Sudah nonton film Divergent (2014)? Kalau belum, berikut adalah trailernya
Merensensi film “Divergent” (2014) adalah penting karena film ini tidak hanya merupakan adaptasi dari salah satu novel distopia terkenal, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap industri perfilman, terutama dalam genre distopia dan film-film remaja. Dengan meresensi film ini, kita dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana cerita yang kompleks dan karakter-karakter yang mendalam dipresentasikan dalam bentuk visual. Tinjauan film juga memungkinkan penonton untuk menilai aspek-aspek kreatifnya, mulai dari pengembangan karakter, arahan pengarah, hingga efek visual. Selain itu, melalui resensi, kita dapat menganalisis bagaimana film ini meresap ke dalam budaya populer, mempengaruhi pandangan penonton tentang tema-tema seperti keberanian, keadilan, dan keberagaman. Oleh karena itu, meresensi “Divergent” memberikan kesempatan untuk memahami bagaimana film ini menyajikan pesan-pesan moral dan apresiasi seni dalam konteks cerita distopia yang mendalam.
Seperti apa alur cerita, penjelasan ending, hingga kritik dari Warstek terhadap film ini? Yuk baca artikelnya sampai selesai ya.
Alur Cerita Film Divergent
“Divergent” adalah film fiksi ilmiah yang dirilis pada tahun 2014, yang merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Veronica Roth. Cerita berlatar di sebuah dunia distopia di Chicago masa depan, di mana masyarakat dibagi menjadi lima faksi berdasarkan kepribadian dan kekuatan individu mereka. Faksi-faksi tersebut adalah Kejujuran, Kebijaksanaan, Kekuatan, Damai, dan Kesetiaan.
Berikut adalah alur cerita yang sangat detail dari film “Divergent”:
Bab 1: Pengenalan
Cerita dimulai dengan Beatrice “Tris” Prior (diperankan oleh Shailene Woodley), seorang remaja yang lahir di Faksi Kejujuran. Dia tinggal bersama orangtuanya, Natalie (diperankan oleh Ashley Judd) dan Andrew (diperankan oleh Tony Goldwyn), serta kakak laki-lakinya, Caleb (diperankan oleh Ansel Elgort). Pada usia 16 tahun, semua anak muda harus mengikuti ujian yang disebut Tes Ketetapan Hati. Tes ini membantu mereka memilih faksi yang sesuai dengan kepribadian mereka.
Bab 2: Pilihan
Tris mengikuti Tes Ketetapan Hati, tetapi hasilnya tidak jelas. Dia memiliki sifat-sifat dari beberapa faksi, yang membuatnya dianggap sebagai Divergent – orang yang tidak bisa dimasukkan ke dalam satu faksi tertentu. Tris akhirnya memilih Faksi Kekuatan dan mulai menjalani pelatihan keras di sana.
Bab 3: Pelatihan
Di Faksi Kekuatan, Tris bertemu dengan instruktur keras, Four (diperankan oleh Theo James), yang membimbingnya melalui pelatihan fisik dan mental yang sulit. Tris mengalami kesulitan tapi juga menemukan kekuatan dan keberanian dalam dirinya yang dia tidak tahu dia miliki.
Bab 4: Konspirasi
Sementara itu, Tris menemukan bahwa ada konspirasi di balik sistem faksi. Sebuah fraksi radikal bernama “Penyelamat” berencana untuk menggulingkan pemerintah dan membangkitkan perang. Tris, bersama dengan Four dan teman-temannya, berusaha mengungkap rencana Penyelamat dan melawan mereka.
Bab 5: Pengkhianatan dan Pengorbanan
Dalam perjalanan untuk menghentikan Penyelamat, Tris menghadapi pengkhianatan dari orang yang tidak dia sangka. Dia harus membuat keputusan sulit dan mengorbankan banyak hal untuk menyelamatkan Chicago dari ancaman perang yang menghancurkan.
Bab 6: Kebangkitan
Tris dan Four berhasil menggagalkan rencana Penyelamat, namun, Chicago masih berada dalam keadaan krisis. Mereka memutuskan untuk melawan sistem faksi yang korup dan membangun masyarakat yang baru, yang menghargai keberagaman dan kebebasan.
