Transformasi Ekonomi untuk Keluar dari Perangkap Pendapatan Menengah

Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, memiliki potensi besar untuk keluar dari kondisi Middle Income Trap (MIT) […]

Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, memiliki potensi besar untuk keluar dari kondisi Middle Income Trap (MIT) dan mencapai status ekonomi negara maju pada tahun 2045. Namun, untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Indonesia perlu melakukan transformasi ekonomi yang menyeluruh dengan fokus pada pembangunan sumber daya manusia, inovasi, serta perbaikan institusi dan infrastruktur. Penelitian oleh Sri Maryanti, Prama Widayat, dan Nurhayani Lubis (2023) mengidentifikasi bahwa Indonesia dapat melampaui perangkap pendapatan menengah melalui serangkaian langkah strategis yang melibatkan faktor pendorong ekonomi dan global megatrends yang sedang berkembang.

Apa Itu Middle Income Trap?

Middle Income Trap adalah kondisi di mana sebuah negara terjebak pada tingkat pendapatan menengah tanpa bisa melompat ke tingkat pendapatan tinggi. Dalam kasus Indonesia, meskipun negara ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat selama beberapa dekade terakhir, negara ini belum berhasil keluar dari status sebagai negara dengan pendapatan menengah. Salah satu faktor utama yang menghambat adalah ketergantungan yang tinggi pada beberapa sektor ekonomi, terutama sektor sumber daya alam dan manufaktur berbasis tenaga kerja dengan upah rendah, yang membuat Indonesia sulit untuk mencapai daya saing yang tinggi.

Baca juga: Gangguan Supply Chain Meningkatkan Kerugian Ekonomi Akibat Perubahan Iklim

Kunci untuk Keluar dari Perangkap Pendapatan Menengah

Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor penting yang perlu diperbaiki untuk membantu Indonesia keluar dari MIT. Faktor-faktor tersebut mencakup:

  1. Transformasi Ekonomi dan Sumber Daya Manusia: Indonesia perlu mempercepat akumulasi modal melalui investasi yang lebih besar, terutama di bidang infrastruktur, yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Hal ini penting karena infrastruktur yang baik dapat meningkatkan efisiensi, memperlancar distribusi barang dan jasa, serta menarik lebih banyak investasi asing.
  2. Inovasi dan Teknologi: Untuk meningkatkan produktivitas total faktor (Total Factor Productivity atau TFP), Indonesia perlu mengembangkan dan memanfaatkan teknologi dan inovasi secara maksimal. Inovasi ini bukan hanya dalam bentuk teknologi digital, tetapi juga dalam sektor manufaktur dan sumber daya alam yang lebih ramah lingkungan dan bernilai tambah.
  3. Peningkatan Institusi dan Kebijakan Makroekonomi: Institusi yang baik dan kebijakan makroekonomi yang tepat sangat penting untuk memastikan transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Peningkatan kualitas pendidikan, pemberantasan korupsi, dan peningkatan kualitas pemerintahan adalah langkah-langkah yang sangat dibutuhkan agar Indonesia dapat tumbuh lebih cepat.
  4. Menghadapi Tantangan Demografi: Meskipun Indonesia memiliki populasi yang besar, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah masih menjadi masalah besar. Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang lebih terampil menjadi sangat penting untuk mendukung transformasi ekonomi.

Faktor Pendorong Global Megatrends

Dalam kajiannya, Maryanti, Widayat, dan Lubis juga menyoroti empat “Global Megatrends” yang dapat memengaruhi masa depan ekonomi Indonesia, yaitu:

  1. Digitalisasi: Teknologi digital dan revolusi industri 4.0 merupakan tantangan dan peluang bagi Indonesia. Negara ini perlu mengembangkan infrastruktur digital yang lebih baik untuk mendukung sektor ekonomi berbasis digital dan e-commerce.
  2. Perubahan Iklim: Indonesia perlu fokus pada pengembangan ekonomi hijau dan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan mengatasi dampak perubahan iklim yang dapat mempengaruhi produktivitas.
  3. Urbanisasi: Dengan laju urbanisasi yang tinggi, Indonesia perlu mempersiapkan kota-kota besar yang cerdas dan berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur perkotaan yang ramah lingkungan akan memberikan manfaat jangka panjang.
  4. Ketidakpastian Geopolitik: Indonesia perlu memastikan bahwa kebijakan perdagangan dan hubungan internasionalnya dapat memitigasi ketidakpastian global yang dapat mempengaruhi ekonomi.

Baca juga: Mengenal Ekonomi Manajerial: Pengertian, Tujuan, Cakupan, dan Perannya

Studi Kasus Negara-Negara Sukses Mengatasi MIT

Penelitian ini juga mengkaji negara-negara yang berhasil keluar dari Middle Income Trap, seperti Korea Selatan, Malaysia, dan China. Ketiga negara ini berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan berbagai pendekatan:

  • Korea Selatan berhasil beralih dari ekonomi berbasis pertanian menjadi ekonomi berbasis industri dengan memanfaatkan Foreign Direct Investment (FDI) dan transfer teknologi, terutama di sektor manufaktur.
  • Malaysia berhasil melakukan transformasi ekonomi dengan memperkuat sektor manufaktur dan teknologi, serta mengembangkan sektor ekspor berbasis pengetahuan.
  • China juga berhasil mengembangkan industri manufaktur berteknologi tinggi dan menjadi pusat produksi global dengan memanfaatkan globalisasi dan investasi asing.

Indonesia, dengan populasi besar dan potensi pasar domestik yang kuat, memiliki peluang besar untuk mengikuti jejak negara-negara ini. Namun, untuk mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”, diperlukan upaya yang lebih kuat dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia, menciptakan iklim investasi yang lebih baik, serta mengoptimalkan sektor-sektor yang berdaya saing tinggi.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat keluar dari Middle Income Trap dan mencapai status negara maju pada 2045 dengan melakukan transformasi ekonomi yang signifikan. Transformasi ini mencakup pengembangan SDM yang lebih berkualitas, peningkatan infrastruktur, inovasi dan teknologi, serta perbaikan institusi dan kebijakan. Selain itu, Indonesia juga perlu memanfaatkan global megatrends untuk menciptakan peluang ekonomi baru, termasuk dalam sektor digital, energi terbarukan, dan manufaktur berteknologi tinggi.

Indonesia harus mempercepat upaya ini untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 6% dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. Dengan upaya yang konsisten dan kebijakan yang tepat, Indonesia bisa mewujudkan visinya menjadi “Indonesia Emas” pada tahun 2045.

Referensi:

Maryanti, S., Widayat, P., & Lubis, N.. (2023). Economic Transformation To Get Out of the Middle Income Trap Condition To Reach Indonesia Gold 2045. ADPEBI International Journal of Business and Social Science, 3. https://doi.org/10.54099/aijbs.v3i1.356

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top