Oleh: Ricky Jenihansen B.
Gambar 1. Embrio hibrid manusia-babi
Pernah nonton film The Island? Sebuah film bergenre thriller dari hollywood yang menceritakan tentang masa depan ketika manusia berhasil menciptakan manusia kloning yang kemudian kloningannya ini dipelihara seperti hewan ternak yang suatu saat organ tubuhnya akan diambil ketika dibutuhkan.
Setiap kloningan tersebut dimiliki oleh seseorang jika nanti dia sakit yang kemudian membuat salah satu organ tubuhnya menjadi tidak berfungsi baik, seperti misalnya gagal jantung atau mungkin kulitnya terbakar. Maka organ tubuh manusia kloning ini atau kulitnya akan diambil. Manusia kloning ini dianggap produk yang bisa digunakan kapanpun.
Premis yang sama mungkin saat ini sepertinya sedang coba diusahakan sejumlah ilmuwan bioteknologi yang saat ini dilaporkan telah berhasil melakukan percobaan membuat manusia-babi untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia.
Penelitian yang dilakukan Salk Institute for Biological Studies in La Jolla, California itu telah berhasil menciptakan hibrida manusia-babi dengan menyuntikan sel manusia ke dalam embrio babi. Penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal cell pada 26 Januari 2017.
Seperti diketahui, dalam dunia bioteknologi babi adalah hewan yang paling mendekati DNA manusia bahkan lebih dekat dari DNA monyet atau simpanse yang dianggap memiliki kemiripan fisik sekalipun. Hal itulah yang mendasari pemikiran untuk mengembangkan hibrid manusia-babi yang jika berhasil dilakukan dapat menjadi organ pengganti bagi manusia yang membutuhkan.
Eksperimen dilakukan dengan menyuntikan sel induk manusia ke embrio babi yang sedang berkembang tahap awal. Hasilnya, lebih dari 2.000 hibrida yang ditransfer ke induk pengganti, namun hanya 150 embrio yang berkembang menjadi chimera sebagai embrio hibrid manusia-babi.
Gambar 2. Grafis menciptakan embrio hibrid manusia-babi atau chimera
Makhluk itu mungkin bisa disamakan seperti chimera dalam mitologi kuno, makhluk campuran manusia dan hewan. Menarik dan mistis jika digambarkan dalam pabel, cerita kuno atau mungkin di film-film, tapi di kehidupan nyata, apakah ini manusiawi?
Gambar 3. Suntikan sel manusia ke dalam blastokista babi. Sebuah sinar laser (lingkaran hijau dengan salib merah di dalam) digunakan untuk melubangi pembukaan ke membran luar dari blastokista babi untuk memungkinkan jarum suntikan yang mengirimkan sel manusia.
Menurut Juan Carlos Izpisua Belmonte yang memimpin penelitian tersebut, penelitian tersebut bertujuan untuk menumbuhkan jaringan dan organ fungsional manusia di dalam babi untuk kemungkinan dapat digunakan sebagai organ transplantasi, yaitu organ pengganti atau cangkokan untuk mengganti organ tubuh yang rusak pada manusia. Ide yang sama seperti di film Island yang menggugah rasa kemanusiaan tersebut.
Percobaan tersebut sebenarnya telah menimbulkan banyak kontroversi dari kalangan ilmuwan dan pemerintah dunia. Penelitian tersebut dianggap tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan juga agama.
Sementara itu, para ilmuwan merasa apa yang telah dicapai tersebut sama sekali tidak bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Mereka juga berjanji tidak akan menciptakan monster dan murni hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Lagi pula, menurut Belmonte, pekerjaan tersebut juga bukan sesuatu yang mudah. Terbukti dari penelitian pertama tersebut, meski berhasil menciptakan hibrida manusia-babi, tapi kontribusi sel manusia pada embrio tersebut sangat sedikit, hanya 0,1 persen atau sekitar 10.000 sel saja. Selebihnya adalah gen babi.
Belmonte menegaskan bahwa masih cukup lama bagi mereka untuk memahami bagaimana sel manusia dan babi bisa bercampur sejak di dalam kandungan, sehingga tidak perlu mengkhawatirkan etis tidaknya percobaan tersebut.
Di sisi lain, menurutnya percobaan tersebut justru menjanjikan manfaat yang lebih besar bagi manusia dan membuka kemungkinan pengembangan ilmu pengetahuan untuk teknologi transplantasi organ tubuh manusia.
Bagaimana menurutmu, apakah menciptakan manusia babi atau menumbuhkan organ tubuh manusia di babi yang suatu saat bisa “dipanen” itu adalah sesuatu yang manusiawi?
Referensi
[1] Devlin, H. 2017. First human-pig ‘chimera’ created in milestone study. Diakses dari : https://www.theguardian.com/science/2017/jan/26/first-human-pig-chimera-created-in-milestone-study pada tanggal 23 Mei 2018
[2] Cell Press. 2017. Scientists use stem cells to create human/pig chimera embryos. Diakses dari : https://www.sciencedaily.com/releases/2017/01/170126132536.htm pada tanggal 23 Mei 2018
[3] Wu, J., Platero-Luengo, A., Sakurai, M., Sugawara, A., Gil, M., Yamauchi, T., Suzuki, K., Bogliotti, Y., Cuello, C., Valencia, M., Okumura, D., Luo, J., Vilariño, M., Parrilla, I., Soto, D., Martinez, A., Hishida, T., Bautista, S., Martinez, M., Wang, H., Nohalez, A., Aizawa, E., Redondo, P., Ocampo, A., Reddy, P., Roca, J., Maga, E., Esteban, C., Berggren, W., Delicado, E., Lajara, J., Guillen, I., Guillen, P., Campistol, J., Martinez, E., Ross, P., dan Belmonte, J. 2017. Interspecies Chimerism with Mammalian Pluripotent Stem Cells. Cell, 2017; 168 (3): 473 DOI: 10.1016/j.cell.2016.12.036
Warung Sains Teknologi (Warstek) adalah media SAINS POPULER yang dibuat untuk seluruh masyarakat Indonesia baik kalangan akademisi, masyarakat sipil, atau industri.