Belum lama ini, bahasan mengenai energi masih sangat nyaman dan ramai diperbincangkan oleh khalayak umum. Sebab energi ini menjadi salah satu faktor yang menjadikan kehidupan berjalan dengan baik .Energi sendiri merupakan suatu yang bersifat abstrak namun keberadaannya dapat merangsang atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dengan kekuatan yang dikeluarkannya. Energi dapat dikatakan juga sebagai tenaga yang memungkinkan manusia untuk melakukan kerja atau usaha. Energi dapat mengalami perubahan dari energi satu membentuk energi lainnya seperti perubahan energi listrik menjadi energi cahaya dan bunyi yang menyebabkan menyalanya televisi, perubahan energi kimia menjadi energi kinetik dan panas yang menyebabkan kendaraan darat seperti mobil dapat bergerak, serta masih banyak lagi contoh-contoh perubahan energi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari manusia. Perlu diingat pula bahwa energi memang dapat dikonversi atau diubah menjadi energi lain , namun merujuk pada hukum kekekalan energi dikatakan bahwa energi itu tidak dapat diciptakan dan juga dimusnahkan seperti bunyi lengkap dari hukum kekekalan energi yang dikemukakan oleh James Prescott Joule : ” Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi yang lain”.
Hubungan Bahan Bakar dan Energi
Dari pemaparan sebelumnya, telah gamblang dijelaskan bahwa energi telah begitu banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah di bidang transportasi. Dalam cara kerja transportasi terdapat banyak perubahan energi yang terjadi dan semua itu tidak terlepas dari peran bahan bakar yang terdapat didalamnya. Dengan adanya bahan bakar ini energi dapat dihasilkan, namun bukan berarti ini diciptakan melainkan dihasilkan dari pembakaran yang merupakan proses dari reaksi kimia sehingga transportasi dapat berjalan sesuai fungsinya. Selain di bidang transportasi, bahan bakar juga terdapat dalam sel makhluk hidup yang fungsinya dapat dirasakan dalam proses metabolisme tubuh. Pada umumnya, dalam proses pengonversian bahan bakar menjadi energi dapat digunakan beberapa proses seperti pembakaran (reaksi kimia), fisi dan fusi nuklir (reaksi nuklir) , dan masih banyak lagi.
Bahan bakar sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Hampir setiap hari manusia menjumpai yang namanya bahan bakar salah satunya adalah bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil sejatinya masih digunakan sampai sekarang oleh kebanyakan orang seperti minyak bumi, gas alam, serta batu bara yang mana dari ketiga jenisnya tersebut sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia. Namun penggunaan bahan bakar fosil ini dinilai tidak ramah lingkungan sebab banyaknya emisi (buangan) karbon yang disumbangkan ke atmosfer sehingga menyebabkan suhu di bumi semakin panas dan perubahan iklim pun semakin tidak dapat di prediksikan lagi. Ditambah bahan bakar fosil ini merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui dan akan cepat habis sebab dalam prosesnya, bahan bakar fosil terbentuk akibat dari pengendapan dan dekomposisi makhluk hidup dengan waktu yang sangat lama hingga jutaan tahun lamanya. Untuk itu, seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang banyak inovasi-inovasi alternatif bahkan dinilai masuk dalam kategori energi baru dan terbarukan yang mampu mengurangi emisi karbon yang semakin menjadi-jadi. Salah satu inovasi tersebut adalah adanya bahan bakar dari memanfaatkan hidrogen. Kok bisa hidrogen ?
Bahan Bakar Hidrogen (BBH)
Mengingat hidrogen ini adalah salah satu unsur kimia yang sangat melimpah dan sifatnya yang mudah terbakar di udara bebas dengan kadar serendah 4% , dapat meledak jika direaksikan dengan oksigen dalam keadaan kadar di atas 4% – 75 %, serta dapat terbakar sendiri ketika berada pada suhu 560°C. Namun tidak perlu khawatir, sebab masih banyak sisi baik dari hidrogen ini salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Caranya bagaimana ? Sebenarnya sangat banyak cara untuk dapat mengonversi hidrogen menjadi bahan bakar seperti dengan menggunakan proses elektrolisis air, menggunakan virus untuk menghasilkan hidrogen dari air, menggunakan sinar matahari yang objeknya dari air, menggunakan limbah energi, menggunakan katalis homogen dari katalis air , dan masih banyak lagi proses yang dapat dilakukan untuk menghasilkan hidrogen ini.
