Perpaduan Pertanian Dengan PLTS Dengan Teknik Agrivoltaik

Halo semua, semoga sehat selalu ya. Pernah mendengar Agrivoltaic? Mungkin anak pertanian mungkin tahu atau pernah mendengarnya. Nah kali ini […]

Halo semua, semoga sehat selalu ya. Pernah mendengar Agrivoltaic? Mungkin anak pertanian mungkin tahu atau pernah mendengarnya. Nah kali ini penulis akan sedikit menjelaskan tentang agrivoltaic nih. Teknik ini merupakan teknik perpaduan antara lahan pertanian dengan produksi energi listrik dari PLTS / solar PV (agriculture + photovoltaics).

Teknologi Agrivoltaic. Sumber: Gensun.fr

Penerapan ini cocok khususnya untuk beberapa negara yang lahannya tidak luas. Terdapat konflik antara penggunaan lahan untuk solar PV atau untuk produksi pangan. Untuk menangani kasus ini penting sekali untuk mencari tahu teknologi apa yang bisa menengahi keduanya. Mulai dari pangan yang tercukupi, hingga mendapatkan energi bersih.

Apalagi untuk membangun solar PV, memang membutuhkan lahan yang besar. Dan biasanya, yang cocok adalah lahan yang dapat sinar matahari dengan durasi yang panjang dengan tutupan awan minimal. Biasanya mereka memakai lahan pertanian.

Meskipun demikian, sangat tidak mungkin lahan tersebut di pakai semua untuk solar PV karena lokasi itu merupakan lahan produktif untuk pertanian sebagai kebutuhan pangan. Terlebih lagi pada daerah yang notabene merupakan daerah yang padat penduduk, daerah pegunungan, maupun pulau-pulau kecil yang berpenghuni.

Memang ini tidak mudah untuk menemukan lahan kosong untuk membangun solar PV. Maka dari itu, teknologi agrivoltaic, bisa menjadi jalan tengah pada permasalahan ini dimana di tempat pertanian itulah bisa dihasilkan tanaman dan energi listrik secara bersamaan. Caranya diantara lahan pertanian tersebut di pasangkan panel surya yang ‘compact’.

Lalu Bagaimana Sih Konsep Penerapannya?

Sebenarnya sih ada 3 jenis penerapan teknologi agrivoltaic ini Yaitu:

  1. Pertama, panel surya tersebut ditempatkan diantara baris lahan kosong tanaman. Teknik ini sudah dikenal
    sejak tahun 1980-an silam.
  2. Kedua, yaitu dengan menggunakan struktur rumah kaca, yang bagian atasnya ditambahin panel surya dengan jarak tertentu.
  3. Dan ketiga, yaitu membangun struktur panel surya diatas tanaman (stilt-mounted PV), yang juga dengan jarak tertentu. Nah, jarak ini cukup penting dibuat agar sinar matahari dapat sampai pada tanaman.

Keuntungan Penggunaan Agrivoltaic

  • Menghubungkan dua sektor

Terdapat masalah yaitu lahan yang tersedia sangat terbatas juga meningkatnya permintaan energi bersih. Maka hal ini penting untuk mempertimbangkan kebutuhan energi tanpa mengabaikan kebutuhan pangan. Contohnya sih, jika kita mengambil dua petak lahan dan mendedikasikan keduanya untuk agrivoltaic, hasilnya bisa dua kali lipat dibandingkan jika penggunaan lahan dibagi dua. Selain itu, ini bisa menjadi aliran pendapatan yang terdiversifikasi bagi pihak-pihak yang terlibat, karena lahan yang sama melayani dua industri yang terpisah.

  • Peningkatan hasil pertanian

Tanaman juga mendapat manfaat dari penyatuan antara solar PV dengan pertanian. Solar Panel memberikan keteduhan untuk vegetasi, juga melindunginya dari sinar matahari langsung. Teknik ini juga menjaga agar tanaman tidak kehilangan terlalu banyak air, yang menambah tujuan keberlanjutan. Menurut SolarPower Europe, naungan sangat berguna di daerah kering dan terbatas air, dan dapat melindungi vegetasi dari kekeringan yang parah. Penggunaan panel berpotensi memperpanjang musim tanam di daerah tersebut.