Film “Divergent” adalah permulaan dari trilogi yang menarik, menggambarkan perjalanan Tris dalam menemukan jati dirinya, menghadapi konflik dalam masyarakat yang otoriter, dan memimpin perlawanan untuk kebebasan. Cerita ini penuh dengan aksi, petualangan, dan pertempuran emosional, membuatnya sangat menarik bagi penonton yang menyukai cerita distopia dan pertempuran melawan ketidakadilan.
Penjelasan Ending Film Divergent
Pada akhir film “Divergent,” Tris Prior (diperankan oleh Shailene Woodley) dan Four (diperankan oleh Theo James) berhasil menggagalkan rencana Penyelamat dan menghentikan konspirasi yang mengancam Chicago. Mereka berhasil mengungkap kebenaran tentang asal-usul Chicago dan bagaimana masyarakat mereka dipisahkan menjadi faksi-faksi sebagai bagian dari eksperimen sosial.
Namun, konflik belum berakhir sepenuhnya. Evelyn (diperankan oleh Naomi Watts), ibu Four, mengambil alih kekuasaan di Chicago setelah kejatuhan sistem faksi. Dia memutuskan untuk menghapus sistem faksi dan membangun masyarakat baru yang menghargai kebebasan dan keberagaman. Meskipun tujuannya positif, perubahan ini juga menimbulkan ketidakstabilan dan pertentangan di kalangan penduduk Chicago.
Di tengah-tengah kekacauan ini, Tris, Four, dan teman-teman mereka memutuskan untuk meninggalkan Chicago. Mereka merasa bahwa meskipun mereka berhasil menghentikan rencana Penyelamat, perubahan besar yang terjadi di kota tersebut membuat sulit bagi mereka untuk menemukan tempat mereka di dunia baru yang berkembang.
Akhir cerita menunjukkan Tris, Four, Caleb (kakak Tris yang diperankan oleh Ansel Elgort), Christina (teman Tris yang diperankan oleh Zoë Kravitz), dan Peter (mantan musuh Tris yang kemudian bersekutu dengan mereka, diperankan oleh Miles Teller) naik kereta menuju tempat yang tidak diketahui. Mereka memandang ke luar jendela dengan pandangan yang penuh harapan dan ketidakpastian. Akhir film ini memberikan kesan bahwa petualangan mereka belum berakhir dan bahwa mereka bersiap untuk menghadapi tantangan baru di dunia yang belum dikenal.
Pesan Moral dan Hikmah dari Film Divergent
Film “Divergent” menyampaikan beberapa pesan moral dan hikmah yang dapat diambil oleh penonton. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Keberanian dan Penemuan Diri:
Cerita Tris adalah tentang penemuan diri dan keberanian untuk menjadi diri sendiri meskipun tekanan dan harapan dari lingkungan sekitar. Pesan ini mengajarkan pentingnya memahami siapa kita sebenarnya dan memiliki keberanian untuk mengikuti hati nurani dan nilai-nilai pribadi kita.
2. Ketidakadilan dan Penolakan Terhadap Diskriminasi:
Sistem faksi dalam film menciptakan ketidakadilan dan diskriminasi terhadap individu yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori tertentu. Ini menggambarkan bahaya membagi masyarakat berdasarkan stereotip dan menyuarakan pentingnya merangkul keberagaman dan menghormati hak-hak individu.
3. Pentingnya Kepemimpinan yang Adil:
Perjuangan melawan pemerintahan otoriter dan kekuasaan yang korup menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang adil, transparan, dan bertanggung jawab. Film ini merangsang penonton untuk berpikir kritis tentang kekuasaan dan memperjuangkan keadilan.
4. Keberanian Menghadapi Tantangan:
Karakter-karakter utama dalam film ini menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Ini mengajarkan penonton tentang nilai keberanian, ketahanan, dan tekad dalam menghadapi rintangan hidup. Pesan ini memotivasi penonton untuk tidak menyerah meskipun situasi sulit.
