Teh dikenal sebagai salah satu minuman paling populer di dunia, tidak hanya karena rasanya yang beragam tetapi juga karena manfaat kesehatannya yang luar biasa. Salah satu manfaat penting yang sering dibahas adalah kemampuannya membantu menurunkan berat badan jika dikonsumsi secara rutin.
Menurut Sarah Koszyk, seorang ahli diet dan penulis buku “365 Snacks for Every Day of the Year”, mengonsumsi teh dapat menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan minuman berkalori tinggi, sehingga membantu mengurangi asupan kalori harian. “Teh mengandung katekin, senyawa yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh. Katekin membantu memecah lemak lebih cepat dan meningkatkan pembakaran kalori.
Apa itu katekin?
Katekin adalah sejenis senyawa tanaman yang memiliki sifat antioksidan kuat, yang tidak hanya melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas tetapi juga mendukung proses metabolisme lemak. Teh, terutama teh hijau, dikenal kaya akan empat jenis katekin utama, yaitu epicatechin (EC), epigallocatechin (EGC), epicatechin gallate (ECG), dan epigallocatechin gallate (EGCG). Dari keempatnya, EGCG memiliki peran yang paling signifikan dalam mempercepat pembakaran lemak dan mendukung pengelolaan berat badan.
Berikut adalah beberapa jenis teh yang telah terbukti dapat membantu menurunkan berat badan, berdasarkan penelitian:
1. Teh Hijau

Teh hijau adalah salah satu jenis teh yang memiliki rasa ringan dan sedikit pahit, serta sering dianggap sebagai pilihan sehat karena kandungan nutrisinya. Berdasarkan sejumlah penelitian, teh hijau memiliki potensi untuk mendukung pengelolaan berat badan dan komposisi tubuh.
Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi dua cangkir teh hijau setiap hari selama lebih dari sepuluh tahun memiliki persentase lemak tubuh yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak meminumnya. Selain itu, ukuran lingkar pinggang mereka juga cenderung lebih kecil, yang merupakan indikator penting kesehatan metabolisme.
Manfaat ini sebagian besar dikaitkan dengan kandungan senyawa aktif dalam teh hijau, yaitu katekin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang memiliki efek meningkatkan metabolisme. Katekin membantu tubuh lebih efisien membakar lemak, terutama lemak di sekitar area perut. Dengan demikian, konsumsi teh hijau secara teratur tidak hanya mendukung penurunan berat badan tetapi juga dapat memberikan manfaat tambahan untuk kesehatan secara keseluruhan.
2. Teh Hitam

Teh hitam adalah salah satu jenis teh yang kaya akan theaflavin, sejenis polifenol yang terbentuk selama proses oksidasi daun teh. Polifenol ini memiliki sifat antioksidan yang kuat dan telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk mendukung pengelolaan berat badan.
Menurut sejumlah penelitian, theaflavin dalam teh hitam dapat membantu mengatur metabolisme tubuh dan mencegah penumpukan lemak. Sebagai contoh, sebuah studi menemukan bahwa pria dan wanita yang mengonsumsi tiga cangkir teh hitam bubuk setiap hari selama tiga bulan mengalami kenaikan berat badan yang lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya. Selain itu, kelompok peminum teh hitam juga cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih ramping.
Manfaat ini dapat dijelaskan melalui kemampuan polifenol untuk mendukung metabolisme lemak dan mengurangi penyerapan lemak dalam tubuh. Dengan kata lain, konsumsi teh hitam secara teratur dapat menjadi bagian dari strategi alami untuk menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi risiko obesitas. Namun, penting untuk mengombinasikan konsumsi teh ini dengan pola makan yang seimbang dan aktivitas fisik untuk hasil yang optimal.
3. Teh Oolong

Teh oolong adalah jenis teh yang menarik karena mengandung kombinasi senyawa bermanfaat dari dua jenis teh populer lainnya, yaitu teh hijau dan teh hitam. Kandungan unik ini mencakup katekin (senyawa antioksidan utama dalam teh hijau) dan theaflavin (antioksidan khas teh hitam). Perpaduan kedua jenis polifenol ini memberikan teh oolong potensi yang besar untuk mendukung kesehatan tubuh.
Seperti halnya teh hijau dan hitam, teh oolong juga mengandung kafein, zat stimulan alami yang dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Metabolisme yang lebih cepat berarti tubuh lebih efisien dalam membakar kalori, yang dapat membantu dalam program penurunan berat badan. Kafein juga dapat memberikan dorongan energi dan membantu meningkatkan konsentrasi, sehingga teh ini sering dijadikan pilihan untuk diminum di pagi hari atau sebelum beraktivitas.
Selain itu, antioksidan dalam teh oolong bekerja untuk melawan radikal bebas di tubuh. Radikal bebas adalah molekul yang dapat merusak sel-sel tubuh, sehingga antioksidan membantu menjaga kesehatan sel-sel tubuh, termasuk memperlambat proses penuaan.
Manfaat lain yang sering dikaitkan dengan teh oolong adalah kemampuannya dalam mendukung pengaturan kadar lemak tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh oolong secara rutin dapat membantu menurunkan kadar lemak tubuh dan menjaga keseimbangan berat badan.
Meski manfaatnya menjanjikan, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar. Kandungan kafein di teh oolong, meskipun memberikan efek positif, dapat menimbulkan efek samping seperti sulit tidur atau peningkatan detak jantung jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, terutama oleh orang yang sensitif terhadap kafein.
Singkatnya, teh oolong adalah pilihan yang baik bagi mereka yang ingin merasakan manfaat teh hijau dan teh hitam dalam satu minuman. Namun, seperti semua hal baik, konsumsinya harus tetap disertai pola makan seimbang dan gaya hidup aktif untuk mendapatkan manfaat optimal.
4. Teh Putih

