Hallo Sahabat Warstek . . . Bertemu lagi di artikel saya, DzulFiqri. Bagi sahabat Warstek yang perempuan, mau tanya nih. Apakah ada yang pernah mengalami pendarahan hebat pada saat menstruasi?
Beberapa orang diantara kaum hawa pasti pernah mengalaminya. Mengapa bisa terjadi dan bagaimana teknologi mengatasinya? Artikel ini akan menjawabnya.
Permasalahan menstruasi pada perempuan cukup beragam. Selain rasa nyeri dan sakit berlebihan, menstruasi terkadang terjadi dalam waktu yang panjang. Situasi menstruasi dengan jangka waktu yang panjang lebih dikenal dengan heavy menstrual bleeding (HMB). “Itu artinya, darah haid yang keluar sudah cenderung berlebihan,” kata Prof. Dr. dr. Biran Affandi SpOG(K),profesor obstetri dan ginekologi dari Universitas Indonesia.
Siklus haid umumnya berlangsung lima hingga tujuh hari. Perempuan perlu mewaspadai apabila siklus haidnya sudah melampaui periode waktu tersebut. Pendarahan hebat ketika menstruasi bisa diketahui dengan dua cara, yakni melihat dari fungsional dan kondisi organ tubuh.
HMB yang disebabkan oleh faktor fungsional bisa memengaruhi perilaku sehari-hari. Perempuan yang mengalaminya terpaksa sering mengganti pembalut karena pembalutnya sudah tidak kuat menampung darah yang keluar. Menstruasi juga menyebabkan kegiatan sehari-harinya menjadi sedikit terhambat. Ibu yang biasanya sanggup mengantar anaknya ke sekolah, mendadak lemah, letih, dan lesu ketika datang bulan.
HMB juga bisa terjadi karena faktor kondisi organ tubuh. Pada kasus ini, perempuan mengalami pendarahan hebat saat menstruasi akibat adanya miom. Salah satu ciri adanya miom ialah rasa nyeri dan sakit yang begitu hebat saat menstruasi.
Penderita polip rahim juga cenderung mengalami pendarahan hebat saat haid. Tak cuma itu, terkadang siklus menstruasinya juga tidak lancar. “Perempuan terkadang tidak menyadari kalau mereka mendapatkan pendarahan hebat saat haid,” kata Prof. Dr. dr. Biran Affandi .
Tidak sedikit perempuan beranggapan bahwa darah yang keluar terlalu banyak tidak menimbulkan masalah. Padahal, HMB bisa memicu permasalahan kesehatan dan psikologis. Pendarahan hebat saat haid dapat menyebabkan perempuan terjangkit anemia.
Berdasarkan studi dan kesepakatan para ahli dunia, normalnya volume darah yang keluar saat menstruasi hanya 80 ml per hari. Bila melebihi jumlah tersebut, bisa dipastikan perempuan akan mengalami kurang darah. Ketika kurang darah, perempuan akan menjadi lemas dan malas beraktivitas. Kondisi ini akan memengaruhi kinerja perempuan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Sementara itu, kurang darah juga dapat berdampak pada sisi psikologis. Orang yang mengalaminya cenderung emosional.
Terkait permasalahan tersebut, apabila ditinjau dari perkembangan peralatan medis apakah ada alat bantu atau penunjang untuk mengatasi pendarahan berat saat menstruasi? Ada, namanya adalah Cerene Cryotherapy, sebuah alat yang mampu membantu mengatasi pendarahan berat saat menstruasi. Seistimewa apa alat tersebut?
Sebuah perusahaan kesehatan yang bernama Channel Medsystems di San Francisco, California, memperkenalkan terobosan produk terbarunya yaitu Cryotherapy Cerene, yaitu sebuah perangkat ablasi endometrium yang dirancang untuk membantu mengatasi pendarahan yang berat saat menstruasi pada wanita (pramenopause).
Sedangkan ablasi endometrium itu sendiri adalah operasi untuk meluruhkan lapisan endometrium, yang dianjurkan bagi pasien yang menderita pendarahan uterus abnormal atau disfungsional. Operasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan sinar laser, ablasi thermal (panas), pembekuan, pemanasan cairan bebas, atau dengan listrik.
Lapisan endometrium, atau yang disebut endometrium, adalah selaput lendir paling dalam pada rahim (uterus). Terdiri dari lapisan-lapisan jaringan ikat, yang ketebalannya tergantung pada pengaruh hormon masing-masing individu. Ketika seorang wanita mencapai usia reproduktif (masa subur), lapisan jaringan ikat yang sejak awal hanya satu lapis, akan menjadi dua dan melindungi bagian dalam rongga rahim.
Lapisan pertama yang melapisi rahim disebut lapisan fungsional, yang terbentuk sehabis datang bulan, dan akan sepenuhnya meluruh ketika siklus datang bulan kembali dimulai. Dibawah lapisan fungsional adalah lapisan basal, yang tidak akan meluruh selama siklus datang bulan, dan sebagai dasar di mana lapisan fungsional terbentuk.