5. Pentingnya Kerja Sama dan Persatuan:
Meskipun ada perbedaan di antara karakter-karakternya, film ini juga menyoroti pentingnya kerja sama dan persatuan dalam menghadapi ancaman besar. Kerja sama tim menjadi kunci dalam mengatasi tantangan dan mencapai tujuan bersama.
6. Kritisisme terhadap Fanatisme dan Ekstremisme:
Film ini mengajak penonton untuk bersikap kritis terhadap fanatisme dan ekstremisme dalam segala bentuknya. Kedua hal tersebut digambarkan sebagai ancaman bagi kebebasan dan kedamaian dalam masyarakat.
Dengan merenungkan pesan-pesan moral ini, penonton dapat mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang nilai-nilai kemanusiaan, keberanian, dan pentingnya berjuang untuk keadilan dan persamaan dalam masyarakat.
Konsep Sains dan Teknologi dalam Film Divergent
Film “Divergent” mengambil latar di masa depan di sebuah kota distopia yang disebut Chicago. Meskipun film ini lebih berfokus pada aspek sosial dan psikologis cerita, ada beberapa elemen sains dan teknologi yang mencerminkan pandangan futuristik. Berikut adalah beberapa konsep sains dan teknologi yang dapat diidentifikasi dalam film ini:
1. Genetika dan Neurotransmitter:
Dalam film, ada penjelasan bahwa orang-orang Divergent memiliki hasil Tes Ketetapan Hati yang ambigu karena mereka memiliki sifat-sifat dari lebih dari satu faksi. Konsep ini berkaitan dengan genetika dan kompleksitas neurotransmitter yang memengaruhi kepribadian dan sifat manusia.
2. Simulasi Virtual:
Tris dan para calon anggota faksi lainnya menjalani serangkaian simulasi virtual selama Tes Ketetapan Hati mereka. Simulasi ini mencerminkan teknologi virtual reality yang sangat maju, di mana peserta dapat mengalami pengalaman yang mirip dengan dunia nyata meskipun sebenarnya mereka berada di lingkungan simulasi.
3. Teknologi Pengawasan:
Pemerintah di film ini menggunakan teknologi pengawasan yang canggih untuk memantau warganya. Hal ini tercermin dalam penggunaan kamera pengawasan dan sensor-sensor canggih untuk mengawasi setiap gerak-gerik penduduk.
4. Teknologi Kesehatan:
Meskipun tidak terlalu mendalam, film ini menunjukkan beberapa teknologi medis, seperti peralatan medis canggih yang digunakan dalam keadaan darurat. Penggambaran ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat masa depan, teknologi medis telah sangat berkembang.
5. Pengembangan Sumber Daya:
Meskipun tidak dijelaskan secara rinci dalam film, masyarakat di “Divergent” tampaknya mengandalkan teknologi untuk mengelola sumber daya, termasuk energi dan pangan. Meskipun tidak diberi fokus utama, ini mencerminkan kekhawatiran masa depan tentang pengelolaan sumber daya di dunia nyata.
6. Teknologi Militer:
Terdapat teknologi militer futuristik, seperti senjata energi dan kendaraan futuristik, yang digunakan oleh para karakter dalam beberapa adegan pertempuran.
Meskipun film ini tidak menjelaskan rinciannya secara mendalam, elemen-elemen ini menciptakan gambaran tentang dunia masa depan yang sangat tergantung pada kemajuan sains dan teknologi. Penggunaan teknologi ini menciptakan atmosfer distopia yang futuristik dan memberikan dasar bagi cerita yang berkembang dalam film “Divergent.”
Fakta Menarik tentang Film Divergent
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang film “Divergent”:
- Adaptasi dari Novel Terkenal: Film “Divergent” adalah adaptasi dari novel bestseller dengan judul yang sama yang ditulis oleh Veronica Roth. Novel ini adalah bagian pertama dari trilogi Divergent yang juga meliputi “Insurgent” dan “Allegiant.”
- Pemain Muda yang Berkualitas: Beberapa pemain muda dalam film ini kemudian menjadi bintang terkenal di industri film. Shailene Woodley (Tris) dan Ansel Elgort (Caleb) bermain bersama dalam film lain, yaitu “The Fault in Our Stars,” yang juga meraih popularitas besar.
