Gambaran umum sistem mobil listrik pada dasarnya memiliki banyak kemiripan antara satu dengan lainnya. Tetapi setiap brand otomotif pasti mempunyai trademark tersendiri untuk menjadi ciri khas dari mobil tersebut, contohnya seperti Hyundai Ioniq Electric.
Belum lama ini beritanya viral, karena menteri BUMN Indonesia yakni Erick Thohir memberikan statement terkait biaya perjalanan dari Jakarta menuju Bali hanya membutuhkan ongkos Rp. 200.000 jika menggunakan mobil listrik dibandingkan Rp. 1.100.000 jika menggunakan mobil konvensional yang menggunakan BBM. Dan kendaraan yang dipakai ternyata Hyundai Ioniq Electric.
Langkah Hyundai dalam melakukan branding mobil listrik di Indonesia cukup bagus, karena salah satu pemain transportasi online menggunakan model jenis ini untuk dijadikan armadanya.
Baca Juga: Tahapan Servis 1000 Km Pertama Mobil Listrik
Gambar Umum Sistem Mobil Listrik
Dari gambar di atas, terdapat 5 penyusun utama dari gambar umum sistem mobil listrik Hyundai Ioniq Electric, terlihat sangat sederhana namun memiliki teknologi cukup canggih di dalamnya.
Sebagai penulis, saya akan berusaha untuk menjelaskan kelima komponen utama dari mobil listrik Hyundai Ioniq tersebut agar menjadi pengetahuan bersama, khususnya bagi pembaca setia Warstek.
1. EPCU (Electric Power Control Unit)
Merupakan komponen elektrik yang berfungsi untuk mengatur seluruh aktifitas di dalam mobil listrik, mulai dari pergerakan motor listrik, proses pengisian baterai, hingga proses pengereman. Dapat disimpulkan bahwa EPCU merupakan otak dari Hyundai Ioniq Electric agar dapat berjalan dengan baik.
Bila kita mendegar sebutan lain seperti controller motor, EPCU juga sama seperti komponen tersebut. Namun EPCU memiliki peran lebih luas dibandingkan dengan controller motor saja.
Jika menggunakan ilmu sistem kontrol, EPCU berperan sebagai master kemudian slave-nya terdapat disetiap komponen elektrik lain di mobil listrik, sebutan ilmiahnya yaitu cascade.
2. OBC (On Board Charger)
Merupakan komponen penting dalam proses pengisian baterai mobil listrik, karena OBC memiliki fungsi sebagai inverter dengan merubah arus listrik AC dari PLN menjadi arus listrik DC, sehingga dapat diterima oleh mobil listrik.
Kapasitas daya maksimal yang bisa diterima oleh OBC di semua mobil Hyundai electric sama, baik itu Kona maupun Ioniq, yaitu sebesar 7,2 kWh. Angka tersebut juga sama dengan kapasitas maksimum dari wall mount charger milik Hyundai, karena charger tersebut menyesuaikan dengan OBC di mobil tersebut.
3. Permanent Magnet Synchronous Motor
Merupakan komponen penggerak dari mobil listrik untuk dapat melaju, tanpa komponen ini mobil listrik tidak akan bisa bergerak meskipun telah dikontrol oleh EPCU. Power dari motor tersebut juga sebesar 100 kW, tidak heran dengan kapasitas motor sebesar itu Hyundai Ioniq mampu memberikan torsi instant sebesar 400 N.m lebih.
Sedangkan untuk kecepatan yang dapat diraih oleh motor tersebut adalah 155 km/jam, angka tersebut sudah dilakukan limit oleh pihak pabrikan Hyundai untuk menjaga factor safety dari mobil listrik.
4. Reduction Motor
Merupakan komponen mekanikal dari mobil listrik yang berfungsi untuk mengunci gear pada saat mobil berada pada mode parkir. Komponen ini juga satu-satunya unit yang membutuhkan oli untuk pergerakannya.
Memiliki rasio 1:7 untuk mobil Hyundai Ioniq menjadikan komponen ini sangat smooth saat dipakai dan bisa menyelaraskan putaran motor listrik dengan RPM tinggi. Tanpa komponen ini mungkin mobil electric milik Hyundai bisa serasa mobil sport.
5. HV Battery System
Merupakan power bank dari mobil listrik, tanpa power dari baterai mobil listrik tidak akan bisa bergerak. Hyundai menyematkan jenis lithium polimer dengan kapasitar total baterai sekitar 38 kWh. Canggihnya dengan kapasitas baterai tersebut Hyunai Ioniq Electric dapat menempuh jarak sejauh 300 km jauhnya.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh daya baterai jika menggunakan wall mount charger adalah 6 sampai 7 jam saja, namun jika kita menggunakan ICCB Portable Charger milik Hyundai, maka waktu pengisian baterai lebih lama, yaitu bisa mencapai 15 jam.
Penutup
Untuk jenis mobil Hyundai Kona electric hanya memiliki perbedaan sedikit dengan Hyundai Ioniq dari segi sistem kelistrikan dan teknologinya, hanya saja Hyundai Kona merupakan versi upgrade dari Ioniq karena baterai yang tertanam pada mobil tersebut lebih besar dibandingkan dengan Ioniq.
Namun dari segi kualitas, kedua mobil listrik milik Hyundai memiliki kehandalan sangat baik untuk dikelasnya. Karena Hyundai mampu menekan harga jual dan menjadikannya mobil listrik ter murah di Indonesia dibandingkan dengan Lexus dan Tesla.
Tahun 2021 merupakan gerbang masuknya kendaraan listrik di Indonesia, tahun-tahun berikutnya kita akan merasakan manfaat udara perkotaan lebih sejuk karena berkurangnya emisi karbon dioksida dari kendaraan konvensional yang menggunakan BBM.
Referensi
[1] Melihat 4 Komponen Mobil Listrik – https://www.liputan6.com/otomotif/read/4391227/melihat-4-komponen-utama-mobil-listrik-apa-saja – Diakses tanggal 7 Januari 2021
[2] Konfigurasi Sistem High Voltage Mobil Listrik – https://www.arenapublik.com/2020/11/konfigurasi-high-voltage-mobil-listrik.html – Diakses tanggal 7 Januari 2021
[3] Spesifikasi Mobil Hyundai Ionie Electric – https://kumparan.com/kumparanoto/bedah-spesifikasi-mobil-listrik-hyundai-ioniq-untuk-pasar-indonesia-1skWeCpNbQi – Diakses tanggal 7 Januari 2021
saya berharap baterai yang di kembangkan bisa daur ulang dengan maksimal, agar biaya pembuatan mobilnya bisa di tekan agar bisa di juluki LCGC. salam green car