari meteorit atau bagian dalam bulan). Dari sini, mereka bisa menentukan seberapa cepat asam amino rusak oleh radiasi.

blank

Eksperimen ini memberikan data penting untuk menghitung kedalaman dan lokasi di mana 10 persen asam amino bisa bertahan dari kerusakan radiasi. Hasilnya menunjukkan bahwa asam amino lebih cepat terdegradasi jika dicampur dengan debu, tetapi lebih lambat jika berasal dari mikroorganisme. Ini mendukung gagasan bahwa misi masa depan yang mencari tanda-tanda kehidupan di Europa dan Enceladus harus berhati-hati dalam mengambil sampel, terutama di lokasi yang kaya akan debu silikat.

Referensi:

[1] https://science.nasa.gov/science-research/planetary-science/astrobiology/nasa-life-signs-could-survive-near-surfaces-of-enceladus-and-europa/, diakses pada 14 Agustus 2024.

[2] Anaïs Roussel, Amy C. McAdam, Alex A. Pavlov, Christine A. Knudson, Cherie N. Achilles, Dionysis I. Foustoukos, Jason P. Dworkin, S. Andrejkovičová, Dina M. Bower, Sarah Stewart Johnson. Variable and Large Losses of Diagnostic Biomarkers After Simulated Cosmic Radiation Exposure in Clay- and Carbonate-Rich Mars Analog SamplesAstrobiology, 2024; 24 (7): 669 DOI: 10.1089/ast.2023.0123

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *