Angin siklon dan antisiklon adalah fenomena atmosfer yang berhubungan dengan gerakan udara di atmosfer bumi. Ketika angin mengikuti lintasan melingkar tanpa disertai gaya gesekan, gradien tekanan, gaya Coriolis, dan gaya sentrifugal menjadi faktor-faktor penting dalam menentukan pola pergerakan angin. Angin gradien terbagi menjadi dua jenis utama: angin siklon dan antisiklon. Tekanan udara tinggi dan rendah memainkan peran kunci dalam pembentukan siklon dan antisiklon, di mana siklon berkaitan dengan pusat tekanan rendah dan antisiklon berkaitan dengan pusat tekanan tinggi. Pada dasarnya, perubahan suhu yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat mempengaruhi perubahan tekanan udara, meningkatkan frekuensi siklon dan antisiklon. Dalam konteks angin siklon, terdapat tiga jenis utama: siklon tropik, siklon ekstra tropik, dan tornado, masing-masing dengan karakteristik dan lokasi pergerakan yang berbeda. Sebaliknya, angin antisiklon, yang bergerak memutar ke arah luar, juga memiliki dampak signifikan pada pola cuaca dan iklim. Untuk memahami dinamika atmosfer dan dampaknya, pengetahuan mendalam tentang angin siklon dan antisiklon sangat diperlukan.
Definisi Angin Siklon dan Antisiklon
Jika angin bertiup mengikuti lintasan geraknya yang berupa lengkungan tanpa disertai gaya gesekan, maka selain gradien tekanan dan gaya Coriolis, angin juga akan mengalami gaya sentrifugal akibat geraknya yang berputar. Jika ketiga gaya ini berinteraksi di parsel udara yang bergerak dalam lintasan melingkar yang seimbang, maka pergerakan aliran udaranya disebut angin gradien. Angin gradien sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu Angin siklon dan antisiklon.
Pergerakan angin sangat dipengaruhi oleh tekanan. Angin siklon dan antisiklon yang memiliki energi tinggi terjadi di daerah dengan tekanan udara yang sangat tinggi. Siklon adalah angin gradien yang bertiup di sekitar pusat daerah tekanan rendah, sedangkan antisiklon bertiup di sekitar pusat daerah bertekanan tinggi. Jika aktivitas manusia di berbagai tempat menyebabkan perubahan suhu di berbagai tempat, pusat tekanan akan berubah, dan frekuensi siklon dan antisiklon akan semakin tinggi.
Perbedaan Angin Siklon dan Antisiklon
A. Angin Siklon
Tahukah Anda apa itu angin siklon? Siklon mengacu pada angin yang gerakannya berputar ke dalam, mengelilingi wilayah bertekanan minimum. Tentunya, teman-teman masih ingat dengan hukum Buys Ballot yang bunyinya antara lain di belahan bumi selatan, anginnya condong berputar ke kiri. Nah, gerak siklon mengikuti hukum ini, yaitu:
• Di belahan bumi utara (BBU), perputarannya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.
• Di belahan bumi selatan (BBS), sesuai dengan arah putaran jarum jam.

Berdasarkan gerakannya, siklon memiliki beberapa macam jenis yaitu siklon tropik, siklon ekstra tropik dan tornado. Siklon-siklon tersebut dapat terjadi:
1. Siklon tropik
Siklon tropis terjadi di daerah tropis, antara 10o – 20oN dan 10o – 20oN. Fenomena ini lebih sering terjadi di wilayah perairan daripada di daerah daratan. Diameter dari sebuah siklon tropis adalah ± 100.500 km, dan kecepatannya dapat mencapai 100-500 km/jam. Dengan gradien tekanan (barometer) atmosfer antara 50-100 mb. Berikut ini peta wilayah pergerakan siklon tropis.

Beberapa negara, angin siklon diberi berbagai macam nama khusus sesuai dengan bahasa negara masing-masing. Dengan tujuan sebagai pembeda dari identitas masing-masing siklon, antara lain:
Daerah Samudera Atlantik dan Pasifik Timur menamainya Hurricanes (Dewa Kehancuran). Samudera Atlantik Barat, sekitar Jepang menamainya Typhoon. Wilayah Filipina menamainya Begieros (nama satu kota). Daerah Australia menamainya Willy-Willies. Daerah Samudera Hindia menamainya Siklon Tropik Lena (nama wanita). Beberapa tempat lain memberikan nama Siklon Anna, Dora, Corrie, Diana, Elly dan sebagainya.
2. Siklon Ekstra Tropik
Siklon ekstra tropik terjadi di daerah sedang (mid-range) dengan garis lintang 35° – 65°LU dan 35° – 65°LS, yaitu di kawasan daerah front. Tempat pertemuan angin barat yang panas dengan angin timur yang dingin. Misalnya, daerah Amerika Serikat dan Eropa dengan tekanan udara mencapai ± 15 mb dan kecepatan ± 30 km/jam.
3. Tornado
Siklon tornado adalah siklon tercepat dan paling merusak. Tornado sangat umum dan sering terjadi di Amerika Serikat. Diameter tornado berkisar antara 100-500 kilometer dan panjang lintasannya mencapai 100 kilometer. Kecepatannya mencapai 700 km/jam. Kali ini akan disajikan gambar berupa bentuk arah dan lintasan tornado.

Selain uraian di atas, siklon juga dapat terjadi di daerah gurun pasir. Yang biasanya terlihat adalah pilar atau tiang pasir yang tingginya bisa mencapai 1 km. Pilar atau tiang pasir tersebut dinamakan sengkayan pasir. Jika terjadi di atas air atau di atas lautan disebut sengkayan air.
B. Angin Antisiklon
Angin antisiklon merupakan angin yang bergerak memutar ke arah luar dan memiliki tekanan maksimum di daerah pusatnya. Dengan ketentuan arah pergerakannya adalah sebagai berikut:
• Di belahan bumi utara (BBU), putarannya searah dengan jarum jam.
• Di belahan bumi selatan (BBS), putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.

Sumber referensi:
- Hadi, B. S. (2007). DETEKSI GEJALA KLIMATOLOGIS DAN PEMANTAUAN PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DENGAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH. Geomedia: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian, 5(2).
- Rahardjo, E. T. CUACA DAN IKLIM.
- BMKG https://meteo.bmkg.go.id diakses 27 Mei 2021.
- NOAA https://oceanservice.noaa.gov diakses 27 Mei 2021.