Teh putih dikenal sebagai salah satu jenis teh yang paling alami karena proses pengolahannya sangat minimal. Daun teh putih hanya dikeringkan secara alami setelah dipetik, tanpa melalui fermentasi atau oksidasi seperti teh hitam atau hijau. Proses ini membuat rasa teh putih lebih ringan dan lembut, namun tetap kaya akan nutrisi penting.
Minimnya pengolahan juga menjadikan teh putih sumber yang sangat baik untuk antioksidan dan senyawa bioaktif seperti EGCG (epigallocatechin gallate), yang dikenal karena kemampuannya dalam membantu pembakaran lemak. Antioksidan ini berfungsi melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh—faktor yang sering kali terkait dengan penambahan berat badan dan penyakit kronis.
EGCG dalam teh putih juga telah diteliti karena perannya dalam meningkatkan metabolisme dan mendukung proses lipolisis, yaitu pemecahan lemak yang tersimpan di dalam tubuh. Dengan kata lain, teh putih dapat membantu tubuh lebih efisien dalam membakar lemak, menjadikannya pilihan yang ideal bagi mereka yang ingin menjaga berat badan atau menurunkan lemak tubuh secara sehat.
Selain manfaatnya dalam menurunkan berat badan, teh putih juga mendukung kesehatan secara keseluruhan, mulai dari meningkatkan kesehatan kulit hingga memperkuat sistem kekebalan tubuh. Mengonsumsinya secara teratur dapat menjadi langkah alami untuk mendukung tubuh tetap sehat dan bugar.
5. Teh Hibiscus

Teh ini dibuat dari bunga kembang sepatu, yaitu tanaman dengan bunga berwarna cerah yang banyak tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Rasa teh kembang sepatu cenderung asam manis, mirip dengan cranberry, yaitu buah kecil berwarna merah yang sering digunakan dalam jus dan saus dengan rasa yang segar dan sedikit asam.
Teh kembang sepatu kaya akan katekin, terutama EGCG (Epigallocatechin gallate), yang merupakan jenis antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan penuaan dini dan berbagai penyakit kronis.
Penelitian menunjukkan bahwa teh kembang sepatu memiliki manfaat dalam menurunkan tekanan darah dan kolesterol. Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke, sehingga konsumsi teh ini dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular.
Selain itu, dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas yang mengonsumsi ekstrak kembang sepatu selama 12 minggu menunjukkan:
- Penurunan berat badan: Berkurangnya massa tubuh total.
- Penurunan Indeks Massa Tubuh (BMI): BMI adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan apakah berat badan seseorang sehat berdasarkan tinggi dan berat badannya.
- Pengurangan lemak tubuh: Berkurangnya persentase lemak yang tersimpan dalam tubuh.
- Penurunan rasio pinggul-pinggang: Rasio ini mengukur distribusi lemak di tubuh dan digunakan untuk menilai risiko kesehatan; penurunan rasio ini biasanya menunjukkan perbaikan dalam distribusi lemak tubuh.
Hal ini menunjukkan bahwa teh kembang sepatu dapat berperan dalam program penurunan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolik secara keseluruhan. Dengan kata lain, rutin mengonsumsi teh ini bisa membantu mengurangi lemak tubuh dan risiko terkait obesitas.
Namun, penting untuk diingat bahwa hasil tersebut dicapai dalam konteks penelitian dengan penggunaan ekstrak kembang sepatu dalam dosis tertentu. Untuk mendapatkan manfaat serupa, teh kembang sepatu sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat dan gaya hidup aktif. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menambahkan suplemen baru atau mengubah regimen diet Anda.
REFERENSI:
Niu, Jingxian dkk. 2024. Health benefits, mechanisms of interaction with food components, and delivery of tea polyphenols: A review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition 64 (33), 12487-12499.
Preedy, Victor R & Patel, Vinood. 2024. Tea in health and disease prevention. Google books: Elsevier. https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=dIIMEQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=info:E5mqih1VjXUJ:scholar.google.com/&ots=qzXPBlbHY-&sig=2n8lCg2GStUkd9HGCCE2vJw3N8g&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false