- Pendekatan Terhadap Keberagaman: Dalam film ini, keberagaman dihargai dan diakui sebagai kekuatan, yang merupakan pesan positif bagi penonton muda. Berbagai faksi yang mewakili karakteristik berbeda mencerminkan keberagaman manusia dalam masyarakat nyata.
- Keputusan untuk Memotong Adegan Penting: Ada beberapa adegan penting dari novel yang tidak dimasukkan ke dalam versi filmnya, seperti beberapa karakter sekunder dan peristiwa kecil. Hal ini umum terjadi dalam adaptasi film, di mana beberapa bagian cerita harus dipangkas agar sesuai dengan durasi film yang wajar.
- Lokasi Pengambilan Gambar: Film ini difilmkan di Chicago, yang memberikan nuansa kota besar yang sangat cocok dengan setting distopia. Beberapa lokasi ikonik di Chicago dapat dikenali dalam film, meskipun ada elemen fiksi ilmiah yang ditambahkan untuk menciptakan dunia distopia yang unik.
- Penerimaan Campuran dari Kritikus: Film ini menerima tinjauan campuran dari para kritikus film. Meskipun ada pujian untuk kinerja para aktor, beberapa kritik mengarahkan perhatian pada pengembangan karakter yang terbatas dan plot yang dianggap sedikit klise.
- Pengaruh Terhadap Genre Distopia: Kesuksesan film “Divergent” dan adaptasi novel distopia lainnya, seperti “The Hunger Games,” membantu mempopulerkan genre distopia dalam perfilman, terutama di kalangan pemirsa remaja.
- Trilogi Film: Film ini diikuti oleh dua sekuel, yaitu “Insurgent” (2015) dan “Allegiant” (2016), yang melengkapi cerita trilogi Divergent di layar lebar.
Semua fakta ini menunjukkan bagaimana film “Divergent” mempengaruhi industri film dan budaya populer pada masanya.
Kritik terhadap Film Divergent
Film “Divergent” menerima beragam tinjauan dari kritikus dan penonton. Meskipun banyak orang menyukai adaptasi ini, ada beberapa kritik yang diungkapkan terhadap film ini. Beberapa kritik yang umumnya diarahkan kepada “Divergent” meliputi:
- Pemangkasan Karakter dan Cerita: Kritikus berpendapat bahwa film ini tidak dapat menyajikan pengembangan karakter yang cukup dalam dalam waktu yang terbatas. Beberapa karakter dan elemen cerita dari novel aslinya dianggap terpotong atau tidak dijelaskan dengan baik dalam versi filmnya.
- Klise dan Formulaik: Beberapa kritikus menyatakan bahwa “Divergent” mengikuti pola klise yang umum dalam film-film distopia dan film remaja. Beberapa elemen plot dan karakter dianggap dapat diprediksi oleh penonton yang akrab dengan genre ini.
- Kekurangan Kedalaman Emosional: Beberapa penonton dan kritikus merasa bahwa film ini kurang dalam hal kedalaman emosional. Beberapa adegan yang seharusnya penuh emosi dalam situasi tertentu dianggap kurang mendalam atau terlalu singkat.
- Pemilihan Pemeran: Sementara ada yang menyukai performa Shailene Woodley sebagai Tris, ada juga kritik terhadap pemilihan pemeran, terutama karena ketidakkonsistenan dalam aksen logat Chicago beberapa anggota pemeran, yang seharusnya mewakili latar belakang kota Chicago.
- Perubahan dari Novel Asli: Seperti yang sering terjadi dalam adaptasi film, beberapa penggemar novel mungkin kecewa dengan perubahan cerita atau karakter yang tidak sesuai dengan versi aslinya.
- Efek Khusus yang Kurang Memuaskan: Beberapa kritik ditujukan kepada efek khusus dalam beberapa adegan, di mana beberapa adegan aksi atau adegan menggunakan teknologi terlihat kurang realistis atau kurang halus.
- Pembingkaian Dunia yang Kurang Jelas: Beberapa penonton merasa bahwa penjelasan tentang dunia distopia dan sistem faksi tidak cukup jelas, meninggalkan beberapa pertanyaan tidak terjawab tentang bagaimana dunia tersebut berfungsi dan bagaimana masyarakatnya menjadi seperti itu.