Tantangan Dan Kendala Pengaplikasian Agrivoltaic

  • Tantagan Dalam Pemasangan Panel Surya

Setiap pengaplikasian suatu teknologi pasti ada saja tantangan dan kendala didalamnya termasuk teknologi Agrivoltaic ini. Nah, kami akan sedikit menjelaskan tentang berbagai tantangannya, apa sajakah itu?

Saat ini memang masih ramai pembahasan seputar panel surya ini. Meskipun begitu, masih ada ganjalan yang membuat penggunaannya masih belum luas yaitu harganya yang masih terbilang cukup mahal. Selain itu, pemasangan solar panel bisa dikatakan cukup rumit untuk sebagian masyarakat sehingga masih memerlukan biaya tambahan untuk proses instalasi panel surya ini.

  • Tantangan Dalam Segi Pertanian

Sistem Agrivoltaic memang berkonsep win-win solution namun ini bukan berarti bakal optimal bagi semua unsur yang terlibat didalamnya. Karena sistem ini membuat petani harus bercocok tanam di bawah panel surya maka pilihan tanaman akan berbeda dengan pertanian biasa. Pertanian Agrivoltaic memang cocok untuk jenis tanaman seperti padi, jagung, teh, kopi, hingga tomat yang notabene cocok untuk pertanian yang teduh.

Selain manfaat bagi tanaman, para peneliti juga menemukan bahwa sistem agrivoltaics meningkatkan efisiensi produksi energi. Budidaya tanaman di bawah panel PV memungkinkan peneliti untuk mengurangi suhu panel. Panel-panel surya yang terlalu panas juga didinginkan oleh tanaman di bawahnya yang memancarkan air melalui proses transpirasi alami mereka layaknya cara kerja kabut.

Potensi Di Indonesia

Walaupun Agrivoltaic belum begitu populer di Indonesia, sudah banyak sekali negara yang berhasil menerapkannya. Salah satunya adalah Jepang, Korea Selatan, India, Malaysia, Vietnam dan China. Serta masih ada beberapa negara Eropa dan di Amerika yang sudah menerapkan sejak lama dan memperbuahkan hasil yang signifikan. Untuk pengaplikasiannya Kebanyakan diantaranya di dukung oleh banyak pihak seperti universitas, lembaga non profit yang berfokus pada clean energy maupun perusahaan energi sehingga bisa berjalan optimal. 

Meskipun Indonesia memiliki sinar matahari yang melimpah, belum ada upaya serius dari pemerintah untuk mengoptimalkan energi yang tidak akan habis ini untuk pengembangan pertanian. Padahal apabila itu dikerjakan secara serius, pertanian yang memanfaatkan teknologi dan energi terbarukan bakal mampu menjawab masalah terbatasnya lahan serta jumlah produksi yang dihasilkan. Walaupun dengan memanfaatkan 10-30 persen saja dari total luas lahan pertanian yang mencapai 210 ribu km persegi, Indonesia sudah bisa memasang hingga 3-9 miliar panel surya diseluruh negeri.

Solusi Untuk Daerah Kering

Ini akan menjadi solusi di daerah tertentu karena solar Panel yang dibangun di areal pertanian ini dapat juga dapat difungsikan untuk mendukung irigasi. Juga berguna untuk penyediaan air pada lahan tadah hujan. Lahan-lahan seperti ini banyak di Indonesia dan lokasi nya ada yang jauh dari jaringan listrik. Maka untuk meningkatkan fungsi lahan untuk pertanian, bisa dipasangin solar panel untuk menjadi sumber energi penggerak pompa tanpa bergantung pada PLN. Jika irigasi tersedia, maka hal ini akan sangat memudahkan para petani untuk bercocok tanam sepanjang tahun, tanpa harus menunggu musim penghujan tiba.

Referensi

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top