Pandemi COVID-19 yang telah terjadi selama kurang lebih satu tahun ini memang membawa banyak perubahan pada kehidupan manusia. Komunikasi secara daring menjadi metode efektif untuk tetap keep in touch atau untuk keperluan lainnya. Salah satu bentuk komunikasi adalah dengan berkirim e-mail, baik untuk tugas sekolah, pekerjaan ataupun sekedar menjalin silaturahmi dengan teman. Namun tahukah sahabat Warstek bahwa berkirim e-mail juga berkontribusi pada pemanasan global?
Pemanasan Global (Global Warming)
Berbagai aktivitas manusia menghasilkan gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfer. Gas rumah kaca ini mengikat radiasi sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan Bumi. Selain itu, gas rumah kaca juga mengikat radiasi sinar matahari yang datang dari luar angkasa.
Pada keaadan normal, sinar radiasi tersebut diperlukan atmosfer untuk menjaga agar suhu di Bumi tetap hangat. Namun karena adanya gas-gas rumah kaca yang mengikat panas di atmosfer, maka panas matahari yang terperangkap menjadi lebih banyak. Akumulasi panas matahari inilah yang kemudian menyebabkan peningkatan suhu di permukaan Bumi.
Jejak Karbon
Mungkin sahabat Warstek sudah tidak asing lagi dengan istilah jejak Karbon (carbon footprint). Jejak karbon adalah suatu ukuran yang menyatakan pengaruh aktivitas manusia, benda, ataupun peristiwa terhadap peningkatan gas rumah kaca. Jejak karbon dinyatakan dalam satuan ton karbon ataupun ton karbondioksida ekuivalen. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan di muka Bumi ini, semakin banyak pula jejak karbon yang dihasilkan (Admaja dkk., 2018).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan energi independen di Inggris, OVO energy, menemukan bahwa lebih dari 64 juta e-mail dikirim oleh warga Inggris. Mayoritas dari e-mail tersebut adalah e-mail yang tidak terlalu penting seperti ucapan “terima kasih”. Perusahan energi tersebut juga memprediksikan bahwa apabila setiap orang di Inggris mengurangi kebiasaan mengirim email maka akan menghemat lebih dari 16.433 ton karbon dalam satu tahun. Angka ini setara dengan emisi yang ditimbulkan oleh 81.152 penerbangan dari Inggris ke Madrid atau 3.334 mobil diesel dari jalan raya.
Saat kita mengirimkan e-mail, informasi yang terkirim akan melewati rantai perjalanan yang panjang. Router akan mengirimkan sinyal informasi ke basis perusahaan telekomunikasi lokal untuk kemudian diteruskan hingga pusat perusahaan telekomuikasi. Dari sana, informasi diteruskan hingga diterima oleh orang yang kita tuju. Semua kegiatan itu berlangsung dengan tenaga listrik yang tidak sedikit yang artinya meningkatkan penggunaan listrik (Molloy, 2020).
Selain pengiriman e-mail, para peneliti juga menekankan kegiatan yang menghabiskan penyimpanan cloud lebih besar, seperti games dan video streaming. Di samping itu, perusahaan besar seperti Google telah berusaha mensukseskan prinsip “carbon-neutral” yakni dengan mensubsidi proyek pelestarian lingkungan untuk mengimbangi dampak yang dihasilkan (Molloy, 2020). Pada akhirnya, tanggung jawab menyelamatkan Bumi adalah tanggung jawab semua pihak. Kelestarian lingkungan akan tergantung pada apa yang dilakukan individu, kelompok dan semua makhluk hidup di muka Bumi ini.
Kalkulator Karbon
Setiap makhluk hidup di Bumi ini dapat menghasilkan jejak karbon tanpa disadari. Contoh yang paling sederhana yakni saat kita bepergian menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin atau solar. Sisa pembakaran akan menghasilkan emisi gas karbondioksida dalam jumlah tertentu. Selain itu, penggunaan lampu penerangan di rumah juga menyumbang emisi gas karbondioksida dari pembakaran bahan bakar di pembangkit listrik.
Seiring perkembangan IPTEK, sejumlah komunitas telah mengembangkan Kalkulator Karbon untuk membantu masyarakat menghitung jumlah produk emisi yang dihasilkannya selama periode tertentu. Kalkulator ini akan menghitung perkiraan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan suatu individu atau kelompok. Perhitungan ini misalnya berupa konsumsi energi atau tenaga listrik dan perjalanan dengan kendaraan.
Institute for Essential Services Reform (IESR) juga telah mengembangkan Kalkulator Jejak Karbon sebagai upaya kampanye pengurangan emisi gas rumah kaca. Dengan adanya inovasi ini, IESR berharap dapat membangun kesadaran masyarakat dalam mengurangi gas rumah kaca melalui perbaikan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Referensi
- Admaja, W.K., Nasirudin, dan Sriwinarno, H. 2018. Identifikasi dan Analisis Jejak Karbon (Carbon Footprint) dari Penggunaan Listrik di Institut Teknologi Yogyakarta. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 18 (2): 1-10
- ‘Think Before You Thank’: If every Brit sent one less thank you email a day, we would save 16,433 tonnes of carbon a year – the same as 81,152 flights to Madrid. URL: https://www.ovoenergy.com/ovo-newsroom/press-releases/2019/november/think-before-you-thank-if-every-brit-sent-one-less-thank-you-email-a-day-we-would-save-16433-tonnes-of-carbon-a-year-the-same-as-81152-flights-to-madrid.html. Diakses tanggal 5 Januari 2021.
- IESR Indonesia. 2012. Jejak Karbon (Carbon Footprint): Jejak Karbon dan Kenaikan Emisi Gas Rumah Kaca. URL: https://www.iesr.or.id/kkv3/tentang-jejak-karbon/. Diakses 7 Januari 2021
- Molloy, D. 2020. Climate change: Can sending fewer emails really save the planet?. URL: https://www.bbc.com/news/technology-55002423. Diakses 7 Januari 2021.
- Gambar: https://blog.verisign.com/getting-online/4-myths-about-using-a-branded-email-for-business/