Awal bulan Agustus 2021 wahana BepiColombo melintas dekat (flyby) dengan planet Merkurius. Wahana luar angkasa tersebut melayang dekat dengan planet, berjarak hanya sekitar 200 kilometer. Flyby ini adalah salah satu tahap misi yang ditempuh BepiColombo sebelum masuk ke periode misi utamanya tahun 2025.
BepiColombo adalah wahana yang dibuat untuk meneliti planet Merkurius secara dekat. Wahana hasil kerja sama lembaga antariksa Eropa (ESA) dan Jepang (JAXA) ini berangkat dari bumi 20 Oktober 2018. Meski sudah “berpapasan” dengan Merkurius, wahana ini terhitung masih berada di rutenya menuju Merkurius, belum sampai tujuan. Flyby, bukan arrived.
Kenapa wahana tidak mengambil rute lurus ke planet?
Banyak wahana luar angkasa, tidak mengambil rute lurus ke planet tujuan. Kadang, setelah meluncur dari bumi, mengrobit matahari, wahana bertemu dengan bumi lagi beberapa bulan kemudian.
Gravitasi matahari, bumi, dan planet-planet lain menuntut wahana/satelit untuk keliling terlebih dahulu sebelum tiba ke planet tujuan. Tarikan gravitasi dari segala arah membuat rute lurus langsung sampai menjadi sulit bahkan tidak mungkin. Hal ini berlaku juga untuk wahana yang ke planet superior seperti Jupiter bahkan Pluto.

Ada beberapa faktor. Pertama, terkadang rute lurus bukanlah yang tercepat di luar angkasa. Contoh, misi Cassini memilki tujuan akhir Saturnus. Tapi di perjalanan wahana ini berkeliling bumi sampai Venus, baru kemudian menuju orbit Saturnus. Tujuannya adalah mendapatkan tarikan gravitasi, yang kemudian akan menambah kecepatan wahana. Hal ini biasa disebut gravity assist. Bantuan gravitasi terbesar dipegang oleh Jupiter.
Faktor kedua, ketika mengorbit suatu objek, satelit atau wahana tidak boleh terlalu cepat, dan tidak boleh terlalu lambat. Jika terlalu cepat, gravitasi planet akan gagal menangkap si satelit, si satelit akan keterusan atau kabur. Jika terlalu lambat, satelit malah akan jatuh ke planet akibat tertarik gravitasi dan mengantam permukaan.
Intinya, energi kinetik satelit melawan gravitasi planet. Harus seimbang agar satelit berada di posisi stabil mengorbit planet. Oleh karena itu, satelit/wahana ketika sampai di planet tujuan, harus datang dengan sudut datang yang pas dan kecepatan yang pas.
Misi lainnya yang pernah diutus ke Merkurius
Merkurius adalah planet yang relatif dekat, namun paling jarang dikunjungi robot bumi. Alasan terbesar jelas karena sangat dekat dengan matahari. Temperatur yang sangat tinggi membuat wahana membutuhkan perangkat tambahan seperti perisai anti panas. Kompleksitas membangung satelit untuk Merkurius ini membuat biayanya lebih mahal dibanding dengan mengirim misi ke Jupiter (misal biaya instrumennya sama).
BepiColombo adalah satelit ketiga yang menyapa Merkurius. Sebelumnya ada Mariner 10 dan MESSENGER. BepiColombo sendiri adalah nama ilmuwan Eropa yang terlibat misi Mariner 10 dulu.
Mariner 10: cendera mata perang dingin utuk Merkurius
Mariner 10 milik NASA diluncurkan tahun 1973. Melakukan beberapa kali flyby, sampai dinyatakan misi selesai tahun 1975 ketika bahan bakar pendorong habis.

Mariner 10 mendapatkan beberapa data, berupa foto dekat, data medan magnet Merkurius, dll. Untuk foto, Mariner 10 hanya berhasil memotret 45% permukaannya. Sementara penemuan medan magnet planet Merkurius cukup mengagetkan peneliti kala itu.
Karena waktu itu masih sulit untuk merancang orbit Mariner 10, tim peneliti sepakat agar Mariner 10 mengorbit matahari saja, dan dalam perjalanan akan bertemu (flyby) dengan Merkurius beberapa kali. Hal ini salah satu penyebab kenapa Mariner 10 gagal memotret keseluruhan permukaan Merkurius.
MESSENGER: komplit mengorbit Merkurius
MESSENGER milik NASA ini meluncur tahun 2004, dan masuk orbit Merkurius tahun 2011. Selama 7 tahun, MESSENGER melakukan beberapa kali flyby Bumi, Venus, dan Merkurius. Per 2013, menggunakan kamera yang menempel di badannya, MESSENGER sukses melakukan pemotretan 100% permukaannya, atau biasa disebut mapping. Misi disudahi dengan wahana bunuh diri ke permukaan planet neraka tersebut tahun 2015.

Masa depan dari BepiColombo
BepiColombo akan masuk orbit Merkurius tahun 2025, ketika itu BepiColombo akan membelah diri menjadi dua satelit berbeda, Mercury Planetary Orbiter (MPO) dan Mercury Magnetospheric Orbiter (MMO). Kedua satelit ini akan mengirim data yang berbeda ke tim kontrol misi, sampai disudahi tahun 2028.
Sumber:
- https://bepicolombo.esac.esa.int/itl-viewer/where/https://solarsystem.nasa.gov/basics/primer/ diakses pada 14 Oktober 2021.
- https://sci.esa.int/web/bepicolombo diakses pada 14 Oktober 2021.
- https://www.esa.int/Science_Exploration/Space_Science/BepiColombo/BepiColombo_s_first_views_of_Mercury diakses pada 14 Oktober 2021.
- https://www.esa.int/Science_Exploration/Space_Science/BepiColombo_overview2 diakses pada 14 Oktober 2021.
- https://www.space.com/bepicolombo-first-mercury-flyby-video diakses pada 14 Oktober 2021.