Salah satu konsen bahasan tentang cara menghasilkan hidrogen adalah dengan menggunakan proses elektrolisis air. Seperti kita ketahui bahwa elektrolisis ini merupakan salah satu reaksi kimia yang melibatkan arus listrik didalamnya. Dengan kata lain cara kerja dari proses ini adalah memisahkan hidrogen dan oksigen dalam molekul air menggunakan arus listrik. Dalam elektrolisis terdapat elektroda-elektroda yang membantu dalam pemisahannya yaitu katoda (elektroda yang mengalami reduksi) serta anoda (elektroda yang mengalami oksidasi) namun dari segi tanda +/- nya berbanding terbalik dengan sel volta. Di dalam katoda, dua molekul air akan bereaksi dengan menangkap dua elektron dan menghasilkan dua molekul hidroksi (OH-) serta satu molekul hidrogen. Sedangkan pada anoda, dua molekul air akan menghasilkan produk yang terdiri dari satu molekul oksigen, empat molekul hidrogen serta melepaskan empat buah elektron.
Dari reaksi elektrolisis tersebut, molekul hidrogen dan oksigen yang sama-sama berwujud gas dapat membentuk gelembung gas yang menempel pada elektroda serta dapat dikumpulkan. Dan dari sinilah bahan bakar hidrogen terbentuk sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan seperti pada motor, kapal-kapal dengan pelayaran singkat salah satunya seperti kapal penumpang dan kargo. Dengan pemanfaatan bahan bakar hidrogen ini terbukti dapat menciptakan inovasi di bidang transportasi dengan tidak menghasilkan emisi karbon alias menghasilkan energi yang zero emission (nol emisi/polutan) contohnya kapal The Energy Observer, sebuah kapal yang memanfaatkan tenaga hidrogen serta diklaim sebagai kapal yang ramah lingkungan. Pembuktian lain juga mengenai efek baik dari penggunaan bahan bakar hidrogen ini adalah dapat menghemat penggunaan bahan bakar dalam transportasi atau armada yang menggunakan bahan bakar hidrogen ini. Karena ternyata setelah diteliti dan diuji coba oleh para peneliti teknik mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila yang diujikan pada kendaraan bermotor dihasilkan ketika kendaraan bermotor tersebut menggunakan bahan bakar tanpa hidrogen ternyata jarak yang dapat ditempuh sekitar 3,72 km dengan menggunakan 1 liter bahan bakar. Akan tetapi jika kendaraan bermotor tersebut menggunakan bahan bakar disertai dengan campuran hidrogen, dapat menempuh jarak sekitar 59,29 km dengan 1 liter bahan bakar (bensin). Dengan hal ini dapat dikatakan bahwa pemanfaatan bahan bakar hidrogen selain dapat menjadi energi alternatif dari bahan bakar fosil , juga dapat mengurangi pemborosan bahan bakar dalam kendaraan serta dengan harganya yang relatif murah memungkinkan semua orang dapat menjangkau harganya.
Referensi:
- http://teknik.univpancasila.ac.id/mesin/jurnal-mekanikal/index.php/12345/article/download/309/294/http://teknik.univpancasila.ac.id/mesin/jurnal-mekanikal/index.php/12345/article/download/309/294/ diakses pada 28 April 2021
- https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/02/070400923/dicap-ramah-lingkungan-kapal-hidrogen-segera-berlayarhttps://www.kompas.com/sains/read/2020/11/02/070400923/dicap-ramah-lingkungan-kapal-hidrogen-segera-berlayar diakses pada 28 April 2021