Normalnya, pembuluh arteri yang memberikan pasokan darah ke lapisan fungsional akan mengerut, sehingga lapisan tidak mendapat glukosa dan oksigen. Lapisan ini akan mati dan meluruh selama datang bulan. Bagi pasien yang menderita pendarahan uterus abnormal atau disfungsional, pendarahan hebat saat datang bulan tidak akan terjadi lagi setelah menjalani ablasi endometrium.
Oke kembali ke topik awal, tidak seperti perangkat ablasi endometrium lainnya, saat menggunakan Cerene, pasien tidak memerlukan obat penenang atau anestesi untuk menghindari rasa tidak nyaman selama proses penggunaan alat yang memakan waktu kurang dari tiga menit tersebut. Prosedur ablasi endometrium saat ini bisa menyakitkan dan sering memerlukan penggunaan anestesi umum. Sebaliknya, prosedur Cerene dirancang untuk memenuhi keinginan wanita untuk perawatan yang efektif, nyaman, berbasis kantor dengan minimal hingga tidak ada downtime setelah prosedur.
“Dari awal, tim kami telah bekerja untuk memahami apa yang dicari oleh wanita dan dokter kandungan dalam pengobatan baru untuk perdarahan menstruasi yang berat,” kata Ric Cote, Presiden dan CEO dari Channel Medsystems.
Meskipun beberapa perawatan untuk perdarahan menstruasi berat ada, mulai dari terapi hormonal hingga histerektomi, banyak wanita tetap tidak diobati. “Menemukan pengobatan yang tepat dapat menjadi tantangan bagi wanita,” kata Dr. Mark Hans Emanuel, spesialis ginekologi di University Medical Center di Utrecht, Belanda. “Pengenalan prosedur Cerene di Eropa akan memungkinkan ginekolog untuk memberikan pilihan pengobatan baru untuk pasien mereka, yang mungkin menjadi lebih rutin karena dirancang agar lebih nyaman daripada ablasi endometrium tradisional, bahkan tanpa sedasi IV atau anestesi umum.”
Perangkat Cerene Cryotherapy dikembangkan dengan saran dan masukan dari dokter terkemuka. Cryoablasi, sebuah teknik penggunaan dingin yang ekstrim untuk menghancurkan jaringan. Tenik tersebut merupakan terapi yang baik dan tahan lama yang secara rutin digunakan untuk mengikis jaringan jantung, hati, payudara, dan prostat baik yang jinak maupun ganas. Dalam uterus, penggunaan energi cryothermic telah terbukti mengurangi kemungkinan bekas luka dan adhesi intrauterine yang sering dikaitkan dengan perawatan berbasis panas.
Jaringan parut dan adhesi intrauterin dapat berkontribusi pada pengembangan komplikasi jangka panjang termasuk reoperasi dan, akhirnya, kegagalan ablasi endometrium. Tim di Channel Medsystems telah mengintegrasikan sistem pengiriman energi cryothermic dan kontrol pengguna menjadi perangkat ergonomis sekali pakai, mandiri, dan menghilangkan kebutuhan akan peralatan yang kompleks.
Simulasi perangkat peralatan pun bisa dibilang cukup mudah, gambaran umumnya begitu ujung perangkat mencapai fundus, oksida nitrat dilepaskan ke dalam kantong tiup yang mengembang untuk melakukan kontak dengan lapisan rahim. Oksida nitrat cukup dingin untuk membekukan jaringan yang ditargetkan, sementara kantong tiup mencegah kerusakan yang tidak perlu pada jaringan di dekatnya. Selengkapnya bisa disimak pada video berikut ini :
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=Ja3Jzm5szzE[/embedyt]
CATATAN : Perangkat ini terbatas masih dipasarkan secara terbatas di AS, Kanada, dan Meksiko dan status nya masih tahap uji coba.
Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat.
Bila Berkenan Silahkan Bagikan Ke Rekan-rekan Kalian ya
#DzulFiqri
Referensi :
[1] https://www.medgadget.com/2017/06/channel-medsystems-cerene-cryotherapy-device-menstrual-bleeding-cleared-europe.html di akses pada tanggal 07-09-2018 Pukul 07.09 WIB
[2] https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT02842736 di akses pada tanggal 07-09-2018 Pukul 07.09 WIB
[3] Lentz G. Endoscopy: Hysteroscopy and laparoscopy: Indications, contraindications and complications. In: Lentz GM, Lobo RA, Gershenson DM, Katz VL, eds. Comprehensive Gynecology. 6th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Mosby; 2012:chap 10.
[4] http://www.channelmedsystems.com/channel-medsystems-earns-ce-mark-approval-for-the-cerene-cryotherapy-device/ di akses pada tanggal 07-09-2018 Pukul 07.09 WIB
[5] https://www.youtube.com/watch?v=Ja3Jzm5szzE di akses pada tanggal 07-09-2018 Pukul 07.09 WIB
CO-Founder SidoMroject and My Medicare ● Electromedical Engineering of
Health Polytechnic Surabaya ● Initiator of Indonesian Electromedical Community