Amateurasu: Misteri Sinar Kosmik Berenergi Tinggi Mengguncang Bumi

Beberapa peneliti mendeteksi salah satu sinar kosmik paling kuat yang pernah menghantam Bumi. Namun ilmuwan tidak tahu apa penyebabnya atau […]

Beberapa peneliti mendeteksi salah satu sinar kosmik paling kuat yang pernah menghantam Bumi. Namun ilmuwan tidak tahu apa penyebabnya atau dari mana asalnya. Partikel yang sangat energik ini dinamai ‘Amateurasu’, dari nama Dewi Jepang. Amaterasu diduga datang dari kehampaan di alam semesta yang hampir tidak diketahui keberadaannya.

Dalam astrofisika, sinar kosmik adalah radiasi dari partikel bermuatan berenergi tinggi yang berasal dari luar atmosfer Bumi. Sinar kosmik dapat berupa elektron, proton dan bahkan inti atom seperti besi atau yang lebih berat lagi. Kebanyakan partikel-partikel tersebut berasal dari proses-proses energi tinggi di dalam galaksi, misalnya seperti supernova. Dalam perjalanannya, sinar kosmik berinteraksi dengan medium antarbintang dan kemudian atmosfer Bumi sebelum mencapai detektor. Hampir 90% sinar kosmik yang tiba di permukaan Bumi adalah proton, sekitar 9% partikel alfa dan 1% elektron, yang terus-menerus menghujani setiap inci persegi alam semesta (termasuk tubuh kita). Namun sebagian kecil sinar kosmik yang menghantam Bumi kira-kira satu kali per mil persegi setiap tahunnya, dipercepat ke tingkat energi yang lebih besar lagi oleh beberapa fenomena paling intens di alam semesta.Partikel ekstra-energi ini, yang dikenal sebagai sinar kosmik berenergi sangat tinggi, memiliki setidaknya satu exa-electron volt (EeV), atau 1 triliun (1 diikuti oleh 18 nol) elektron volt, yaitu sekitar a juta kali lebih energik dibandingkan partikel tercepat dari akselerator partikel buatan manusia.

Pada 21 Mei 2021, para peneliti mendeteksi salah satu sinar kosmik ini dengan proyek Telescope Array, sebuah detektor yang terbuat dari gardu induk individual yang mencakup area seluas lebih dari 700 kilometer persegi di Utah, AS.Partikel khusus ini memiliki energi sebesar 244 EeV, yang menjadikannya sinar kosmik paling energik sejak partikel ‘Oh My God’ (OMG) di tahun 1991, sinar kosmik paling kuat yang pernah terdeteksi, yang memiliki energi sebesar 320 EeV dan melakukan perjalanan pada lebih dari 99,9%kecepatan cahaya.

Para peneliti dari Osaka Metropolitan University (OMU) menggambarkan sinar kosmik baru-baru ini dalam sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Science pada 24 November. Mereka menamai partikel misterius itu Amaterasu yang berarti Dewi Matahari dalam keyakinan agama Shinto yang diyakini telah membantu menciptakan Jepang. “Saat saya pertama kali menemukan sinar kosmik berenergi ultra tinggi (UHE) ini, saya pikir pasti ada kesalahan, karena sinar ini menunjukkan tingkat energi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tiga dekade terakhir,” kata penulis utama studi Toshihiro Fujii, ahli astrofisika di OMU, dikutip dari Live Science.

Para ilmuwan tidak yakin dari mana asal sinar UHE. “Arah kedatangannya menunjukkan kekosongan dalamstruktur alam semesta berskala besar,” tulis para peneliti di Science. Mereka menyebut wilayah ini tidak diketahui memiliki galaksi, nebula, atau struktur kosmik lainnya.Ada kemungkinan bahwa sinar kosmik tersebut berasal dari tempat lain dan dibelokkan ke arah Bumi oleh medan magnet yang mengelilingi bintang atau benda masif lainnya. Namun, sinar kosmik UHE lebih kecil kemungkinannya untuk dibelokkan dibandingkan sinar kosmik yang kurang energik, tulis para peneliti.

Juga tidak jelas apa yang bisa menghasilkan sinar kosmik sekuat itu.Para peneliti menduga beberapa kemungkinan sumbernya, termasuk ledakan supernova, penggabungan lubang hitam, dan pulsar. “Namun partikel tersebut juga bisa berasal dari fenomena astronomi yang tidak diketahui dan asal usul fisik baru di luar Model Standar fisika,” kata Fujii. Para peneliti juga masih belum yakin apa penyebab terjadinya partikel OMG pada tahun 1991. Tim berharap observatorium generasi berikutnya dapat melacak asal usul partikel UHE dan membantu mengungkap penyebabnya.

REFERENSI:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top