Kita manusia pasti membuang zat sisa dari dalam tubuh, sama seperti mahluk hidup lainnya. Sebagai mahluk yang cerdas, kita berevolusi mengembangkan ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, salah satunya dengan adanya teknologi kita bisa membuat kemasan suatu produk secara praktis baik dengan plastik, sterofoam dll. Nah, dari hal-hal yang kita konsumsi pasti menghasilkan sampah yang juga pasti akan dibuang. Lalu setelah dibuang, akan diapakan sampah tersebut? Yap pasti akan diangkut untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Namun pernahkah kalian berpikir daripada menumpuk sampah sampai terurai, kenapa tidak dibakar saja semuanya?
Sampah terbagi menjadi beberapa jenis. Ada dari jenis anorganik seperti tisu, plastik, kaleng, sterofoam, dll. Dari jenis organik seperti dedaunan, ranting kering, sisa makanan, dll. Dan juga dari jenis B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) seperti pecahan kaca, obat-obatan bekas, bahan kimia, dsb. Kemudian jenis sampah berdasarkan sumbernya. Ada sampah hasil industri, sampah konsumsi sisa makanan, sampah manusia berupa urin dan feses, sampah hasil tambang, serta sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir seperti uranium.
Ketika mengolah sampah atau dalam membuang sampah penting bagi kita untuk memilahnya ke dalam beberapa jenis tadi. Hal ini penting bagi kita agar sampah yang kita buang teratur dengan baik, dan juga menguntungkan pihak pengelola sampah agar lebih memudah memilahnya di TPA. Karena apabila kita asal membuang sampah dengan menumpuk segala jenis sampah menjadi satu, maka akan menimbulkan resiko yang tidak dinginkan apabila terjadi ketidaksengajaan. Misalnya apabila kita membuang baterai bekas lalu baterai tersebut terkena cairan asam dari minuman atau produk masakan, maka akan ada kemungkinan baterai tersebut bisa saja meledak.
Di dalam tumpukan sampah ada terdapat beberapa senyawa kimia dan unsur-unsur biologis di dalamnya. Unsur biologisnya seperti semut dan kecoa yang terkadang ada pada sisa makanan, jamur pada makanan dan buah atau sayur yang telah kadaluarsa, zat pengurai yang berperan dalam proses pembusukan, dll. Unsur kimianya bisa dari beraneka ragam jenis barang yang dibuang, seperti CH3COOH pada bekas botol cuka, NaCl (garam) pada bumbu sisa makanan, gas metana (CH4) pada tumpukan limbah cair, H2SO4 atau asam sulfat yang berasal dari campuran obat-obatan, dsb.
Banyak hal yang dilakukan dalam mengelola sampah, seperti mendaur ulang, dijadikan pupuk, proses-proses lain yang dilakukan oleh pihak pengelola di TPA. Banyak dari masyarakat kita dalam mengelola barang yang dibuang dengan mendaur ulang agar lebih hemat untuk bisa digunakan kembali dan bernilai ekonomis untuk dijual, namun tidak sedikit ada juga yang asal membakarnya untuk mengurangi timbunan sampah di rumahnya yang dirasa lebih simpel atau tidak ribet.
Faktanya ialah bahwa asal membakar sampah dapat membahayakan kesehatan kita dan lingkungan sekitar. Salah satu zat berbahaya yang berasal dari tumpukan sampah apalagi jika dibakar ialah dioksin. Lantas apakah dioksin itu?
Dioksin adalah zat yang dihasilkan dari proses pembakaran limbah dan bahan lainnya yang mengandung senyawa kimia aromatik organoklorin. Senyawa organoklorin adalah suatu senyawa organik yang mengandung klorin di dalamnya, contohnya ialah insektisida (cairan pembasmi serangga) dan pestisida (cairan pembasmi hama). Dari beberapa penelitian senyawa dioksin berasal dari hasil pembakaran sampah perkotaan, hasil proses pembakaran kendaraan bermotor, hasil kegiatan industri dari proses kimia, hasil kegiatan peleburan logam bukan besi dan peleburan logam besi, serta pembakaran terkendali maupun di luar kendali yang meliputi pembakaran sampah rumah tangga, pembakaran sampah di TPA, kebakaran hutan, dan erupsi gunung berapi. Sumber lain juga mengatakan bahwa senyawa dioksin muncul dari hasil pembakaran sampah di bawah suhu < 800°C.
Senyawa Dioksin ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Contohnya apabila dioksin masuk ke dalam tubuh ayam yang berasal dari tempat atau makanan yang ia makan maka akan berdampak buruk pada telur yang dihasilkan, pada tumbuhan apabila dioksin masuk kedalamnya maka akan berdampak pada buah yang dihasilkan, lalu apabila dioksin masuk ke dalam tubuh kita maka akan menyebabkan beberapa penyakit seriusa hingga kanker. Apabila dioksin mengendap dalam tanah maka akan mengontaminasi air yang anda di sekitarnya.
Diketahui ada dua desa yang tercemar dioksin. Pada Desa Bangun di Kabupaten Mojokerto terdapat tumpukan sampah dengan kadar dioksin yang sangat tinggi dan pada Desa Tropodo di Kabupaten Sidoarjo banyak pabrik tahu yang menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar utamanya. Dan akibatnya telur ayam di kedua desa ini terkontaminasi dioksin dan zat berbahaya lain dengan kadar yang cukup tinggi, kandungan dioksin yang ditemukan 70 kali lebih tinggi dari aturan yang ditetapkan European Food Safety Authority (ESPA), dan hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kandungan tersebut adalah yang tertinggi kedua di Asia setelah hasil temuan di Vietnam.
Oleh sebab itu kita harus bijak dalam memilah sampah seperti mendaur ulangnya, tidak membakarnya, timbun sampah tersebut dengan menguburnya dalam tanah yang jauh dari pemukiman, dan pisahkan setiap sampah kedalam tempat sampah yang berbeda sesuai jenisnya demi kesehatan kita semua.
Daftar pustaka:
- https://m.merdeka.com/trending/11-jenis-jenis-sampah-berdasarkan-sifat-bentuk-dan-sumbernya-kln.html?page=all diakses pada 8 Desember 2020
- https://smartcity.jakarta.go.id/blog/434/pilah-sampah-ke-dalam-3-jenis-sampah-berikut diakses pada 8 Desember 2020
- https://www.slideshare.net/mobile/HildaHerman1/penaganan-limbah-kimia diakses pada 8 Desember 2020
- Jurnal Kajian Pengelolaan Sampah Kampus – Edo dkk – Core oleh A Fadhilah diakses pada 8 Desember 2020
- https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20191120162233-199-450047/dioksin-racun-mematikan-yang-muncul-dari-limbah-plastik diakses pada 8 Desember 2020
- https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2019/Mengenal-Dioksin-Zat-Kimia-dalam-Sampah-yang-Mudah-Terserap-Tanah/ diakses pada 8 Desember 2020
Saya adalah pelajar kelas 12 di SMA AN NURMANIYAH
I love Science, Technology, and many other unique things