Oleh: Ajeng Arum Putri
Pembangunan nasional memiliki beberapa sasaran, salah satunya adalah pembangunan ekonomi dengan menitik beratkan pada sektor pertanian. Hal ini didasarkan pada perannya sebagai sumber penghasil devisa negara, penyedia bahan baku industri pertanian, hingga sebagai sumber tenaga kerja. Kontribusi sektor pertanian terhadap pembangunan ekonomi dapat dilihat dari besarnya Produk Domestik Bruto (PDB) dimana sektor pertanian menyumbang sebesar 15,21 persen dari total keseluruhan PDB. Hal ini karena Indonesia memiliki sumberdaya alam yang mendukung kegiatan pertanian dan penduduk bermata pencaharian pertanian (Badan Pusat Statistik,2014).
Pertanian Indonesia terdiri dari berbagai macam subsektor, antara lain subsektor tanaman pangan, subsektor peternakan, subsektor perikanan, subsektor perkebunan, dan subsektor kehutanan. Subsektor pertanian dan merupakan salah satu penghasil devisa negara yang tidak sedikit dikarenakan produk-produk tanaman pertanian memiliki permintaan yang cukup tinggi baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Sektor  pertanian sangat diperlukan bagi warga negara Indonesia, salah satunya adalah palawija. Kunyit, kencur, lengkuas, jahe merupakan palawija yang mempunyai khasiat banyak bagi warga negara Indonesia. Lengkuas adalah tanaman palawija yang digunakan sebagai campuran bumbu masak dan merupakan tanaman obat yang digunakan untuk pembuatan jamu atau obat tradisional. Komoditas yang merupakan salah satu jenis dari tanaman biofarmaka ini dikelompokkan dalam anggota Familia Zingiberaceae dengan ordo Zingeberales. Tanaman lengkuas memiliki nama ilmiah Lenguasgalanga (Siswadi, 2006). Lengkuas juga disebut laos tumbuh di daerah dataran rendah dan dataran tinggi.
Lengkuas mempunyai banyak manfaat, namun petani Indonesia masih belum bisa mengembangkan pemanfaatan dari lengkuas tersebut. Banyak petani yang hanya menggunakan lengkuas sebagai bahan pembuatan jamu, hal tersebut  disebabkan oleh minimnya ilmu pengetahuan yang diperoleh petani lengkuas. Alangkah baiknya para petani mempelajari lebih dalam lagi tentang pemanfaatan dari lengkuas. Langkah yang perlu mereka lakukan adalah adalah mengembangkan hasil produksi lengkuas, seperti lengkuas dijadikan kopi lengkuas. Kopi merupakan komoditas rakyat yang sudah cukup lama dibudidayakan dan mampu menjadi sumber nafkah bagi lebih dari satu setengah jiwa petani kopi Indonesia (Ruhardjo,2012). Kopi adalah minuman yang digemari oleh masyarakat. Kopi lengkuas merupakan campuran dari bubuk lengkuas dengan serbuk kopi yang berfungsi untuk  menghilangkan cita rasa pahit yang ada didalam jamu lengkuas. Lengkuas juga bisa sebagai bahan baku pembuatan abon lengkuas.
Tidak hanya berhenti di pemanenan, tetapi petani lengkuas juga memasarkan hasil panen tanaman lengkuas. Petani lebih banyak memasarkan lengkuas ke pasar tradisional, sedangkan pasar modern juga membutuhkan lengkuas. Pemasaran lengkuas memang tidak semudah dengan memasarkan tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buah. Penyebab masalah tersebut karena kurangnya peluang petani untuk memasarkan di pasar modern dan penguasaan teknologi yang lebih tinggi, dengan adanya perkembangan teknologi petani bisa melakukan pengemasan lengkuas dengan baik, lebih meningkatkan kualitas lengkuas, dapat memasarkan lengkuas secara luas.
Tetapi lemahnya pengembangan poduksi lengkuas yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan obat (jamu) dapat menimbulkan beberapa kekurangan yang dapat menunjukkan pada melemanya simpulan yang berada dalam pandangan masyarakat yaitu hampir semua obat tradisional, baik industri kecil maupun industri besar, belum melakukan bimbingan/pelatihan teknis kepada pengumpul dan petani. Industri mengaku menerima dan menyeleksi kembali hasil yang diperoleh dari pengumpul dengan biaya yang cukup besar. Walaupun demikian sudah ada beberapa industri obat tradisional yang membangun kemitraan dengan petani di sekitar lokasi pabriknya. Industri obat tradisional masih sangat kurang memperhatikan dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian ilmiah dalam pengembangan produk dan pasar. Dalam pengembangan pasar industri obat tradisional masih lebih menekankan pada kegiatan promosi, dibanding dukungan ilmiah mengenai kebenaran khasiat, keamanan dan kualitasnya. Dalam era globalisasi dengan pasar bebasnya, upaya standarisasi yang berlaku secara nasional/ internasional menjadi hal yang sangat penting. Oleh karena itu penyusunan standar bahan baku dan sediaan jadi perlu terus ditingkatkan.
Sebaiknya petani lengkuas lebih mengembangkan produksi lengkuas, supaya lengkuas tidak hanya digunakan untuk pembuatan jamu. Komoditas lengkuas juga lebih ditingkatkan kualitasnya agar memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan dengan komoditas dari negara lain. Petani lengkuas lebih memperluas pemasaran lengkuas sampai bisa mengekspor lengkuas dengan kualitas yang baik. Pemerintah bersama-sama dengan petani dalam meningkatkan bkerja sama untuk meningkatkan peranan lengkuas dalam perekonomian negara.
REFERENSI
- Badan Pusat Statistika (BPS). 2014. Statistika Indonesia 2014. Diakses tanggal 27 Juni 2018.
- Rahardjo, Pudji. 2012. Kopi. Jakarta: Penebar Swadaya.
- Siswandi. 2006. Budidaya Tanaman Sayuran. Citra Aji Pramana. Yogyakarta.