Urban Air Mobility (UAM) merupakan teknologi bagi solusi transportasi yang menawarkan potensi untuk merevolusi perjalanan di wilayah perkotaan dengan memanfaatkan kendaraan udara listrik yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal (eVTOL). Harapannya, UAM dapat menjadi alternatif transportasi yang efisien, mengurangi kemacetan, dan mempercepat perjalanan antar kota. Teknologi ini memanfaatkan kemajuan dalam baterai, propulsi listrik, dan sistem otonom yang memungkinkan operasional kendaraan udara yang lebih aman, senyap, dan hemat biaya daripada helikopter konvensional.
Keunggulan dan Peluang UAM
Berikut adalah beberapa keunggulan teknologi UAM, meliputi:
- Efisiensi Waktu Perjalanan
Rancangan pada kendaraan UAM bertujuan untuk mengurangi waktu perjalanan secara signifikan daripada transportasi darat, terutama di wilayah perkotaan yang padat. Perjalanan melalui udara dapat 3-6 kali lebih cepat daripada perjalanan darat, khususnya untuk jarak di atas 15 km. - Ramah Lingkungan
Dengan menggunakan energi listrik sebagai sumber daya, UAM dapat mengurangi emisi karbon daripada transportasi berbahan bakar fosil. Ini menjadikan UAM solusi yang mendukung inisiatif keberlanjutan di kota-kota besar. - Integrasi Teknologi Canggih
UAM memanfaatkan teknologi ride-hailing yang mirip dengan aplikasi transportasi seperti Uber atau Lyft, memungkinkan pengguna memesan perjalanan udara sesuai permintaan melalui platform digital.
Tantangan dalam Implementasi
Meskipun memiliki potensi besar, untuk saat ini implementasi UAM masih menghadapi beberapa tantangan:
- Keterbatasan Infrastruktur
Pengembangan vertiport (tempat lepas landas dan mendarat eVTOL) yang terintegrasi dengan jaringan transportasi darat menjadi salah satu tantangan utama. - Penerimaan Publik
Keamanan dan keandalan teknologi UAM masih menjadi perhatian masyarakat. Survei menunjukkan bahwa meskipun hampir separuh responden mendukung UAM, sebagian besar masih khawatir dengan aspek keamanan. - Biaya Operasional
Kendaraan eVTOL saat ini memiliki biaya operasional yang relatif tinggi daripada moda transportasi darat. Namun, harapannya inovasi teknologi ini dapat menurunkan biaya ini secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Arah Penelitian Masa Depan
Berdasarkan meta-analisis oleh Garrow, et al., beberapa fokus penelitian untuk mendukung perkembangan UAM meliputi:
- Pengembangan Model Permintaan
Perlu adanya model yang lebih akurat untuk memprediksi adopsi UAM di masa depan, termasuk analisis pola perjalanan masyarakat dan harga tiket yang terjangkau. - Simulasi Operasional
Simulasi yang mencakup lokasi vertiport, topologi jaringan, permintaan, harga, serta pembatasan wilayah udara diperlukan untuk mengoptimalkan operasional UAM. - Integrasi Infrastruktur
UAM harus berintegrasi dengan infrastruktur kota yang ada untuk memastikan kelancaran operasional dan kenyamanan pengguna.

Sumber: id.pinterest.com
Urban Air Mobility menjanjikan revolusi transportasi yang dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi dampak lingkungan, dan membuka peluang ekonomi baru di perkotaan. Namun, keberhasilan UAM membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan teknis, regulasi, dan sosial yang ada. Dengan pendekatan yang tepat, UAM dapat menjadi solusi transportasi masa depan yang menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat perkotaan.
Kolaborasi Indonesia – Jepang Dalam Mengembangkan UAM
Kolaborasi antara akademisi dari Indonesia dan Jepang telah menghasilkan inovasi signifikan dalam teknologi mobilitas udara, yang berpotensi merevolusi sistem transportasi di kedua negara. Mengutip berita dari detik.com, pada 11-13 Desember 2024, Universitas Hosei di Tokyo menjadi tuan rumah diskusi akademis yang mempertemukan para ahli dari Jepang dan Indonesia. Pertemuan ini dihadiri oleh Prof. Dr. Gaku Minorikawa, ahli akustik dan penerbangan, serta Dr. Senichiro Yatsuda, spesialis teknologi listrik, keduanya mewakili HIEN Aero Technologies, Jepang. Dari Indonesia, hadir Firmantoko Soetopo, Magister Teknik Sistem dan Presiden Direktur Bagaskara Jakarta, serta Prof. Dr. Rudy Harjanto, Kepala Program Doktor Ilmu Komunikasi LSPR.
Inovasi Teknologi dalam Mobilitas Udara
Jepang telah mengembangkan kendaraan udara listrik yang mampu terbang secara otonom. HIEN Aero Technologies memperkenalkan sistem propulsi listrik hemat energi yang rancangannya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, menjadikan mobilitas udara sebagai solusi transportasi yang ramah lingkungan. Selain itu, teknologi ini memastikan bahwa kendaraan udara masa depan beroperasi dengan tingkat kebisingan minimal, menjaga kenyamanan masyarakat perkotaan.
Potensi Dampak Teknologi UAM Terhadap Kemajuan Ibu Kota
Berikut adalah beberapa potensi manfaat dari pengembangan teknologi ini terhadap kemajuan ibu kota negara:
- Mengatasi Kemacetan:Layanan taksi udara dapat mengurangi beban transportasi darat di kota-kota besar seperti Tokyo dan Jakarta.
- Aksesibilitas di Daerah Terpencil: Di wilayah terpencil dan kepulauan, mobilitas udara memfasilitasi pengiriman logistik, termasuk makanan dan obat-obatan.
- Respon Bencana: Dalam situasi darurat, kendaraan udara otonom dapat mengirimkan bantuan ke daerah yang sulit akan jangkauan, seperti yang terjadi selama gempa bumi dan tsunami Fukushima.
- Peluang Ekonomi: Industri mobilitas udara menciptakan peluang baru di bidang manufaktur, perawatan, dan pengembangan teknologi, serta membuka akses wisata ke destinasi yang sebelumnya sulit terjangkau.
Potensi Implementasi di Indonesia
Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki potensi besar untuk mengadopsi mobilitas udara. Teknologi ini dapat bermanfaat bagi logistik antarpulau, pengiriman barang ke pulau kecil yang sulit jangkauannya, dan penyaluran bantuan saat bencana alam. Kolaborasi dengan Jepang dalam pengembangan teknologi ini dapat mempercepat implementasinya di Indonesia.
Kolaborasi antara akademisi Jepang dan Indonesia dalam pengembangan teknologi mobilitas udara membuka peluang besar untuk revolusi transportasi di kedua negara. Dengan mengatasi tantangan yang ada, mobilitas udara dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan efisiensi transportasi, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan aksesibilitas di wilayah terpencil, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
Referensi
Garrow, et al. 2021. Urban air mobility: A comprehensive review and comparative analysis with autonomous and electric ground transportation for informing future research. Diakses pada 19 Desember 2024 dari https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0968090X21003788
Haryanto, A. T. 2024. Akademisi Jepang-Indonesia Kembangkan Inovasi Teknologi Mobilitas Udara, Apa Itu? Diakses pada 19 Desember 2024 dari https://inet.detik.com/science/d-7686437/akademisi-jepang-indonesia-kembangkan-inovasi-teknologi-mobilitas-udara-apa-itu