Namun, meskipun menerima kritik-kritik tersebut, “Divergent” tetap memiliki basis penggemar yang kuat dan berhasil dalam menciptakan kehadiran di pasar film distopia dan remaja.
Berbagai Quote dari Film Divergent
- Quote: “I don’t want to be just one thing. I want to be brave, and I want to be selfless, intelligent, and honest and kind.” Terjemahan: “Aku tidak ingin menjadi hanya satu hal. Aku ingin berani, dan aku ingin menjadi tanpa pamrih, cerdas, jujur, dan baik hati.”
- Quote: “The future belongs to those who know where they belong.” Terjemahan: “Masa depan ada di tangan mereka yang tahu di mana mereka seharusnya berada.”
- Quote: “Fear doesn’t shut you down; it wakes you up.” Terjemahan: “Ketakutan tidak membuatmu terhenti; ia membangunkanmu.”
- Quote: “I’m not gonna let you stand there and remind me of everything I hate about myself.” Terjemahan: “Aku tidak akan membiarkanmu berdiri di sana dan mengingatkanku pada segala hal yang kubenci tentang diriku sendiri.”
- Quote: “You’re different. You don’t fit into a category. They can’t control you. They call it Divergent.” Terjemahan: “Kau berbeda. Kau tidak masuk ke dalam kategori. Mereka tidak bisa mengendalikanmu. Mereka menyebutnya Divergent.”
- Quote: “One choice can transform you.” Terjemahan: “Satu pilihan bisa mengubahmu.”
- Quote: “I choose Dauntless.” Terjemahan: “Aku memilih Dauntless.”
- Quote: “Welcome to Dauntless.” Terjemahan: “Selamat datang di Dauntless.”
- Quote: “We believe in ordinary acts of bravery, in the courage that drives one person to stand up for another.” Terjemahan: “Kami percaya pada tindakan-tindakan keberanian biasa, pada keberanian yang mendorong seseorang untuk membela orang lain.”
- Quote: “I am selfish. I am brave.” Terjemahan: “Aku egois. Aku berani.”
- Quote: “The system removes the threat of anyone exercising their independent will.” Terjemahan: “Sistem ini menghilangkan ancaman dari siapapun yang menggunakan kehendak independennya.”
Penghargaan yang Diraih Film Divergent
Film “Divergent” (2014) tidak memenangkan penghargaan utama seperti Academy Award atau Golden Globe Award, namun, film ini mendapat beberapa nominasi dan penghargaan di acara penghargaan lainnya. Berikut adalah beberapa penghargaan dan nominasi yang diraih oleh film “Divergent”:
- Teen Choice Awards (2014):
- Nominasi untuk Choice Movie: Sci-Fi/Fantasy.
- Nominasi untuk Choice Movie Actor: Sci-Fi/Fantasy (Theo James).
- MTV Movie Awards (2015):
- Nominasi untuk Best Female Performance (Shailene Woodley).
- Nominasi untuk Best Breakthrough Performance (Ansel Elgort).
- Nominasi untuk Best Shirtless Performance (Ansel Elgort).
- Nominasi untuk Best Villain (Jai Courtney).
- People’s Choice Awards (2015):
- Nominasi untuk Favorite Action Movie.
- Nominasi untuk Favorite Action Movie Actor (Theo James).
- Empire Awards (2015):
- Nominasi untuk Best Sci-Fi/Fantasy.
- Saturn Awards (2015):
- Nominasi untuk Best Science Fiction Film.
- Nominasi untuk Best Actress (Shailene Woodley).
Meskipun “Divergent” tidak memenangkan penghargaan utama, film ini tetap mendapat apresiasi dari penonton, terutama para penggemar buku dan genre distopia. Keberhasilannya di box office dan dampaknya terhadap popularitas genre distopia dalam perfilman adalah pencapaian penting bagi film ini
Film ini keren banget, thanks Warstek yang sudah bahas.
Wah film yang gue suka diresensi warstek, mantaps min pembahasannya. Baru tahu gue konsep sains dan teknologinya film Divergent. Wkwkwk. Lanjutkan bahas film-film lainnya min.