Mendeteksi Covid lewat kuku? Nggak salah denger tuh?
Meski terdengar seperti candaan, seorang peneliti Inggris yang menjadi ketua kelompok riset ZOE COVID-19 Symptom Study yakni Prof. Tim Spektor mengatakan bahwa jika kuku seseorang terlihat aneh, hal tersebut dapat menjadi tanda bahwa sebelumnya orang tersebut pernah terinfeksi Covid-19.
Perlu diketahui bahwa Prof. Tim Spektor adalah Profesor bidang Genetic Epidemiology di Universitas King’s College London, universitas yang cukup prestisius di Inggris atau Britania Raya. Memiliki H-index google scholar sebesar 211 dan kutipan sebanyak 178.563 kali per 14 Mei 2021, pernyataan dari Prof. Tim Spektor tentu tidak dapat dipandang sebelah mata.
Apalagi penelitian yang Prof. Tim Spektor lakukan terkait Covid-19 telah menghasilkan banyak paper seperti “Symptoms and syndromes associated with SARS-CoV-2 infection and severity in pregnant women from two community cohorts” yang terbit di jurnal Nature, “Diagnostic value of cutaneous manifestation of SARS-CoV-2 infection” di jurnal The British Journal of Dermatology, dan puluhan artikel lainnya yang diterbitkan di jurnal-jurnal bereputasi.
Melalui cuitan Twitternya, Prof. Tim Spektor menyatakan
Do your nails look odd? COVID nails are increasingly being recognised as the nails recover after infection and the growth recovers leaving a clear line. Can occur without skin rashes and appears harmless pic.twitter.com/Q1Lfdrc9Dc
— Tim Spector (@timspector) May 3, 2021
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, terjemahannya seperti ini.
“Apakah kuku Anda terlihat aneh? Kuku COVID semakin dikenal karena kuku kembali pulih setelah infeksi dan pertumbuhannya meninggalkan garis (horizontal) yang jelas. Dapat terjadi tanpa ruam kulit dan tampak tidak berbahaya”
Garis horizontal pada kuku yang dimaksud Prof. Tim Spektor dalam dunia medis disebut dengan garis Beau. Walaupun terkadang bisa disebabkan oleh kuku yang terkelupas atau infeksi di sekitar ujung jari, garis Beau juga bisa menjadi tanda penyakit serius terutama jika terlihat di banyak kuku (tidak hanya pada satu atau dua kuku saja).
Nah, Prof. Tim Spector menunjukkan bahwa jenis garis yang sama yakni garis Beau dapat dilihat pada beberapa penyintas Covid-19.
Hingga saat ini, garis Beau belum ditambahkan sebagai gejala resmi Covid-19 meskipun ada studi kasus yang mendukung gagasan bahwa adanya garis Beau dapat mengindikasikan terjadinya infeksi Covid-19. Adapun studi tersebut telah diterbitkan dalam Jurnal CMAJ dengan judul paper “Beau lines associated with COVID-19”.
Pada paper tersebut dijelaskan bahwa seorang pria berusia 45 tahun menunjukkan lekukan berbentuk garis horizontal di kuku jari tangan dan jari kakinya. Garis horizontal paling terlihat pada kuku jari kakinya yang besar secara bilateral. Tiga setengah bulan sebelumnya, pria tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 setelah tes PCR menunjukkan hasil positif. Pria tersebut kemudian menderita gejala diare, demam, dan sesak napas yang berlangsung selama 10 hari namun tidak sampai dirawat di rumah sakit.
Penting untuk diperhatikan bahwa memiliki garis horizontal pada kuku dapat menjadi tanda dari banyak infeksi lain atau karena penyebab lain. Dilansir dari Alodokter, garis Beau dapat disebabkan oleh:
- Malnutrisi.
- Infeksi, misalnya campak, pneumonia, atau infeksi jamur.
- Efek samping kemoterapi.
- Cedera pada kuku.
- Gangguan metabolik, misalnya penyakit diabetes.
- Serangan jantung.
Oleh karena itu, penampakan garis Beau di kuku tidak dapat digunakan sebagai diagnosis tunggal untuk menentukan apakah seseorang pernah menderita Covid-19 atau tidak.
Hal ini turut dibenarkan oleh Prof. Tim Spektor,
Yes – any illness can provoke them – it’s not specific to Covid – but clearly a lot of people were exposed at a similar time https://t.co/gKd8YUwm0l
— Tim Spector (@timspector) May 3, 2021
Jadi jika pembaca Warstek melihat ada garis Beau di kuku maka janganlah panik, ada baiknya untuk segera berdiskusi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan. Apalagi jika disertai dengan perubahan bentuk atau warna kuku. Penanganan yang akan diberikan oleh dokter pada kuku dengan garis Beau adalah untuk mengobati penyakit penyebabnya. Setelah penyebabnya teratasi, kondisi kuku akan membaik dengan sendiriya.
Referensi:
- Alobaida, S., & Lam, J. M. (2020). Beau lines associated with COVID-19. CMAJ, 192(36), E1040-E1040.
- https://www.iflscience.com/health-and-medicine/these-lines-on-your-nails-could-be-a-sign-youve-had-covid19/ diakses pada 14 Mei 2021.
- https://www.kcl.ac.uk/people/professor-tim-spector diakses pada 14 Mei 2021.
- https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=FIK–DEAAAAJ&view_op=list_works&sortby=pubdate diakses pada 14 Mei 2021.
- https://www.alodokter.com/mengantisipasi-penyakit-dari-struktur-kuku-bergelombang#:~:text=Garis%20pada%20kuku%20yang%20terbentuk,Malnutrisi. dakses pada 14 Mei 2021.
Dosen dan peneliti, menekuni bidang Fotonika dan sensor. Sangat mencintai aktivitas membaca dan mendesain. Profil lebih lengkap dapat dilihat di ugm.id/siddiq .