Steroid anabolik merupakan turunan sintetis dari hormon testosteron yang digunakan untuk meningkatkan massa otot dan performa fisik. Meski efektif dalam meningkatkan kekuatan otot, pemakaian yang tidak sesuai seringkali menimbulkan efek negatif yang signifikan terhadap kesehatan tubuh. Steroid anabolik umumnya dimanfaatkan oleh atlet, binaragawan, dan orang yang ingin meningkatkan performa fisik atau penampilan mereka. Penderita Gangguan Dismorfik Tubuh, atau Body Dysmorphic Disorder, juga menjadi salah satu pengguna zat ini.
Apa itu Gangguan Dismorfik Tubuh?
Gangguan Dismorfik Tubuh (GDT) atau Body Dysmorphic Disorder adalah kondisi mental yang membuat seseorang sangat fokus pada kekurangan fisik yang sebenarnya tidak tampak bagi orang lain. Kondisi ini bisa mengakibatkan kecemasan, depresi, atau bahkan pikiran untuk melukai diri sendiri.
Gejala GDT termasuk obsesi pada bagian tubuh tertentu. Mereka cenderung untuk sering memeriksa diri di cermin, dan merasa perlu menutupi kekurangan yang ada. Salah satu cara para penderita ini menyikapi kekurangan pada tubuhnya adalah dengan mengonsumsi steroid anabolik, untuk membuat tubuhnya tampil dengan baik. Padahal, konsumsi zat ini tidak boleh tanpa konsultasi dokter, karena penggunaannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Penderita GDT dianjurkan untuk mendapatkan terapi terkait dengan perilaku dan untuk kasus yang parah, pengobatan dilakukan dengan antidepresan. Meskipun demikian, diagnosa GDT hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis terkait.
Bahaya Kesehatan Konsumsi Steroid Anabolik Bagi Kesehatan
Jika seseorang mengonsumsi steroid anabolik tanpa melalui konsultasi dan pengawasan tenaga medis dalam jangka panjang, maka akan menimbulkan bahaya kesehatan sebagai berikut:
1. Dampak pada Sistem Kardiovaskular
Penggunaan steroid anabolik dapat menyebabkan gangguan serius pada jantung dan pembuluh darah. Efek utamanya meliputi peningkatan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Steroid dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), sehingga berisiko menyebabkan aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan ini meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke, terutama pada pengguna yang mengonsumsi steroid dalam jangka panjang.
2. Gangguan Hormonal
Steroid anabolik mengganggu produksi hormon alami tubuh, yang berdampak pada berbagai fungsi biologis. Pada pria, steroid dapat menyebabkan ginekomastia (pembesaran jaringan payudara) karena ketidakseimbangan hormon. Pada wanita, konsumsi steroid dapat menyebabkan perubahan fisik seperti suara menjadi lebih berat, pertumbuhan rambut berlebihan, dan menstruasi yang tidak teratur. Jika sampai terjadi, efek ini seringkali tidak dapat pulih sepenuhnya, bahkan setelah berhenti menggunakan steroid.
3. Efek Psikologis dan Perilaku
Pengguna steroid juga berisiko mengalami perubahan perilaku dan kondisi mental yang serius, termasuk agresivitas, paranoia, dan kecemasan. Kondisi “roid rage” atau kemarahan akibat steroid menggambarkan perilaku agresif dan mudah marah pada seseorang. Selain itu, beberapa studi mengindikasikan hubungan antara penggunaan steroid dengan risiko depresi, yang mungkin dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
4. Kerusakan Hati
Steroid anabolik yang dalam bentuk pil atau suntikan memiliki dampak serius pada hati. Obat ini bersifat hepatotoksik dan dapat menyebabkan kerusakan hati, termasuk tumor dan kista hati. Pengguna jangka panjang berisiko mengalami berbagai gangguan hati, seperti cholestatic jaundice, yaitu kondisi di mana hati berhenti memproses empedu dengan normal.
5. Gangguan Sistem Reproduksi
Pada pria, penggunaan steroid dapat menyebabkan penurunan produksi sperma, testis mengecil, dan infertilitas sementara atau bahkan permanen. Wanita pengguna steroid mengalami gangguan kesuburan dan perubahan hormonal yang signifikan, yang berdampak pada sistem reproduksi dan kemampuan untuk hamil.
6. Risiko Ketergantungan dan Penarikan
Pengguna steroid sering mengalami ketergantungan psikologis dan fisik, terutama karena efek positif sementara untuk penampilan fisik. Ketika menghentikan penggunaan, durasi setelah berhenti menggunakan zat steroid anabolik dapat menunjukkan efek depresi berat, kelelahan, dan keinginan kuat untuk menggunakan kembali steroid. Hal ini tentu menjadi faktor banyaknya pengguna mengalami kesulitan untuk berhenti.
Pertimbangan Jangka Pajang Sebelum Konsumsi Steroid Metabolik
Steroid anabolik mungkin menawarkan peningkatan fisik yang signifikan, namun risiko kesehatan yang ditimbulkan seringkali tidak sebanding dengan manfaat jangka pendeknya. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental serta berkonsultasi dengan profesional sebelum menggunakan steroid anabolik.
Tips Membangun Massa Otot dengan Langkah yang Lebih Sehat
Membangun massa otot tidak hanya sekadar soal penampilan fisik, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan seperti peningkatan kekuatan, metabolisme, dan kesehatan tulang. Untuk mencapai tujuan ini, kita perlu melakukan kombinasi yang tepat antara latihan kekuatan, nutrisi yang baik, dan istirahat yang cukup.

Sumber: id.pinterest.com
1. Latihan Kekuatan yang Efektif
- Angkat beban: Latihan angkat beban adalah cara paling efektif untuk merangsang pertumbuhan otot. Mulailah dengan beban ringan dan secara bertahap tingkatkan intensitasnya.
- Latihan compound: Latihan compound seperti squat, deadlift, dan bench press akan melibatkan beberapa kelompok otot sekaligus, sehingga lebih efisien dalam membangun massa otot.
- Latihan isolasi: Latihan isolasi seperti bicep curl dan tricep extension membantu mengisolasi otot tertentu dan memberikan stimulasi yang lebih spesifik.
2. Nutrisi yang Mendukung Pertumbuhan Otot
- Protein: Protein adalah bahan bangunan utama otot. Konsumsi protein yang cukup dari sumber seperti daging, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan sangat penting untuk pertumbuhan otot.
- Karbohidrat: Karbohidrat menyediakan energi untuk melakukan latihan dengan intensitas tinggi. Pilihan karbohidrat meliputi nasi merah, kentang, dan roti gandum.
- Lemak sehat: Lemak sehat seperti yang terdapat pada alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan membantu produksi hormon dan penyerapan nutrisi.
- Kalori surplus: Untuk membangun massa otot, konsumsi kalori yang masuk harus lebih banyak daripada yang dibakar.
3. Istirahat yang Cukup
- Tidur yang berkualitas: Saat tidur, tubuh memulihkan diri dan membangun otot. Usahakan tidur dengan cukup setiap malam.
- Istirahat antara set: Berikan waktu istirahat yang cukup antara set latihan untuk memungkinkan otot pulih.
4. Tips Tambahan
- Konsultasikan dengan ahli: Jika baru memulai program latihan, sebaiknya konsultasikan dengan pelatih pribadi atau ahli gizi untuk mendapatkan program yang sesuai dengan kondisi tubuh.
- Hidrasi: Minum air putih yang cukup sangat penting untuk menjaga kinerja otot dan mencegah dehidrasi.
- Suplemen: Beberapa suplemen seperti protein whey dan multivitamin dapat membantu mendukung pertumbuhan otot, tetapi bukan merupakan pengganti nutrisi yang baik dari makanan.
Referensi
NHS. 2022. Anabolic steroid misuse. Diakses pada 27 Oktober 2024 dari https://www.nhs.uk/conditions/anabolic-steroid-misuse/
NIDA. Anabolic Steroids and Other Appearance and Performance Enhancing Drugs (APEDs). Diakses pada 27 Oktober 2024 dari https://nida.nih.gov/research-topics/anabolic-steroids#side_effects
NCBI. 2006. Medical Issues Associated with Anabolic Steroid Use: Are They Exaggerated? Diakses pada 27 Oktober 2024 dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3827559/
NHS. 2023. Healthy ways to gain weight. Diakses pada 27 Oktober 2024 dari https://www.nhs.uk/live-well/healthy-weight/managing-your-weight/healthy-ways-to-gain-weight/
Read, Tyler. 2024. How to Gain Muscle, No Matter Who You Are. Diakses pada 27 Oktober 2024 dari https://www.healthline.com/health/fitness/how-to-gain-muscle